O3

876 196 15
                                    

Kecut sudah wajah pemuda Kim ketika melirik Jeongguk di antrian selanjutnya. Mingyu yang melirik cuman bisa menahan kikiknya lagi untuk kesekian kali.

"Kak," Cowok itu panggil saat tiba gilirannya.

Jangankan jawaban ramah yang Jeongguk dapat, senyum sedikitpun di wajah Taehyung tidak ada.

"Saya manggil, loh, Kak."

Taehyung mendecak. "Mm?"

Sama layaknya siswa lain, Jeongguk menyodorkan kertas serta pena. Kalau boleh, Taehyung ingin menolak, tapi sungguh tidak profesional sekali. Maka, dalam satu guratan cepat, mau tak mau, ikhlas tak ikhlas, Taehyung beri tanda tangannya.

"Minta dua, ya, Kak?" Kata Jeongguk.

Dahi Taehyung berkerut. Bingung, tapi tak mau terlihat linglung.

"Satu di sini." Telunjuk pemuda itu menunjuk pada kertas yang telah Taehyung coret dengan tanda tangannya, "satu lagi di simpen dulu."

Taehyung blank. Lagi. Mulutnya menganga.

"Buat apa?" Taehyung tanya. Akhirnya.

"Buat di buku nikah nanti."

Apa, sih?!

Waktu sesi surat cinta dan surat benci, hebatnya Taehyung dapat banyak surat cinta. Saking banyaknya, Mingyu asumsikan tidak ada ada surat benci yang terselip diantara surat cinta. Pula Jeonghan tidak terkejut, katanya Taehyung tidak terlihat seram walau berusaha keras untuk terlihat demikian, beda halnya dengan Johnny yang tegasnya mampus.

Asumsi mereka kemudian patah waktu Taehyung berseru, setelah membuka surat ke sekian di atas meja.

"Ada surat benci!" Taehyung bilang, berdebar juga takut dengan isi yang akan tertulis di dalamnya. Lantas, kini Taehyung dikerumuni.

"Buka cepet." Hoshi bilang.

Taehyung mengangguk, tidak tunggu lama untuk buka surat bencinya. Memang betul kata Jeonghan, Taehyung tak terlihat seram walau ia ingin demikian, terlalu banyak kesempatan dimana Taehyung tertawa lepas dan ucapkan "gemesnya!" saat bertugas. Karena dalam pandang Taehyung, adik baru itu lugu sekali sampai terlihat lucu. Surat benci di tangannya baru saja buktikan barangkali ada satu orang saja yang menganggapnya betul-betul seram.

Namun Taehyung salah lagi. Inginnya marah, sungguh. Laman awal yang ia lihat buat ia geleng kepala.

Sementara yang lain tertawa kecil. Pasalnya laman awal dimuat dengan huruf kapital dan bertuliskan:

SURAT BENCI
DARI JEON JEONGGUK

"Ngegas juga, ya." Johnny tutur.

"Baca isinya!" Mingyu lompat-lompat.

"Yakin nggak lo isinya surat benci beneran?" Jeonghan nanya.

Hoshi dan Daniel menggeleng.

Kalo tadi teman-temannya tertawa kecil, kini mereka terbahak puas. Masih perkara surat benci dari Jeon Jeongguk. Namun kali ini tentang isinya yang singkat, padat, tak sampai satu paragraf.

Benci: Benar Benar Cinta.

Taehyung ingin tendang yang namanya Jeon Jeongguk! []

MELTING. / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang