𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓫𝓻𝓪𝓻𝔂

4K 535 388
                                    

*ೃ༄ 𝓣𝓱𝓮 𝓤𝓷𝔀𝓪𝓷𝓽𝓮𝓭 𝓔𝓬𝓵𝓲𝓹𝓼𝓮 .ೃ࿐

𝐄𝐩𝐬. 𝟎𝟓






















NATAL TAHUN INI dirayakan seadanya, sebab masih diselimuti keadaan duka.

"Merry Christmas, Mother, Father."

"Merry Christmas, [name], Draco. Ini hadiah untuk kalian."

Disodorkan dua kotak hadiah oleh Narcissa, [name] dan Draco menerimanya.

"Thank you, Mother, Father." wakil [name] tersenyum manis. Ia segera membuka kotak hadiahnya, begitu pun juga dengan Draco.

Syal rajut mahal berwarna hijau tua dengan inisial masing-masing di ujung syal nya.

"Bagus sekali," gumam [name] memuji. Meski hijau tua bukanlah warna nya, [name] tetap suka apapun yang mertuanya hadiahkan padanya. Menurutnya, ini spesial.

Dan Draco, ia suka, sebenarnya. Ia hanya tidak suka bagaimana syal nya ini serupa dengan milik [name].

"Pakailah, [name], Draco." Narcissa ikut tersenyum. 

Mereka mengangguk. [name] mengangguk tulus, sedangkan Draco mengangguk terpaksa, sekedar menghargai hadiah pemberian orangtua nya. Mereka pun memakainya.

Setelah selesai, [name] menolehkan kepala, ia tersenyum menatap Draco yang juga memakai syal serupa. Entah, sepertinya ia menyukai segala hal yang berbau 'serasi'.

"[name]."

Sang pemilik nama mengalihkan pandangannya pada sumber suara. "Yes, Father?"

"Dimana cincinmu?" Lucius menyadari bahwa [name] tak memakai cincin pernikahannya.

Seketika [name] melirik Draco sekilas. "Maaf, Father."

Jujur saja, [name] takut dimarahi. Oleh sebab itu, [name] menundukkan kepala. "Cincinku, hilang."

"Kenapa bisa hilang?" Narcissa bertanya kaget.

Itu semakin saja membuat [name] enggan kembali mendongak. "Cincinku terjatuh di kereta. Sekali lagi aku minta maaf, Mother, Father."

Alih-alih mempersalahkannya, Lucius menggeleng, menepuk pundak [name]. "Tak perlu meminta maaf. Kau bisa mendapatkan cincin baru."

Alasan mengapa Lucius bersikap 'lumayan' pada [name], tak lain dan tak bukan, itu karena [name] adalah putri dari mendiang sahabat karibnya. Selain itu, Lucius akui [name] memanglah anak yang manis. Sedari kecil [name] selalu berhasil membuat hati Lucius melunak.

Cincin baru? Itu takkanlah sama dengan cincin yang Draco sematkan di jari manisnya beberapa bulan yang lalu.

Kini [name], berikut dengan Draco, telah kembali ke dalam kamar. [name] tengah memandangi indahnya salju diluar jendela kamar sebelum ia menoleh pada Draco yang tengah sibuk menyiapkan sesuatu, entah apa.

Melihat kehadirannya sekotak hadiah, [name] bertanya. "Untuk siapa?"

Draco menjawab tanpa sedikitpun menoleh. "Hermione."

Kalau boleh jujur, hati [name] sedikit mencelos mendengarnya. "O-oh, untukku?"

"Tidak ada."

Mendegarnya, [name] tersenyum miris. Raut wajah kecewa terukir jelas di wajahnya. "Padahal aku sudah menyiapkan hadiah untuk mu. Tunggu sebentar."

𝐓𝐇𝐄 𝐔𝐍𝐖𝐀𝐍𝐓𝐄𝐃 𝐄𝐂𝐋𝐈𝐏𝐒𝐄 : draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang