Papa Pulang?

4.3K 423 7
                                    

⚠️WARNING ⚠️
mengandung unsur yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur 15 tahun
mohon pengertiannya bagi pembaca sekalian

*****

Pagi ini Chika memang sengaja bangun lebih pagi dari biasanya. Hal ini  dikarenakan hari ini papa dan bunda akan pulang dari jepang. Sebenarnya Chika merasa senang karena papanya akan pulang, dia sudah sangat rindu akan sosok laki-laki yang sangat menyayanginya. Namun hatinya berkata lain, dia masih ingin berlama-lama bersama Ara. Jika papa dan bunda pulang pasti dirinya tidak akan bisa leluasa mengungkapkan kasih sayangnya kepada Ara.

Chika sudah mandi dan sekarang berada di meja riasnya untuk melakukan rutinitasnya setelah mandi. Iyaa, memakai skinker biar tetap cantik katanya. Ditengah menjalani rutinitasnya Chika melihat Ara yang masih tertidur di ranjang melalui kaca di depannya. Chika tersenyum melihat Ara yang sedang tertidur pulas hingga mulutnya terbuka sangking pulasnya.

"Raa, bangun ih katanya mau siap-siap adain pesta kepulang papa sama bunda," ujar Chika dari tempatnya.

Ara yang mendengar ucapan Chika hanya menggeliat dan kembali tidur.

"Araaa bangun ih," ucap Chika yang sedikit meninggikan suaranya.
"Heem,"
"Bangun apa aku cium,"
"Cium aja sini," ucap Ara yang sudah membuka mata lebar dan tengkurap sambil menopang dagu dengan tangannya sembari memajukan bibirnya.
"Dih digituin baru bangun,"
"Ya mana ada si Chik yang nolak dicium kamu,"
"Dih apaan sih, sana mandi keburu siang ntar gabisa jemput papa sama bunda,"
"Iyaa iyaa aku mandi," ucap Ara sambil beranjak dari ranjang.

Ara turun dari ranjang dan berjalan mendekati Chika terlebih dahulu. Setelah sampai di tempat Chika dirinya membungkukkan badan dan memeluk Chika dari belakang sembari membisikan sesuatu.

"Kita nikmatin hari ini ya sayang, sebelum kita main rahasia sama papa bunda," ucap Ara sembari mencium pipi Chika dan langsung melepaskan pelukan sembari melangkahkan kaki ke arah kamar mandi.

Pipi Chika langsung memerah ketika cium dari arah berada di pipinya. Iya memang hari ini hari terakhir dirinya dan Ara terang-terangan berpacaran di rumah, karena memang rumah saja yang menjadi tempat mereka bisa terang-terangan berpacaran.

*****

Mobil milik Ara sudah melaju menuju supermarket dekat rumah mereka. Mereka ingin membeli keperluan yang dibutuhkan untuk membuat pesta kepulangan papa dan bunda.

"Beli ini ngga?" ucap Chika sambil memegang snack kesukaannya.
"Beli aja kalo mau, buat stock sekalian," ujar Ara yang berada disebelahnya sambil membawa troli belanja.
"Okee deh,"

Mereka berjalan mengitari supermarket untuk mencari bahan yang dibutuhkan. Setelah dirasa sudah semua mereka langsung bergegas menuju kasir. Namun tiba-tiba terdengar suara yang memanggil nama Chika.

"Chika,"
Ara yang tidak asing dengan suara itupun menoleh dan sudah pasti Chika yang dipanggil juga ikut menoleh. Bensr saja, suara itu berasal dari Vivi, orang yang bertemu Ara waktu itu.
"Eh ka vivi,"
"Lagi belanja?"
"Iya,"
"Sama sih, gimana kabarnya?"
"Baik,"
"Eh jangan cuek-cuek gitu napa, tang-mentang ada pacar lu,"
"Iya,"
Tiba-tiba terdengar suara.
"Sayang," ucap seseorang itu.
Vivi yang mendengar suara itu langsung tersenyum dan melambaikan tangan.
"Pacar gua Chik, cantik kan?"
"Gaada yang tanya,"
"Dih ngamook,"
"Yaudah gua duluan,"
"Yaudah iya, chat gua jangan dianggurin terus yaa," ucap Vivi sambil mengedipkan satu matanya.

Always With You [END]Where stories live. Discover now