6

2.7K 359 17
                                    

HAIIIII 🥳








Enjoy!
















Jeno bingung sekali

Tidak, dia tidak bingung soal dirinya yang dirawat sampai sembuh oleh Mama Mark

Bukan juga karna Mark mengantarnya pulang dan bahkan membelikan obat-obatan dan juga snack

Tapi lebih ke sikap Mark yang mendadak aneh,

Jeno ingat tadi saat mereka belanja di supermarket, dia tidak sengaja mengungkung tubuh Mark untuk meraih snack kesukaannya yang kebetulan ada di rak atas. Mark terdiam bahkan telinganya merah sekali, Jeno ingin bertanya tetapi laki-laki itu langsung menghindar dengan mengatakan ingin membeli es krim

Sekarang Jeno sudah pulang, dan berada di kamarnya untuk berganti baju sementara Mark masih diluar berbincang dengan ibunya

"Kak!"

Jeno menoleh, menatap Adiknya yang melongokkan kepalanya di sela pintu

"Apa?"

Adiknya masuk lalu duduk di ranjang Jeno,

"Kak Mark itu, pacar kakak ya?"

Jeno menaikkan alisnya bingung,

"Enggak, kata siapa?"

"Nggak kata siapa-siapa sih, tapi kakak sama kak Mark terus...bukannya kalo pacaran itu barengan terus?" Tanya Nina bingung

Jeno terkekeh pelan, dia mengusak kepala adiknya pelan

"Temenan doang, masa kalo temenan ga boleh bareng terus...emang  Nina gapernah barengan terus sama temen Nina?" Tanya Jeno,

"Oh biasanya Nina sama Hani, dia rumahnya didepan rumah Nenek."

Jeno mengangguk paham, lalu mengajak Nina keluar

Diluar Mark masih saja berbincang dengan bundanya

"Jen kamu nanti les sama Mark aja ya? Dia pinter loh bunda udah ngomong nih sama Mark."

Jeno menaikkan alisnya bingung, lalu menatap Mark yang ternyata juga menatapnya sambil tersenyum kecil

"Gak usah bun, bang Mark kan udah kelas 12...sibuk les juga ih."

Jeno duduk bersama Nina di depan ibunya sedangkan Mark duduk di sofa tunggal,

"Nanti belajarnya hari sabtu aja Jen, sabtu kebetulan gue free kok sans aja... Ntar sama Jaemin sama Haechan juga."

Jeno mengangguk kecil, jika ada Jaemin dan Haechan maka dia akan tenang

.
.
.
.
.

Jeno terengah pelan, dia kemudian berlari lalu kembali menghajar salah satu lawannya. Saat dia menoleh seseorang menyerangnya dengan menggunakan senjata tajam, untungnya dia bisa menghindar dan menendang tangan orang tersebut sampai terpelanting mundur dan menendang dadanya 

Haechan berteriak nyaring lalu kembali menyerang sisi kiri dengan sabuk kesayangannya, terlihat jelas jika mereka akan menang 

Hari ini mereka berhadapan dengan gerombolan yang menyerang Mark dulu, dan dalam hati Haechan berdecih pelan karena ternyata yang mereka hadapi hanya sekumpulan anak kecil kelas 10. 

Setelah akhirnya mereka berhasil mengalahkan lawannya, Haechan menggiring semua anak buahnya untuk ke rumahnya.

"aduh aden kenapa berantem berantem lagi, ini juga kenapa bawa banyak anak orang ini memangnya mau ada apa?" Haechan hanya tertawa kecil lalu menjelaskan pada pembantu di rumahnya jika mereka hanya mampir untuk makan-makan.

MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang