Tracks 43_

67 19 73
                                    

Aku merengangkan otot-otot tubuhku yang sejak 2 jam yang lalu tegang menyelesaikan desainku. Sekilas aku melihat ke kalender yang tergantung di sudut kamarku, tak terasa ternyata sudah hampir 2 minggu aku berada di Busan. Aku kira pekerjaan di Busan akan lebih santai, namun ternyata aku salah. Disini aku lebih sibuk bahkan di weekend seperti ini pun aku harus menyelesaikan desain. Bagaimana lagi? Anggota tim desain disini sedikit sekali, hanya 3 orang itupun sudah dihitung denganku.

Aku pun meraih secangkir kopi dan meneguknya hingga habis, tak terhitung ini cangkir yang ke berapa. Aku pun memutuskan untuk menikmati hari mingguku setelah menyelesaikan desainku tadi. Aku menghempaskan diriku ke sandaran pada kursiku, lalu netraku menangkap buku yang tidak asing di mataku.

'Ah, buku itu...' pikirku saat melihat sampulnya yang bergambar bunga marigold. Aku terlalu sibuk sampai melupakan rasa penasaranku soal Joshua Hong. Aku pun berjalan ke arah rak disamping lemariku, dan mengambil buku itu. Setelah itu aku kembali ke tempat dimana aku duduk tadi dan membukanya.


'Marigold'

Walau dengan waktu yang terbatas, aku mencintaimu dan melepaskanmu sepenuhnya


Tulisan Joshua oppa hadir dan menyapaku lewat kalimat itu. Kalimat itu adalah kalimat pertama yang kutemukan di halaman pertama buku. Aku pun membuka halaman selanjutnya dan menemukan tulisan familiar itu lagi.

31 Mei 2021

Disinilah kisah kita dimulai. Waktu itu di jalanan Myeondong aku melihatmu. Kau sangat bersinar terang, bahkan diantara ratusan orang yang berlalu-lalang saat itu. Tanpa kusadari aku meneteskan air mataku, percayalah itu karena aku bahagia. Mungkin ini terdengar aneh, tapi aku sangat merindukan tatapan itu-


2 Juni 2021

Takdir sepertinya mendukung kita. Aku bertemu lagi denganmu di kantor, jujur aku kaget sekaligus bahagia. Terutama saat mengetahui kau datang menghampiri studio kami. Kau tampak kesal dan menggangapku aneh, tapi entah mengapa kau tetap terlihat cantik saat kesal.

Untuk kecelakaan di studio, ini terdengar jahat tapi jujur aku bersyukur dan berterimakasih pada heelsmu yang membuatmu terpeleset menimpaku. Kalau kau ingat, saat itu ada debaran jantung yang sangat kencang. Itu pasti milikku-

Bahkan Jihoon menganggapku gila karena selalu tersenyum bodoh saat membayangkan lagi kejadian itu. Tapi setelah itu kau menjauh, entah mengapa-


Aku pun terus membuka halaman-halaman selanjutnya. Di halaman-halaman itu aku jadi tahu bagaimana perasaan Joshua oppa pada saat itu. Di diary ia mengatakan bahwa sebenarnya ia sangat sering mengikuti diam-diam -tentu saja aku tidak sadar- tapi dia ragu untuk menghampiriku. Ia baru berani menghampiriku di depan vending machine karena tidak tahan.

7 Juni 2021

MT! Aku sangat senang, karena MT merupakan kesempatanku untuk bertemu denganmu lagi. Oleh karena itu juga aku mengajukan diri untuk membawa mobilku, hehe. Ternyata dewi fortuna berpihak padaku! Kau ikut masuk ke dalam mobilku dan aku bersyukur karena ban bis yang bocor bisa menambah waktuku denganmu.

Parallel Tracks_ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang