35

1.7K 310 93
                                    

Selesai kelas hari ini, Nata berkumpul dengan Abang abangnya di caffe dekat kampus nya,

Adel tidak bisa ikut karna dia harus kerja paruh waktu sedangkan Sherin ada urusan keluarga.

"Day masih ganggu lo Nat?"Tanya Nano,mereka sudah tau.

Nata menggeleng.

"Tapi apa bener Papa gak ada kaitannya?"Tanya Nata.

"Nggak percaya sama Om Arga?"Raiden menyahut.

Nata hanya diam dan mengaduk milkshake nya.

"Jangan biasain pulang jalan sendiri kenapa Nat."Ucap Elvin.

"Iya."

"Iya apa,iya diulangin lagi."Ucap Ertha.

Raiden yang duduk di samping Nata mengerutkan alisnya,kenapa gadis itu terlihat menyembunyikan sebelah tangannya di balik tasnya.

Raiden menarik tangan Nata.

"Sshhh."Nata meringis membuat semua memfokuskan perhatian.

"Kenapa?"Datar Raiden memegang tangan Nata yang di perban.

"Lo habis ngapain Nata Ya Tuhan."Elvin penasaran dan melihat tangan Nata.

"Plester nya lucu juga pinguin."Celetuk Nano yang juga memperhatikan tangan Nata.

"Gak parah banget kan ini."Ertha ikut melihat.

Nata menarik tangannya."Engga,cuman....."

"Lo gak nyakitin diri lo sendiri kan Nat."Raiden menatap Nata.

Nata berdehem dan bingung pasalnya mereka semua menatapnya.

Akhirnya Nata hanya menghela nafas,kelimanya pun mengikuti.

"Bisa jangan kesana lagi?"Ujar Elvan.

"Nat,kita emang gak bisa jaga lo 24 jam,tapi kita sebisa mungkin selalu jaga lo."Ucap Elvin.

"Jadi kita mohon jagan lakuin itu lagi,jangan buat kita ngerasa bersalah."

"Maaf."Ucap Nata,menunduk dia merasa bersalah.

"Udah ke dokter?"Raiden terus memegang tangan Nata.

Nata mengangguk.

"Udah pegangnya."Seseorang memukul tangan Raiden.

Raiden menatap tajam Aka tang baru saja datang.

"Dari mana aja lo?"Tanya Nata.

"Nyariin nih?!"Aka masih berdiri di samping Nata.

"Gue cuman nanya!"Nata memalingkan wajahnya membuat Aka terkekeh.

"Duduk woy,menghalangi pemandangan lo."Ucap Elvin.

Aka menoleh dan melihat siapa yang ada di belakangnya.

"Astaga mata lo gak suci."Aka berjalan dan menutup mata Elvin.

"Tobat nak dunia ini sudah tua."Ucap Aka.

"Elvin bego,gak ngomong dari tadi."Ucap Nano.

Tak jauh dari meja mereka ada seoarang wanita dengan pakaian sexy duduk sendirian.

"Ertha bisa ,udah punya Mak lampir,jangan jelalatan."Gumam Ertha ,Elvan melirik temannya yang mulai bertobat.

"Beli kacamata kuda."Datar Elvan.

Aka duduk di sebelah Elvin."Gas gak nih?"

Nata memutar bola matanya malas dan itu tak luput dari pandangan Raiden.

ENDPOINT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang