(40)

671 78 18
                                    

Beberapa part menuju ending!

Ada yang aneh dengan pergerakan Zafran, sampai sekarang dia sama sekali tidak melakukan apa-apa. Padahal Sean sudah setia terus mengawasi Sky dari buruknya Zafran. Terbilang sudah empat hari dari hari kembalinya Sky ke sekolah dan Zafran bahkan tak mengincarnya. Tetapi, Sean tidak akan lengah karena alasan dibalik itu semua pasti ada rencana yang lebih besar. Sean juga tidak mau menyerang duluan karena ditakutkan tindakannya akan menjadi boomerang.

Sean juga sudah meyakinkan Sky kalau semuanya akan baik-baik saja selama dia ada. Ketakutan yang menyerang pikiran Sky sedikit terhilangkan dengan Sean yang selalu datang lebih awal dari jam istirahat dan jam pulang. Entah bagaimana dia melakukannya, yang jelas dia melakukan semua itu demi keamanan Sky. Sky sendiri tentu juga tidak nyaman dengan Zafran yang diam saja tanpa melakukan pergerakan. Sky juga tidak yakin kalau Zafran takut dengan Sean yang selalu ada untuk Sky. Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya Zafran tidak akan mudah dikalahkan termasuk oleh Sean sekali pun.

Bahkan, gangguan di jalanan seperti waktu-waktu lalu pun tidak ada, seolah mereka hidup tenang tanpa ada ancaman mematikan. Juga untuk bertemu pandang pun juga tak ada kejadian. Kalaupun Sean melihat Zafran di sekolah, Zafran sendiri bahkan tampak tidak menyadarinya, seolah dia juga tidak lagi punya dendam. Tenang saja, Sean tidak akan percaya dan merasa aman begitu saja karena Zafran itu lebih buruk dari apa yang dia pikirkan.

Sore ini di rumah terasa menyenangkan dan ramai karena Atika dan Arsen memutuskan untuk sama-sama libur bekerja agar bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Tentu mereka hanya di rumah saja karena bepergian tidak memungkinkan, ditakutkan ada panggilan dadakan yang mengharuskan salah satu dari mereka datang ke kantor untuk urusan bisnis. Tidak apa, begini saja sudah cukup bagi mereka untuk saling tertawa dan berbagi cerita. Tentu Atika tidak tahu tentang sebuah rahasia yang hanya Arsen, Sean, dan Sky saja yang tahu. Tentang masa lalu yang menyebabkan hilangnya fungsi mata Sky dan akibat yang lain dari kejadian itu. Mereka bertiga sudah sepakat untuk tidak memberi tahu Atika karena di sini Atika satu-satunya perempuan. Bisa mereka bayangkan kalau Atika tidak akan bisa menerima begitu saja dan mungkin dia juga akan bertindak sendirian.

"Ganti siarannya, enggak masuk akal!" perintah Atika di saat Sean menyalakan TV berupa kartoon animasi.

"Enggak, udah lama enggak nonton ginian, Ma! Mama pasti mau nonton sinetron! Enggak mau!" tolak Sean dan menyembunyikan remot TV dibalik bajunya.

"Ganti, Sean! Masak tontonan kamu bukan orang beneran?" komentar Atika lagi karena dia juga sudah lama tidak menonton TV santai seperti ini. Palingan hanya berita singkat yang sempat dia saksikan dalam satu hari.

Arsen dan Sky hanya tersenyum dengan pertengkaran kecil yang Sean dan Atika ciptakan. Mereka terlihat seperti orang seumuran yang bertengkar gara-gara hal kecil. Mereka bahkan terlihat lupa kalau mereka pernah tidak saling bicara karena canggung antar sesama yang tercipta gara-gara jarang berjumpa. Pada akhirnya, yang mengalah adalah Sean dengan mengganti saluran ke mana Atika ingin menontonnya. Meski terlihat kesal, ada raut bahagia yang sengaja Sean tutupi, menatap tanpa henti ke arah Atika yang mulai fokus pada tontonannya.

Mata Sean kemudian tak sengaja menatap ke arah Sky di sebelah Atika, dia tersenyum untuk hari-hari ke belakang ini yang sempat hilang. Ah, iya. Sean baru sadar kalau sedari tadi Sky pasti merasa diabaikan karena Sean dan Atika sibuk berebut siaran sementara Sky hanya bisa mendengarkan apa yang mereka saksikan. Tapi, untunglah dia bisa tersenyum karena bebannya sedikit terhilangkan dengan perkumpulan kecil yang mereka persiapkan.

"S---" Sean tidak jadi memanggil Sky untuk sedikit mengajaknya berbicara karena ponselnya berdering.

Tentu saja itu membuatnya mengurungkan niat mengajak Sky berbicara. Pasalnya ponselnya itu selalu diam sejauh ini karena tidak akan ada notifikasi dari sosial medianya. Biasanya Sean akan diam saja bila ada notifikasi karena itu pastinya hanya dari operator saja, tapi kali ini deringnya berbeda. Sean tentu saja tahu itu dari aplikasi whatsapp karena notifnya dia bedakan.

Sea (n) Sky [End✅]Where stories live. Discover now