Kamu adalah Chaeyoung Lee seorang trainee yang bermimpi menjadi idol terkenal di korea. Tapi realita pahit menamparmu! Terhitung sudah hampir 3 tahun kamu tak kunjung debut.
Dan kesempatan itu datang..
tapi bukan menjadi Idol, melainkan menjadi man...
Kelas pertama. Pondasi awal dari seorang idol yaitu skill. Vocal, dance dan Rap. Suatu member grup K-Pop tentu punya posisi masing-masing berkaitan dengan ketiga bidang itu.
"Menurutmu apa kelebihanmu?" Tanya Heeseung oppa padaku.
Aku menggaruk tengkukku sembari berpikir. Apa aku punya kelebihan ya? Hhh.. tidak ada kelebihan lain yang bisa kupikirkan selain kelebihan berat badan!
"Sesuatu yang menurutmu paling kau kuasai?" Tanya Heeseung oppa mengubah pertanyaannya.
Aku ingin bilang memasak, tapi itu tidak sejalan dengan topik pembicaraan. Ya.. kan aku mau menjadi idol bukan koki MasterChef.
Mau bilang memotret karena aku seorang master-nim juga tidak etis sepertinya. Ya.. bukankah nanti jika sudah menjadi idol justru aku yang akan dipotret oleh orang lain? Heolll... Apakah ada orang yang mau memotret wajah seperti ini? Gila!! Aku saja masih sering terkejut melihat pantulan wajahku sendiri di cermin.
"Isa-ya kenapa kau tampak tak percaya diri begitu? Cukup sebutkan saja dan percayalah dengan kemampuanmu!" Seru Heeseung oppa mencoba memberanikanku.
Aku tak merespon kata-kata darinya. Justru aku semakin menunduk memainkan rambutku saja karena bingung ingin menjawab apa.
"Ckkk!!" Decaknya.
"Eoh?" Kejutku karena ia tiba-tiba berdiri di belakangku bertumpu pada kedua lututnya.
"Mana kunciran rambutmu?" Tanyanya.
"Untuk apa?"
"Cepat saja berikan! Rambut ini mengganggu fokusmu!" Omelnya dengan nada suara yang err-- paling aku takuti. Ya.. Heeseung cukup tegas jika sudah begini.
Aku memberikan ikat rambutku padanya. Aku masih mematung begini saat ia menyisir rambut panjangku dengan jarinya dan mengikatkannya model bun hairstyles begitu.
Aku mengambil handphoneku untuk berkaca. "eoh? Lumayan rapi? Kau belajar di mana?" Tanyaku dan ia tersenyum bangga.
Aku memicingkan mataku padanya. "Eyy.. sudah biasa mengikat rambut yeoja ya?" Godaku. "Yeojachingu?" Godaku lagi.
Ia menggeleng. "Yeojachingu apanya? Kau yang pertama!" Ucapnya malah serius begitu padahal aku hanya bercanda.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ehem" dehemku memalingkan wajahku yang terasa memanas.
Heeseung oppa tertawa. "Lihatlah siapa yang mengejek lebih dulu dan siapa yang malah salah tingkah sendiri" ledeknya.
"Yyak!! Siapa yang salah tingkah! Dasar! Rasa percaya dirimu terlalu tinggi!" Kesalku.
Ia menjulurkan lidahnya lagi-lagi mengejek. "Setidaknya itu lebih baik dari pada kau yang tidak punya rasa percaya diri!".
"Ani geodeun! (tidak kok!)" Elakku.
"benar kah? Kalau begitu jawab pertanyaanku tadi! Kau paling menguasai bidang apa?" Tanyanya.