18. Beku

103K 16.2K 178K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️🤍❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️
🤍
❄️

♪ Spring Day - BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ Spring Day - BTS

18. BEKU

Tarian ombak belum kunjung berhenti. Alaia, Atlanna, dan Aishakar masih di posisi yang sama. Gerak kaki Atlanna membawanya mundur semakin jauh dari Alaia yang berposisi di ujung dermaga.

Aishakar memanggil adiknya untuk segera mendekat karena dia cemas bila ombak tinggi tiba-tiba menerjang mereka.

"Kamu balik aja sana!" Aishakar meninggikan intonasi demi mengalahkan seruan air laut.

Atlanna berbalik. Dia menghadap Aishakar yang duduk di atas kayu kokoh dan datar ini. Netra Atlanna berpindah melirik hamparan laut yang mengelilinginya, lalu terkejut ketika dirinya terciprat sedikit air.

Spontan Atlanna mengusap tangan serta wajahnya yang terkena air. Ia kemudian berlari meninggalkan Alaia dan Aishakar. Dua orang itu mampu berinteraksi dengan laut, tak seperti Atlanna yang melihat laut seakan musuhnya.

Atlanna sebetulnya suka laut. Namun, takdir tak memberinya izin untuk lebih dekat dan lebih menikmati keindahan Si Biru.

"Papiw!" Atlanna memanggil satu dari antara tiga lelaki yang tengah berkumpul.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang