【19. Pelukan Terakhir】

781 90 8
                                    

LAST CHAPTER

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LAST CHAPTER

Mikey menatap kosong kearah (name) yang
kembali tertidur pulas. Dan tak akan pernah bangun kembali. Ia masih terdiam, ia masih terpikir perkataan (name) tentang,

"Aku ini wanita yang jahat bukan?"

"Itu tidak benar,nyatanya kau selalu membuat ku bahagia walau pun hanya sebatas teman."

"Lupakan ya seorang seperti ku Mikey...kamu pergilah, berbahagia lah. Kau layak bahagia tanpa diriku yang kejam ini."

"Tapi aku hanya bisa bahagia dengan mu. Tak seorang pun yang bisa menggantikan kebahagiaan yang kau beri selama ini."

Untuk sekarang yang pertama mengetahui kematian (name) hanya Mikey. Andai saja Takemichi dan Chifuyu  datang sekarang mungkin mereka berdua lah yang mengabarkan hal ini pada keluarga (name).

Mikey masih terdiam, diam, dan diam. Ia masih shock ketika (name) menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Mikey.

"Ne...kau terasa lebih dingin dari tadi."

"Kalau kau masih kedinginan, kenapa tak membalas pelukan ku yang selalu kau balas dengan hangat?"

"Jawab aku. Kau pasti tahu kalau aku tak suka kau mendiamkan ku."

"Tolong katakan sesuatu."

Tiba tiba ditengah gumaman menyedihkan Mikey pintu pasien terbuka. Terlihat Draken yang membawa buah tangan sedikit heran kenapa Mikey memeluk (name).

"Kenapa kau memeluknya? Mikey, kalau seperti itu (name) tidak akan pulih—"

Lalu ketika draken mengatakan itu, Mikey meletakkan kembali tubuh (name) ke ranjang pasien. Telihat jelas wajah, bibir, dan tangan (name) begitu pucat.

Yang menandai (name) telah tiada.

"Mikey dia—"

"Dia akan pulih malah secepatnya."

Seolah merasakan apa yang Mikey rasakan Draken memegang erat bahu Mikey dan mengguncangnya sedikit keras.

"Sadar lah Mikey! Dia sudah tiada!"

Tatapan Mikey semakin kosong ditambah senyuman paksa membuatnya semakin hampa tanpa ada sebuah kehangatan.

Tuhan, katakan, siapa lagi yang akan kau renggut dari seorang Mikey yang rapuh? Terkadang teman temannya memikirkan itu.

"Jangan mengatakan yang tidak tidak, Kenchin. (Name) sendiri yang mengatakan kalau ia akan pulih dan—!"

PLAK!

Ucapan Mikey yang terdengar gila terhenti kala Draken menampar pipinya hingga memerah. Draken tak suka Mikey yang seperti ini.

"Dengar,dia sudah tiada." Draken menekan setiap kata agar Mikey sadar kalau gadis didepannya sudah mati.

Upacara pemakaman berjalan lancar. Tak jarang para pelayat menangis mengingat kalau gadis yang tinggal nama itu sangat ramah dan baik kepada tetangga tetangganya.

Ayah dan ibu (name) masih mengeluarkan air mata tanpa ada suara. Mereka seperti tak rela putri satu satu mereka direnggut begitu saja.

Mikey melangkah kerumah (name) dengan mata yang sembab, ia tak bisa tidur semalaman karena memikirkan gadis yang sudah tiada itu.

Takemichi dan Chufuyu yang kebetulan ada saat Mikey memasuki ruangan merasa kan bagaimana hancurnya perasaan Mikey.

Ditinggalkan gadis yang dicintai dan dia dibunuh, Takemichi tahu rasanya seperti apa. Tapi,  Mikey adalah Mikey mau seberapa ia mencoba tegar ia tak akan bisa seperti Takemichi.

Saat kaki membawa Mikey ke hadapan kedua orang tua (name) pemuda itu amat menyesal karena tak bisa menjamin hidup (name).

"Maaf, bibi. Aku tak bisa menjaga (name)."

Orang tua (name) yang merasa kasian kepada Mikey yang terus menyalahkan dirinya sendiri pun memeluknya.

"Sudah sudah, (Name) tak akan senang kau seperti ini. Dan ini bukan salah mu ini adalah takdir jadi jangan salah kan dirimu sendiri." mereka mengelus lembut kepala Mikey.

'Kenapa keluarga ini baik sekali? Sudah jelas jelas ini adalah salah ku tetapi keluarga ini tetap tak mau menyalahkan ku.'

Dari kemarin Mikey juga memikirkan ini. Keluarga ini sangat baik tak terkecuali anak mereka.

"Oh iya, saat membersihkan kamar anak kami, kami menemukan buku diary ini. Bibi yakin ini menyangkut mu, Manjirou-kun."

Lantas Mikey menerima buku itu. Ia juga sedikit penasaran apa yang ditulis (name) sewaktu ia hidup. Mikey harap itu bukan aibnya.

Mikey duduk dipinggir danau. Langit senja begitu hangat sekaligus indah saat sang surya membenamkan dirinya. Memberi pemandangan aesthetic yang indah.

Perlahan ia membuka buku itu.

Halaman pertama.

"Emm jika kau menemukan buku ini, kuharap cepat kembalikan! Aku tak mau mati karena malu."

"Oh ya hari ini aku bertemu seorang pria yang tampan dan juga baik. Kami bertemu gara gara dompet sih. Tapi aku berterima kasih pada dompet yang mempertemukan cinta pertama ku dengan Izana Kurokawa."

Halaman kedua.

"Aku sedikit kecewa dengan Mikey. Ternyata pria dorayaki itu mencintai ku. Tapi aku menolaknya, ahahha tapi tenang mikey bukan seseorang yang suka galau. Sempat bertengkar juga sih tapi cuma beberapa hari terus baikan deh."

Halaman ketiga.

"Hei, kemarin aku bermimpi kalau aku menikahi Mikey. Apa jangan jangan aku ditakdirkan untuknya?! NO! Dia pasti tetap memperlakukan ku seperti babunya nanti."

Saat membuka halaman selanjut nya Mikey sedikit terkejut saat halaman halaman selanjutnya masih kosong.

"Dia nulis diary baru baru ini?"

Mikey memejamkan matanya, merasakan semilir angin yang cukup hangat. Sungguh saat ini ia mencoba untuk melupakan (name) tapi pikirannya malah dipenuhi oleh nya.

"Kuharap sebuah keajaiban adalah kau dan aku dipertemukan kembali,"

"(Name)."













ANOTHER LOVE; END

Ett! Jangan apus dari library dulu, zaza masih punya satu chapter lagi Acaaafn 💅

❝ Another Love┊Manjirou and IzanaWhere stories live. Discover now