20• Don't Be Silent! (18+)

386 45 17
                                    

Sejak kejadian yang terjadi di rumah mewah tiga hari yang lalu membuat Taeyeon selalu waspada ketika ia berada di luar rumah. Entah apakah ketika ia akan pergi bekerja atau pulang dari pekerjaannya. Ia menjadi sering merasa cemas dan khawatir jika orang-orang itu akan menculiknya lagi seperti dulu. Ketika ia pulang bekerja pun, Taeyeon akan langsung pulang ke rumah tanpa pergi ke tempat manapun seperti malam ini.

Perempuan itu baru saja pulang dari pekerjaannya. Ia melihat keluarganya tengah berkumpul di depan TV selain ibunya. Wanita paruh baya itu telah ia lihat terlebih dahulu ketika ia tiba di halaman rumah, ibunya masih menjaga kedai.

"Aku pulang!!"

Dua orang yang berada di depan televisi itu menengok ke belakang ketika mendengar suara Taeyeon. "Oh, kau sudah pulang?" Taeyeon menganggukkan kepalanya ketika ayahnya bertanya padanya.

"Ne, appa." Perempuan itu tersenyum lebar kepada pria paruh baya di depannya. Ryujin mengerutkan keningnya heran saat melihat Taeyeon, ia sedikit bingung karena sudah beberapa hari ini kakaknya itu pulang ke rumah lebih cepat dari biasanya.

"Taeyeon unnie kenapa akhir-akhir menjadi pulang lebih cepat? Tidak seperti biasanya yang terkadang lebih lama?"

Taeyeon mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar pertanyaan adiknya itu. Ia sedikit terkejut saat ia merasa jika adiknya itu dapat memahaminya dan merasakan perubahannya dengan cepat. Perempuan itu menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum lebar. 

"Ne... Untuk apa pulang lama-lama? Toh, unnie juga tidak ada keperluan apapun lagi." Taeyeon menggelengkan kepalanya saat mengakhiri jawabannya.

Setelah mengatakan itu, Taeyeon berpamitan kepada keluarganya untuk langsung pergi ke kamarnya karena ia cukup lelah hari ini. "Ah kalau begitu... Tidak apa-apa kan jika aku ke kamar duluan? Aku sangat lelah hari ini."

Kedua orang yang ada di depannya itu mengerutkan keningnya. Biasanya ketika Taeyeon sedang lelah, ia akan langsung berpamitan ke kamarnya tanpa merasa tidak enak kepada mereka. Hal itu membuat kedua orang di depannya merasa sedikit bingung.

"Arraseo, mandilah terlebih dahulu. Setelah itu, kamu makan dan segera beristirahat, ya." Taeyeon menganggukkan kepalanya ketika mendengar pesan yang disampaikan oleh ayahnya.

"Ne, appa." Setelah menjawab permintaan ayahnya, Taeyeon kembali berpamitan untuk segera menuju kamar miliknya. Ryujin menganggukkan kepalanya dengan cepat ketika melihat Taeyeon hendak berjalan ke kamar tidurnya.

"Huh? Ne, unnie."

Taeyeon melangkahkan kakinya ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya kembali. Perempuan itu tak tahu kenapa akhir-akhir ini ia merasa lebih lelah dari biasanya. Mungkin sebenarnya yang sedang lelah adalah mentalnya bukan fisiknya karena hal itu terjadi sejak peristiwa penculikan yang menimpa dirinya.

Taeyeon melepas tas selempangnya dan meletakkannya di atas meja. Tangan kirinya ia masukkan ke dalam sebuah kantong dan mengeluarkan ponselnya yang berada di dalam saku celananya.

Perempuan itu kembali melangkah menuju lemarinya untuk mengambil baju ganti dan segera membawanya keluar dari kamarnya.

Taeyeon berjalan menuju kamar mandi yang terletak di sebelah dapur, ia berencana menyegarkan kembali tubuhnya sebelum ia beristirahat.

Setelah selesai membersihkan dirinya, perempuan itu segera pergi ke dapur dan melihat jika masih ada beberapa makanan yang terletak di meja makan.

Tanpa pikir panjang, Taeyeon segera memakan masakan ibunya yang menurutnya sangat enak itu karena perutnya telah mengeluh panjang karena tak juga diisi oleh Taeyeon sejak siang.

The (Un)seenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang