36. How does a moment last forever

8.8K 1.6K 235
                                        

Love pays no mind to desolation
It flows like a river through the soul


Jaehyun bersandar pasrah pada dinding kasar nan lembab, sementara udara malam senantiasa berhembus lebat melalui saluran udara tak seberapa yang berada tepat di bawah langit-langit atap

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.





Jaehyun bersandar pasrah pada dinding kasar nan lembab, sementara udara malam senantiasa berhembus lebat melalui saluran udara tak seberapa yang berada tepat di bawah langit-langit atap. Ditemani oleh pakaian sederhana serta selimut anyaman dari serat kain wol sebagai penghalau desiran. Namun dinginnya jeruji besi telah menjadi kawan terbaik selama dua minggu kebelakang "Ah... aku merindukan Afreeda, ratu hatiku"


Tepat seperti dugaan sang pangeran; selepas sampai kembali ke istana, Irene langsung menyeretnya bak budak tak bernilai menuju penjara bawah tanah terpelosok, bahkan Jaehyun dapat melihat ruang eksekusi bagi para penjahat kelas kakap yang terletak berdampingan dari sel tempat ia diberi hukuman. Dimana tali-tali besar menggantung memberi gertakan, dan tak lupa alat penggal yang di lengkapi oleh mata pisau jagal tajam seakan terlihat berusaha menantang maut


Tetapi sama sekali tidak terdapat rasa keberatan, justru sang pangeran menginginkan hukuman yang jauh lebih berat dari sekedar kurungan penjara. Dirinya telah menyakiti— membunuh banyak orang tak berdosa, terlebih terdapat keluarga yang secara langsung telah di rugikan; terutama dari segi psikis. Para keluarga, entah itu sosok orangtua, istri, anak bahkan kerabat jauh sekalipun, dapat dipastikan jikalau mereka kini sedang berkabung dan diselimuti perasaan sedih karena telah ditinggalkan oleh orang terdekat

Melepas kepergian sang anggota keluarga karena telah dibunuh secara cuma-cuma; tak berperikemanusiaan... Terdengar begitu konyol, malah rasa-rasanya terdengar seperti sebuah kebohongan semata, namun itu-lah kebenarannya. Amarah menjadi sebab; kematian menjadi akibat


"Aku berjanji untuk menanggung seluruh hidup sanak-saudara yang ditinggalkan. Setelah terlepas dari jeratan tahanan, aku akan berusaha sekeras mungkin demi melakukan penebusan dosa" Ucapnya lirih, terdengar pelan sebab tak memiliki kuasa berkat diliputi rasa sesal "Kemudian, bila yang maha agung memberikan berkat, maka atas seizinnya aku ingin menikahi Taeyong..."



Hanya dengan membayangkannya saja sukses membuat sang putra mahkota tersenyum hangat. Terlintas sesaat bagaimana sosok rupawan Taeyong berjalan menyusuri altar, menggunakan pakaian putih bercorak emas, dihiasi oleh tudung menjuntai serta tiara kebanggan milik sang ratu yang turun-temurun di anugerahi kepada sang penerus. Jaehyun sangat-sangat berharap; bahwasanya suatu hari nanti, di hadapan seluruh rakyat, ia mampu menunjukkan eksistensi Taeyong Afreeda sebagai milik Jaehyun Chevalier. Dengan kata lain, tentunya sebagai calon ratu dari negri northern


"Pergi, aku harus berbincang dengan pangeran Jung. Oh astaga, percayalah! Diriku-pun telah memiliki izin khusus yang di dasarkan atas wewenang milik komandan Vernon—"

"Hmm? Nampaknya dini hari tak menghambat niat tuan puteri untuk menemuiku" Lamunan Jaehyun seketika dibuyarkan oleh suara lantang milik seorang wanita dewasa. Semakin lama suara tersebut semakin mendekat, diiringi oleh gema yang berasal dari tapak kaki "Jika tebakanku benar, maka Medea Blanchfelur, kau-kah itu?"


Secret Prince -Jaeyong-✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora