✮ 𝙈𝙞𝙨𝙪𝙣𝙙𝙚𝙧𝙨𝙩𝙖𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 '32

2.8K 414 88
                                    

✧༺"Draco, let him go"༻✧

Tok tok tok

Tak lama, pintu terbuka menampakkan wanita yang mengerutkan alisnya saat melihat kedua orang yang berdiri tepat didepan pintu rumahnya.

"Mencari siapa?" tanya wanita itu.

"Mrs. Verlice, saya Blaise Zabini. Saya mencari [name]" ucapnya kaku.

Wanita yang diduga Mrs. Verlice itu terlihat berfikir sejenak. Blaise Zabini. Zabini. Marga anak angkat nya. Itu berarti pemuda ini yang datang bersama kedua orang tua nya untuk menjemput anak angkat nya enam tahun silam. Tapi, pemuda disebelah Blaise Zabini, wanita itu tidak mengenalinya.

"S-silahkan masuk"

Daisy Verlice mempersilahkan kedua tamu nya untuk masuk ke dalam.

Kedua pemuda itu langsung saja masuk ke dalam.

"Kau yakin adikmu tinggal di tempat kumuh seperti ini?" bisik si 'pemuda disebelah Blaise Zabini'. Draco Malfoy.

Blaise hanya menaik turunkan alis nya dingin.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke ... ruang keluarga? Atau ruang tamu? Intinya ke tengah-tengah rumah. Rumah ini benar benar sempit. Bahkan Draco sampai sesak nafas.

Terdengar suara gaduh dari sini. Seperti suara tembakan dan orang berseru. Draco mengerutkan alis nya bingung. Tapi ia masih mempertahankan wajah dingin dan tatapan merendahkan nya saat memandangi arsitektur rumah mantan keluarga tunangan nya.

"Cih. Selera mu rendah"

Draco dan Blaise membulatkan mata nya lalu saling menatap. Mereka segera mempercepat langkah nya menuju sumber suara tanpa memperdulikan sang tuan rumah yang tertinggal dibelakang.

Itu dia. Itu dia yang mereka cari cari. Dari surai belakang nya pun mereka sudah mengenali dia siapa. Tapi, siapa pemuda yang merangkul nya?

"Bukan. Lebih cantik dirimu"

Tidak beres.

"Love"

"Sister"

[name] membulatkan matanya ketika mendengar kedua suara yang ia kenal betul bisa terdengar jauh di Amerika sini. Sontak [name] menoleh ke arah sumber suara. Bahkan Aidan pun ikut menoleh.

[name] terkejut bukan main saat mendapati kakak dan tunangan nya yang secara tiba-tiba berada disini.

Aidan juga terkejut saat mengenali pemuda yang tempo hari ia lihat di foto itu kini berdiri tak jauh dari sini. Tunangan sahabatnya.

"Blaise! Draco!" pekik [name] melompati sofa lalu berlari memeluk keduanya.

Blaise terlihat sedikit bingung harus apa. Sedangkan Draco, menghembuskan nafasnya kasar, menatap nyalang pemuda yang tadi berduaan duduk di sofa menonton box menyala itu bersama tunangan nya. Ia juga baru menyadari bahwa suara gaduh, tembakan, dan orang berseru itu berasal dari box ajaib itu. Teknologi muggle aneh aneh.

Menyadari tidak ada pergerakan dari kedua orang yang dipeluk nya, [name] melepas pelukannya dan menatap mereka bingung. "Kenapa?"

Hening.

Draco melirik [name] sekilas lalu berjalan kasar menuju Aidan dan mencengkram hoodie hitam nya. Melihat itu, [name] membulatkan matanya lalu berjalan menghampiri mereka.

"Berani berani nya kau menggoda tunangan ku." ucap Draco menusuk, menggertakkan giginya.

Jujur saja, [name] tidak merasa kalau Aidan telah 'menggoda' nya. Sama sekali tidak. Ia kenal betul Aidan memang orang aneh nan menyebalkan yang suka berkata abstrak. Bahkan nada bicara nya tadi sama sekali tidak terdengar 'penuh makna'. Lebih terdengar ke arah ceplas-ceplos dan iseng.

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang