[side story] Daddies

30.2K 4.7K 5.7K
                                    

Punya dua ayah? Gimana rasanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Punya dua ayah? Gimana rasanya?


Chapter ini berisi keseharian duo bapak gantengnya lee jeha 😎👍🏼


Happy Reading!


"WOI BEGO LU DIMANA DAH!! SI BOCAH NANGIS NI ELAH!"

"GUAN LO DAH DATENG?! TOLONG BANGET GENDONGIN JEHA BISA GA? GUE LAGI BIKIN SUSUNYA!"

Lai Guanlin benar-benar tak habis pikir. Dia nyaris saja mengumpati ayah beranak satu yang baru saja berteriak dari arah dapur, tapi sadar jika bayi perempuan kecil di ranjang itu menangis semakin kencang, Guanlin mengurungkan niatnya.

Jeha kecil menangis sampai wajahnya memerah, sesekali suaranya hilang saking kencangnya dia menangis. Tubuh kecilnya akan berguling-guling, tengkurap, hingga mengamuk sembari mendorong-dorong pagar ranjang bayi tersebut.

Guanlin tidak akan heran, karena anak ini adalah darah dagingnya Jung Jeha, mereka berdua sama-sama seperti orang kesetanan saat menangis.

"Hadeeh, bisa kaga si lu sehari aja kaga nangis?" Decihnya, lalu dia menggulung lengan kemeja putihnya sampai sebatas siku, ia gendong anak perempuan yang sudah tumbuh satu gigi susu.

Hh, apakah bayi 6 bulan memang semenyusahkan ini?

"Hik... hik..." Jeha kecil tak lagi menangis sekeras tadi, meski masih sesekali sesenggukan.

Anak itu bersandar di bahu Guanlin, rasanya nyaman, mungkin itu yang membuatnya berhenti menangis.

Guanlin hanya mendengus pelan, telapak tangannya yang besar mengusap-usap punggung Si kecil. Seirama. Begitu teratur. Terus seperti itu berulang-ulang.

Sementara hatinya mulai dongkol kenapa Lee Jeno tak kunjung kembali dari dapur.

Pada akhirnya, pria itu pun berjalan keluar dari kamar.

"Hik... hik..." Lee Jeha kecil tak bisa berhenti sesenggukan, sembari mengisap jempolnya sampai tangannya basah karena liur.

Kemudian terdengarlah suara langkah kaki ayah Si bayi yang tergopoh-gopoh. Lee Jeno nampak panik sembari membawa sebotol susu hangat. "M-maaf maaf tadi tangan gue sempet ketumpahan air panas."

Guanlin melengos, "dah berbulan-bulan masih aja kaga becus bikin susu," dengusnya. "Sini dah," kemudian dia merebut botol susu kecil dari tangan Jeno.

Jeno jelas sekali tampak merasa bersalah, Guanlin juga tidak tahu kenapa pakaian pria itu basah sampai separuh kaosnya. Guanlin tidak peduli, fakta jika Jeno yang berdiam di rumah malah membiarkan Lee Jeha menangis membuatnya kesal.

"Bilas tangan lu pake air," ketus Guanlin, melirik punggung tangan kiri Jeno yang memerah, untung saja tidak sampai melepuh.

"U-udah kok, udah gapapa."

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang