•• Chapter 46 ••

4K 222 9
                                        

Happy reading 😽❤

Jangan lupa meninggalkan vote dan komentarnya ya!

Follow juga akun ini☺❤

Typo di tandai!

°°°


Setelah menjauh dari Gaskar dan Lisa,kini Misel berada di taman dan duduk di salah satu kursi di sana.

Tangannya terkepal kuat mengingat bagaimana dekatnya Lisa dan Gaskar saat di kantin barusan.Gadis itu menarik nafas dalam-dalam kemudian membuangnya secara perlahan.

Apa hubungan antara mereka? Mengapa Gaskar begitu perhatian kepada Lisa? Apa mereka berdua pacaran?

Jika itu benar,nasibnya sungguh amat buruk.Mencintai seseorang yang telah berpunya,namun Misel tidak ingin memikirkan itu sekarang,saat ini yang harus dia lakukan adalah menyatakan perasaannya kepada Gaskar.Terlepas dari apapun jawaban Gaskar dia akan menerimanya.

“Kenapa pergi?Udah kenyang?” seseorang menduduki kursi di sebelahnya,saat Misel menoleh ternyata itu Gaskar.

“Lo marah sama gue?”ujar Gaskar lagi.

Misel menggeleng pelan lalu tersenyum, “marah?Ngapain aku marah sama kamu?Kayak gak ada kerjaan aja,hehehe.”

“Terus kenapa pergi?”

Misel diam.Dia perlahan menghembuskan nafasnya pelan,ia merebahkan bahunya pada punggung kursi dan mulai memejamkan matanya.

“Gue tau lo marah karena gue cuekin kan?Sorry gue minta maaf,lo mau-kan maafin gue?”

Tangan Misel terkepal,gigi gerahamnya saling bergesekan merasa gemas dengan sifat Gaskar.Tentu saja dia marah,siapa yang tidak marah coba di cuekin begitu saja? Untungnya cowok ini sedikit peka,tapi kenapa dia tidak pernah peka bahwa Misel itu suka padanya?

“Hmm.”

Gaskar tersenyum tulus,ia mengambil tangan Misel dan membawa ke genggamannya lalu meletakkan di atas pahanya.

“Jangan marah lagi ya,kalau lo marah nanti siapa yang mau jadi temen gue lagi?”

Misel tersenyum miris,hatinya terasa ngilu mendengar Gaskar hanya menganggapnya sebagai teman,itu haknya Gaskar memanggilnya seperti itu bagaimana pun status mereka tidak lebih dari sekedar teman.Dan Misel berjanji akan mengubah panggilan teman itu secepatnya.

“Sebagai permintaan maaf gue,lo mau gak jalan nanti sore?” tuturnya.

Misel menatap tanpa minat,seolah tau fikirannya Gaskar langsung menyela,“tenang aja cuma kita berdua.”

Misel dapat bernafas lega,akhirnya semesta memberikannya kesempatan untuk memiliki waktu berdua bersama Gaskar.

“Lo mau?”Misel mengangguk antusias.

°°°°

Misel tak henti-hentinya menatap pantulan dirinya di cermin,sore ini penampilannya harus beda dari hari yang lain karena sore ini sangat spesial. Memakai dress bewarna navy dan sepatu kets bewarna putih membuat Misel terlihat sangat cantik,tidak lupa dia mempoleskan lipbalm di bibirnya agar bibirnya tidak keliatan sangat pucat.

MISELLAWhere stories live. Discover now