✮ 𝙊𝙪𝙧 𝙬𝙚𝙙𝙙𝙞𝙣𝙜 '38

4.1K 443 185
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚"Then i pronounce you, husband and wife"˚୨୧⋆。˚ ⋆

A year later ...

Akhirnya, setelah melewati tahun ke tujuh ku tanpa Draco, Blaise, Theo, Crabbe, Pansy dan Daphne, akhirnya aku lulus ujian NEWT. Hari hari ku di Hogwarts tak se-bosan yang ku kira. Meskipun aku rindu dengan keberadaan teman teman ku, tapi masih ada Millie, Tori, Lovegood dan si bungsu Weasley yang menemani tahun ketujuh ku.

Setelah hari kelulusan, aku segera melamar di bank Gringotts, tempat yang sama dimana Draco bekerja. Well, entah mengapa Draco mengambil pekerjaan di Gringotts.

Dan, aku diterima. Sesuai dengan cita cita ku dan doa dari dad, aku menjadi seorang banker.

Hari ini hari yang sangat penting bagi Blaise dan Pansy. Mereka menikah. Setelah pendeta mengucapkan janji janji sakral, pesta pernikahan pun dimulai.

Kalau pernikahan Theo dan Daphne bernuansa putih, nuansa di pernikahan Blaise dan Pansy dihiasi warna ungu tua, sesuai dengan warna kesukaan Pansy.

"E-eh, ibu hamil tidak boleh banyak bergerak, duduk duduk"

"Ck. Jangan berlebihan, [name]"

"Mau aku adukan pada Theo?"

Diancam ku seperti itu, Daphne menyerah. Ia menyenderkan dirinya pada kursi sambil menggerutu. Aku tersenyum puas melihatnya.

"Blaise! Pans!"

Aku memekik senang menghambur memeluk Blaise yang baru saja menghampiri meja kami bersama Pansy.

"Sister" balas Blaise sambil terkekeh.

Aku beralih pada Pansy, aku memeluknya.

Well, sambil loncat loncat.

"Kita sudah menjadi adik kakak yeaaay!"

"Ya, ya, [name], jangan membuat ku malu" Pansy menoyor dahi ku kesal.

Aku yang ikut kesal pun melepas pelukannya.

"Kakak tiri" gumam ku menggerutu.

"Apa kau bilang?"

"Tidak. Lebih baik aku peluk kakak asli ku saja. Sana sana" usir ku kembali memeluk Blaise.

"Enak saja mengusir usir. Aku istri nya"

"Aku adiknya" ucapku tak mau kalah.

Pansy menjulurkan lidah nya kesal. "Wle"

Aku juga tak mau kalah, tentu saja. Hitung hitung menjahili pengantin baru. "Wle"

"Ck. Sudahlah. Lebih baik aku ke Daphne saja" gerutu Pansy sambil berjalan menghampiri Daphne yang sedang hamil besar.

"Baguslah" sahut ku meninggikan suara agar bisa terdengar Pansy.

Aku kembali menatap Blaise sambil tersenyum. Blaise mengelus surai ku lembut.

"Congrats, brother" ucapku tersenyum menatap Blaise dari bawah sini. Blaise lebih tinggi daripada Draco, tahu?

"Thanks, sister" balas Blaise sambil tersenyum.

"Mate!"

Kami berdua menoleh ke arah sumber suara. Si pelaku yang telah menghamili Daphne, datang menghampiri kami bersama dengan si pelaku yang telah membuat bibir ku bengkak kemarin.

"Kalian darimana saja?!" aku memukul bahu mereka satu persatu, yang membuat mereka mendesis kesakitan.

"Kami hanya sedang mengobrol disana" jelas Theo menunjuk ke satu arah.

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang