12. Irvetta

123K 19.8K 147K
                                    

♪ playlist: My Jolly Sailor Bold- Ashley Serena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ playlist: My Jolly Sailor Bold
- Ashley Serena

12. IRVETTA

"Aku takut kamu kenapa-napa." Atlanna berkaca-kaca lagi.

Bintang menelan saliva. Matanya menghitam saat melirik langit malam penuh kilat, lalu kembali berpelukan seraya ia bertutur, "Emangnya ada apa?"

"Aku hamil," ujar Atlanna dan tertunduk dalam.

Mata Bintang terbuka kian lebar. Dia terkaku di sana dengan perasaan bercampur-campur. Kaget, terharu, cemas, semua jadi satu.

"Beneran?" Bintang memandang Atlanna lagi yang tentunya mendapat jawaban iya.

Jantung mereka sama-sama berpacu hebat. Untuk menenangkan Atlanna, Bintang membawa perempuan itu masuk rumah dan berdiam sejenak di sofa ruang tamu. Bintang beringsut ke dapur, tujuannya mengambil minum buat sang istri.

Ragas tidak kelihatan, kemungkinan dia sedang mandi. Kesempatan ini Bintang pakai untuk menemani Atlanna yang resah dan panik berlebih. Kalau Bintang meninggalkan Atlanna sendiri, ia takut anak itu berbuat yang macam-macam.

"Nah," ucap Bintang seraya memberikan segelas air segar ke Atlanna.

Atlanna menerima, lanjut menghabiskannya. Dia menyerahkan gelas tadi ke Bintang dan langsung ditaruh ke atas meja. Atlanna mengusap mulut dengan tatapan kosong namun matanya masih tergenang air yang hendak turun.

Tangan mungil Atlanna menyentuh jemari Bintang untuk ia genggam. Bintang merasakan telapak Atlanna dingin dan sedikit basah oleh keringat. Maka cowok itu membalas genggamannya sambil terus mengamati wajah Atlanna.

"Kita makin jauh dari Mamiw dan Papiw," ucap Atlanna.

"Aku enggak mungkin tinggal di rumah ini terus. Aku rasanya enggak punya hak." Atlanna bertutur pelan nyaris melirih.

Dia menambahkan, "Tinggal tunggu waktunya aku dibuang sama keluargaku sendiri."

"Enggak gitu, Na." Bintang makin pusing. "Enggak usah mikir ke mana-mana dulu, ya? Jangan sampe kamu stres."

"Aku udah stres." Atlanna menyahut tanpa ekspresi.

"Aku sebentar lagi kehilangan Mamiw, Papiw, Abang, dan kamu," pungkas Atlanna yang sama sekali tak berkedip. "Aku hidup bareng kalian tapi ngerasa sendiri."

"Sayang ...." Bintang menarik Atlanna ke dekapnya. "Biar aku yang hadepin Mamiw Papiw nanti. Kamu jangan pikirin itu."

"Enggak boleh." Atlanna tidak setuju. "Appa enggak boleh pergi."

"Mau sampe kapan kita tunda terus? Sebenernya kita cuma ngulur waktu buat terima kenyataan, 'kan?" Bintang sesak mengatakan itu.

Pada kenyataannya, di sini bukan cuma Bintang dan Atlanna yang harus berjuang mempertahankan perjalanan cinta mereka. Tapi, ada satu yang tanpa mereka sadari ikut mengambil bagian. Dialah yang menahan Bintang pergi dari Atlanna bagaimanapun caranya.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang