15🌺

347 35 26
                                    

Mustahil jika setelah kejadian mengejutkan itu Tia bisa tidur. Jantungnya bahkan masih terus berdentam-dentam keras. Setiap kali Ia mencoba memejamkan mata yang terbayang adalah wajah Heechul.

Harusnya saat ini Ia sedang merasa bersalah karna bagaimanapun Ia adalah seorang istri. Tapi Tia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa yang di pikirkannya sekarang adalah seperti apa perasaan kim Heechul padanya.

Lalu jika benar, jika sampai benar Kim Heechul menyukainya. Akan bagaimanakah dia?

Siapkah Ia pergi meninggalkan semuanya. Semua hal yang sudah Ia bangun begitu lama.

Tia mendengar suara-suara dari arah Dapur. Ia melirik jam yang tanpa Ia sadari sudah menunjukan pukul enam pagi.

Suara-suara yang terus bermunculan itu. Membuat Tia penasaran. Ia pun turun dari kasurnya. Tak langsung keluar Tia memakai kardigan dan juga memasang asal hijabnya. Lalu keluar dari sana.

"Ohh.. apa aku membangunkan mu?" Tanya Heechul yang nampak sibuk membuat sesuatu.

"Tidak, oppa sedang apa."

"Membuat makanan...aku baru saja mengeluarkan isi perut ku dan sekarang aku lapar." Ucap Heechul

"Mau aku bantu?" Tawar Tia.

Heechul mengangguk. "Tolong cuci ayam itu. Aku akan membuat sup ayam ginseng.. ah.. akan sangat baik kalau ada Kyuhyun, Ryeowook atau  Leeteuk sekarang"

Tia menuruti, Ia mengambil ayam lalu mencucinya. Jantungnya semakin berdetak tak karuan. Heechul pasti biasa saja karna semalem Ia mabuk. Atau ya.. Heechul memang bisa mencium siapapun.

"Hya.. aku hanya meminta mu mencuci ayam.. bukan melakukan perawatan spa ayam.. kenapa lama sekali"

"Oh.. iya oppa.. maaf" ucap Tia yang kemudian menyelesaikan kegiatan mencuci ayamnya. Lalu memberikan ayam itu pada Heechul.

"Ada lagi yang bisa aku bantu?" Tanya Tia

"Tidak usah.. duduk saja di sana." Ucap Heechul.

Namun Tia bergeming. Ia masih berdiri dengan menundukan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya Heechul.

Tia mengangkat kepalanya. Ia ingin bertanya tentang semalam. Namun ragu.

"Katakan saja kalau ada yang ingin kamu tanyakan" ucap Heechul. Tanpa menghentikan kegiatannya.

Tia masih menimbang-nimbang haruskah Ia bertanya. Ia menarik napasnya berkali-kali membuat Heechul menghentikan kegiatan kemudian bertolak pinggang menatap Tia.

"Apa? Katakan"

Melihat posisi Heechul yang kembali dekat. Tia membatalkan niatnya saja.

"Tidak ada.. silahkan oppa lanjutkan. Aku akan membereskan ruang Tv." Tia akan pergi. Kemudian di tahan oleh Heecul. Heechuk mengurung Tia di antara kedua tangannya.

"Kenapa? Ada apa? Apa yang ingin kau katakan"

Tia memundurkan tubuhnya sayang sekali pinggangnya sudah menyentuh meja kitchen set. Hanya kepalanya yang masih coba Ia jauhkan ini tak aman untuk jantungnya.

"Tidak ada oppa.. " ucap Tia dan mencoba melepaskan diri. Heechul tetap mengurungnya.

"Jelas-jelas kau ingin tanya sesuatu.. apa? Ingin mengkonfirmasi tentang permintaan ku semalam? Atau tentang ciuman semalam?"

Wajah Tia mendadak memerah. Bagaimana bisa Heechul berbicara seolah-olah itu bukan hal besar.

"Pabo ya?(apa kau bodoh?) Sudah aku bilang meski aku terlihat mabuk aku ingat semuanya"

RunLoveAwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang