Prolog

650 63 61
                                    

"PAK YUNUS?!"

"Oh, ya. Anulika, ya? Senang ketemu kamu lagi di sini."

Seperti yang bisa ditebak, Veronika juga kaget dengan fakta ini. "Kamu kenal Lika?"

"Iya, dia anak didikku di sekolah."

"Oh, kok bisa--oh, iya. Aku nggak pernah nanya kamu ngajar di mana." Tali-tali kusut kini mulai terurai selagi tatapan duo ibu dan anak mengalihkan fokus pada seseorang yang masih menutupi wajahnya. "Kalo gitu, dia... apa dia sekelas sama Lika juga?"

"Hah?" Anulika masih belum paham, tetapi dia tak perlu bertanya karena buku yang menyembunyikan wajah Saskara sudah lepas. Matanya membeliak secara sempurna untuk yang kedua kali dan bisa dikatakan, tatapan horornya yang sekarang lebih mengesankan.

"SASKARA?" teriak Anulika sejadi-jadinya, berhasil menarik perhatian banyak orang di rumah makan itu. Veronika menghadiahi anaknya tatapan peringatan, tetapi jelas diabaikan dengan telak.

"Kamu inget juga, ya, sama Saskara?" Pak Yunus mencoba untuk berkelakar, tetapi hasilnya nihil karena suasana canggung yang lebih mengerikan dari situasi di kuburan.

"Keponakan yang Bapak maksud berarti Saskara yang ini, ya?" Anulika tiba-tiba bertanya, tetapi matanya masih terpancang pada Saskara.

Saskara sedari tadi memilih bungkam atau lebih tepatnya sedang menyembunyikan ketakutan terbesarnya.

Kamu harus tetap tenang, Saskara. Kamu harus tetap tenang. Tetap tenang.... seolah bukan hal besar.

Namun, meski Saskara berusaha untuk menetralkan segala yang dia rasa, ada sebuah pertanyaan yang tiba-tiba lewat dalam pikirannya.

Jika semesta berusaha mendekatkan dirinya pada Anulika, akhir apa yang harus Saskara terima?

*****

Presented by : Yunita Chearrish
Start: March 5th, 2022 | 15:57


Her Crush is My Dad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang