Pertemuan

1.7K 134 3
                                    

Perjalanan dari rumah Keluarga Yoo menuju resto yang dituju tersebut memakan waktu kurang lebih 30 menit dan sekarang mereka sudah sampai di resto itu.


Sesampai nya di sana,mereka langsung masuk ke resto tersebut dan berjalan menuju ruang VIP yang dipesan khusus oleh tuan Yoo.



Ryujin pov

Asli,gua bener bener gatau kenapa bokap sama nyokap gua harus bikin janji di jam yang sepagi ini.


Biasa nya jam segini tuh gua masih sibum melukin guling kesayangan gua sambil mimpi indah,tapi sekarang gua malah disuruh ngikutin mereka berdua buat ketemu sama keluarga temen lama bokap gua. Huft..


Penuh teka teki,siapa ya? ah tunggu nanti lah.


Tadi pagi gua udah dibikin badmood gara gara suara motor berisik si Yujin itu. Jadi bikin gua kebangun dan kurang tidur.


Mana pagi pagi harus kena omelan sama papi. Itu si manusia yang nama nya Yoo Yujin ada sih kisaran setengah jam mainin motor nya. Dia nyebelin nya ekstra banget pagi ini.


Gua ngerasa ini ga penting juga buat gua. Kalo dipikir pikir,ngapain juga gua harus ikut pertemuan orang tua kaya gini ya? kaya berasa lagi pengambilan rapot penilain sekolah SD aja.


Udah nunggu lumayan lama,bokong gua kaya nya bener bener nempel sama kursi ini. Temen bokap nyokap belum juga datang tapi gua bener bener udah ga tahan lagi,gua ngantuk banget.

"apa gua bujuk Mami ya? oke deh"
dengan segala keberanian gua,mari kita coba.


"Mi,ini penting banget apa ya? gabisa apa kalau Ryu pulang aja? ngantuk banget Mii"


"ya gabisa sayang,lagian ngapain sih tidur mulu? oh ya,atau kamu mau pulang duluan tapi uang saku dipotong Papi?"


Yah.. itu sebuah jawaban yang ga gua harapin sama sekali dari Nyonya Yoo yang nyebelin satu ini. Yaudah,mau gimana lagi.. masa gua ngerayu Papi? yang ada malah mati di tempat gua.


Ryujin pov end





Sekitar setengah jam menunggu tetapi 'teman lama' yang dimaksud tuan dan nyonya Yoo belum menampakkan batang hidung nya,Yujin yang semula duduk manis pun mulai merasa bosan juga.

"Pi.. Mi.."
panggil Yujin pada kedua orang tua nya.

"iya kenapa sayang?"
tanya Nayeon pada Yujin dan Jeong hanya menatap Yujin sebagai jawaban.

"temen mami papi mana? lama banget kok ga dateng dateng,bosen nih"
tanya Yujin lagi.

Nayeon dan Jeongyeon hanya saling melempar tatapan karna mereka berdua sebenarnya juga tidak tau kenapa temannya tidak kunjung tiba.

"huft,papi kurang tau mereka dimana sekarang,tapi yang jelas tadi temen papi bilang mereka lagi kejebak macet"
jawab Jeong lalu kembali fokus dengan layar ponsel nya.

Tidak lama setelah Yujin bertanya, terdengar suara pintu dibuka dan salah satu security masuk,di belakang nya terlihat ada satu laki laki dan dua perempuan yang mengikuti nya.

Melihat hal itu,Jeong pun berdiri lalu menghadap kearah datangnya orang tersebut. Sama dengan yang dilakukan Jeong,Nayeon berdiri sambil menunjukkan senyum sumringah nya.

"halo Dub,apa kabar. Sudah lama ga ketemu ya"
sapa Jeong pada satu laki laki yang baru datang sambil menjulurkan tangan nya.


Laki laki itu ternyata adalah Kim Dahyun bersama keluarga nya,ia pun membalas sapaan Jeong dan berjabat tangan.


"hai girllll,lama banget kita ga ketemu ya? haha. Ayo nih pada mau belanja kemana ni"
ucap Nayeon pada wanita yang terlihat lebih tua,tidak lain tidak bukan adalah Sana.


Lalu mereka berpelukan layak nya teman dekat.


Lain hal dengan yang dilakukan oleh orang tua nya,Ryujin dan Yujin justru malah nampak kebingungan dengan situasi yang terjadi.


"gini amat bapak bapak ama ibu ibu" ucap Ryujin pelan.


"ck.. kaya ga pernah ngeliat orang tua ketemu aja lu,Norak. By the way,cewe yang itu siapa dah"
tunjuk Yujin pada wanita di belakang Sana.


"ya mana gua tau anjir,lu pikir gua saudara dia apa?"
jawab Ryujin dengan nada kesal lalu menaruh kepala nya di meja dengan beralaskan tangan nya kemudian memejamkan mata.


"yee.. gitu doang ngegas"
jawab Yujin lalu mengikuti apa yang dilakukan kakak nya.


Semua pun sudah dalam posisi duduk,namun Ryujin dan Yujin masih setia dengan posisi menopang kepala di meja dan memejamkan mata. Tuan Jeong yang melihat itu pun menegur mereka.


"Ryujin.. Yujin.."
panggil tuan Jeong tapi tidak dihiraukan kakak ber-adik itu.


"Yoo Ryujin! Yoo Yujin!"
kali ini Jeong memanggil mereka dengan nada yang sedikit lebih tinggi.


Mendengar nada tuan Jeong yang mulai meninggi pun Ryujin segera bangun dan disusul oleh Yujin. Ryujin hanya menunjukan wajah mengantuk nya,namun Yujin langsung menunjukan senyum lebar pada teman orang tua mereka.


"Jin,Ryu.. ini temen yang papi sama mami maksud. Yang ini nama nya om Kim Dahyun dan yang itu istri nya,nyonya Minatozaki Sana. Sudah lupa?" jelas Jeong pada anak anaknya sambil menunjuk orang yang disebut.

"hai om,hai tante,saya Yujin. Aduh,lupa nih saya. Hehe"
sapa Yujin sambil tersenyum dan menjabat tangan Dahyun juga Sana.


"hai nyonya dan tuan Kim,saya Ryujin. Maaf ya,kaya nya ingatan kita berdua memang jelek"
Ryujin ikut memperkenalkan diri dan berjabat tangan.


Mereka pun saling berjabat tangan dan melempar senyuman satu sama lain.


"wah anak mu cakep cakep semua
Nay,bibit unggul. Haha"
ucap Sana pada Nayeon dan dibalas gurau-an lagi oleh Nayeon.


Berbeda dari yang lain.
Disaat semua orang sibuk memperkenalkam diri masing masing,ada seorang wanita muds yang hanya sibuk memainkan ponsel nya.


Melihat anak nya yang sibuk dengan layar ponsel nya saja,Tuan Kim pun menegur nya.


"Lia,kamu sibuk sama handphone terus,ini liat yang lain pada kenalan"


"iya sayang,kenalan dulu. Itu tante Nay sama om Jeong,mereka temen lama mama papa yang sering kita ceritain"
perintah Sana pada anak gadis nya.


"oh iya pa,ma"
jawab Lia pada orang tua nya


"hai om dan tante Yoo,saya Lia"
ucap Lia memperkenalkan diri sambil memperlihatkan eye smile nya.


"wah udah gede ya sekarang Lia,bentar lagi jadi pengusaha ini mah. Oh iya,itu kenalan sama anak tante. Aman,ga galak kok" gurau Nayeon.



"eh iya tan. Hai aku Lia"
Lia pun menjulurkan tangan nya kepada Yujin.


"hai juga Kak Lia,aku Yoo Yujin. Panggil aja Yujin"
balas Yujin pada Lia.


Sekarang Lia menjulurkan tangan nya kehadapan si Ryujin,namun belum sempat Lia bertanya tetapi Ryujin sudah menjawab.


"Yoo Ryujin,Ryujin"
singkat Ryujin lalu melepaskan jabatan tangan mereka.


"oh hai Ryujin,aku Lia"
jawab Lia gugup.



"Ryu jangan cuek gitu dong,baru aja mami bilang ga galak"
ucap Nayeon bercanda pada Ryujin tetapi tidak dihiraukan oleh nya.


"haha maklum ya,dia masih ngantuk"


"eh,iya gapapa Om"




Lia pov






















bersambung

enjoy!

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang