45. Kakak Kelas

35 10 0
                                    

"Guys, gue punya tebak-tebakan!"

Semua yang ada dilapangan kala itu menoleh kearah sang leader. Ada yang mengernyit menunggu kata-kata selanjutnya. Dan ada juga yang bertanya.

"Apa? Kalo lo nanya duluan ayan apa telor mending gak usah!" sahut James.

"Ayam, bego! Ayan nama penyakit!" umpat Jeno.

"Lah, udah berubah??" tanya James polos dan Jeno kembali mengumpat.

"Kalo Jamet emang gitu, susah dikasih tau!" cibir Karina.

"Gue tuh cowok, sat! Jamet tuh buat cewek kek eloo!!" seru James kesal.

"Dih, cowok kaya elo siapa juga yang percaya!"

James gantian mengumpat. "LO MAU GUE LIATIN KALO GUE PUNYA BATANG BIAR LO TAU GUE COWOK ASLI YANG UDAH SUNAT HA?!?!"

"Sinting!"

Yang lainnya sudah menutup muka merasa malu sendiri James ngomong sambil teriak gitu ditengah lapangan.

"Ya elo mancing gua!"

"Lo cowok jadi-jadian!"

"Jadi-jadian apa, njing?! Kesannya gue kaya siluman!" sewot James. "Lo tuh cewek jamet!"

"Jamet nama elu, kenapa jadi gue?! Nama gue Kari--"

"BACOT, SAT!! BIKIN MALU!!" suara Galih terdengar membuat suasana langsung hening.

James dan Karina masih melotot, saling menyalahkan! Yang lainnya hanya melengos malas. Memang sepertinya X-3 ini kelas yang gak mungkin bisa damai!

Mark sendiri jadi berdeham pelan. "Nah, jadi teka-tekinya adalah....." ucapnya melanjutkan pertanyaan nya yang sempat tertunda.

"Negara-negara apa yang lengkap??" tanyanya.

"CHINAA!!!! SEMUA MADE IN CHINA WOY!!!" jawaban Yuki membuat semua menoleh.

"Guci dirumah gue dari Las Vegas!" sahut Chelo menyela.

Yuki merapatkan bibir, Galih mengumpat sampai Susan yang tengah minum air jadi tersedak. Yang lainnya menganga.

"Jepang aja Jepang, disana bisa bikin robot!" kata Haechan mengalihkan. Tapi kemudian. "Iya kan Nay?" pemuda itu bertanya pada si gadis Jepang yang masih agak kebingungan.

"Kalo bikin robot mah Jerman... Negaranya idola gua!" sahut Susan tak setuju.

"Elu bukannya suka Korea? Kok jadi Jerman?" tanya Yujin heran.

"Gue ingin seperti B. J. Habibie, idola gue, jadi tinggalnya disana!" jawab gadis itu sumringah.

"Idola lo bukan Sehun sama si Darco lagi, Sus??" kali ini Yaya yang bertanya.

"Sehun suami! Gue tinggal di Jerman sama dia nanti. Dan nama suami gue satu lagi tuh Draco! Dra-co!"

"Kenapa gak pergi sama Oppa lo ke Antartika. Biar beku disana!" cibir Galih dengan wajah datar.

"You!" Susan menunjuk Galih tajam. "Go to the hell!!" lanjutnya kemudian.

"Per-"

"JAWAB DULU INI TEKA-TEKI GUAAAA!!!" Mark akhirnya meledak juga.

"Iya-iya, sabar.. Ini juga lagi mikir!" kata Giselle. Ia menoleh pada orang disebelahnya.

"Lioni, jawab!" suruhnya tanpa beban.

Lioni melongo saat Giselle tiba-tiba menyuruhnya menjawab teka-teki Mark tersebut. Padahal gadis itu daritadi ingin diam saja.

"Ah, gue tau! Thailand woy! Semua gender ada.. Wkwkwkwwk..." kata Haechan sudah terbahak-bahak sendiri.

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Where stories live. Discover now