WARNING ⚠️ [21+]
Cerita remaja dengan unsur Dewasa.
Serta mengandung kekerasan !!!
Felichia Cesta gadis cantik dan manis, pendiam dan pintar. memiliki rahasia besar yang tidak semua orang tahu.
Anggara Adhistya ketua Geng Altero. selain tajir dia ju...
Bagian diriku merasa sakit mengingat dirimu yang sangat dekat, tapi tak tersentuh
-Felichia Cesta-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Devan dan Aurel membawa Feli ke ruang UKS setelah perseteruan sewaktu di kantin tadi. Saat ini Feli tengah duduk di pinggir brankar, dan Devan? Cowok itu dengan telaten mengobati lengan Feli yang melepuh akibat ketumpahan kuah bakso yang masih panas.
Hanya ada mereka berdua, sedangkan Aurel? Perempuan itu pamit ke toilet karena tiba-tiba saja perutnya mulas. sebenarnya Feli tidak mau di tinggal berduaan saja dengan Devan, tapi perut Aurel tidak bisa diajak kompromi.
"Masih panas gak?" Tanya Devan setelah mengoleskan salep ke lengan Feli.
Feli mengangguk, dengan wajah meringis. "Sedikit, gak sepanas tadi"
Devan memperhatikan wajah sembab Feli. "Lain kali, kalau bisa lo jauh-jauh dari Sherly"
"Makasih ya, Van. udah mau obatin tangan aku" Ujar Feli mengabaikan perkataan Devan.
Devan mengangguk dan tersenyum, lalu menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi kening Feli dengan tatapan yang tidak pernah lepas.
"Kalau ada apa-apa bilang ke gue, gue bakal selalu ada buat lo" Ujar Devan lembut.
"Sekali lagi makasih, kalau gitu aku balik ke kelas dulu ya" Pamit Feli beranjak dari tepi brankar, karena merasa canggung dengan sikap Devan.
Devan langsung mencekal dan menarik tangan Feli, mengikis jarak di antara mereka berdua, membuat Feli terkejut dan semakin canggung, sedangkan Devan? Dia senang dengan situasi seperti itu bisa berduaan dengan Feli.
"De...Devan lepas, gak enak kalau ada yang liat" Ucap Feli terbata, dengan melihat ke arah sekeliling
"Eh iya sorry, Fel." Devan yang tersadar langsung melepaskan tangan Feli.
