Hello author comeback!
Please COMENT, VOTE n sorry for TYPO!Author pov
pria didepan Bella hanya mengangguk "aku Dion" gadis itu menghela napas kasihan dengan "pasti anda disuruh suruh anak kelas pewaris yaa".
Dion diam tidak mengatakan apapun "jika anda lelah jika disuruh suruh bilang saja kalau anda sudah disuruh tuan muda Geovanni saya dengar dia ditakuti, kalau begitu saya pamit" baru Bella berbalik langkah terberhenti oleh Dion
"terima kasih" mendengar itu Bella menoleh sedikit lalu mengangguk sambil mengangguk dan melanjutkan perjalanannya kekampus.
.
.
.
Bella melangkah dikoridor tidak jarang para mahasiswa meliriknya, sejujurnya itu membuat Bella sedikit gugup bagaimanapun dia tidak pernah menjadi pusat perhatian sebelumnya.
langkah gadis itu berhenti karna mendengar teriakan "Bella!" Nora dan Ana datang dengan senyum ramah
Mendengar nama Bella disebut membuat semua orang paham bahwa gadis yang dari tadi mereka lirik adalah Bella Lyoldi gadis cupu yang sangat jenius.
Nora dan Ana satu jurusan dengan Bella yaitu bisnis, jadi merekapun satu kelas sedangkan sepupu tercinta yaitu Gisel sama sekali tidak terlihat untuk memerankan menjadi sepupu baik satu Bella pun bertanya
Kepada kedua teman barunya "apa kalian melihat Gisel?" Raut wajah mereka berdua langsung berubah menjadi kesal "Bella apakah selama ini kau ditindas Gisel?"
Bella langsung menggeleng "tidak tidak! Gisel sama sekali tidak menindas hanya..... dia tidak terlalu menyukai saya" Bella tersenyum sendu seakan sedih membuat Ana dan Nora makin membenci Gisel "aku tidak tau dia sejahat itu! Didepan kami dia selalu bertingkah baik" Ana mendengus kesal, "aku memang sering mendengar bahwa dia menceritakanku dibelakang namun dulu aku begitu percaya dengannya"
Nora juga ikut kesal mengingat sifat Gisel, sedangkan yang sang teman yang dikasihani sebenarnya tersenyum tipis
"bukankah kalian juga aneh? Kenapa begitu mudah percaya dengan seseorang?" Gumam Bella dalam hari tetapi sebenarnya dia bersyukur
Ternyata sahabat Gisel begitu mudah dimanipulatif, "sudahlah tidak baik membicarakan orang dibelakang" Bella akhirnya membuka suara, "kau begitu baik" Ana mengangguk setuju dengan ucapan Nora.
Bella terkekeh kecil, "eh tapi apakah kalian tau tuan muda Geovanni akan datang hari ini?" Ana mulai membuka topik baru, Bella pun mengerutkan dahinya.
Dia tidak pernah punya teman, jadi dia lambat mendapatkan gosip "memangnya dia tidak pernah turun?"
Ana dan Nora serempak menatap Bella "kau tidak tau?" Bella yang bingung hanya menggeleng "tuan muda Geovanni bad boy yang tampan itu mengikuti lomba basket beberapa hari yang lalu dan kau tau timnya memenangkan juara pertama dan dia mendapatkan juara sebagai 'perserta dengan performa terbaik'" Bella mengangguk "hebat" Ana langsung memegang kedua bahu Bella.
YOU ARE READING
𝑪𝒉𝒐𝒄𝒐𝒍𝒂𝒕𝒆 𝑪𝒐𝒔𝒎𝒐𝒔 {END}
FantasySybella Chloris Lyoldi seharusnya menjadi pewaris perusahaan Lyoldi, sejak ayahnya pergi dari dunia karna insiden itu. Namun Bella yang baru berumur 17 tahun malah mempercayai sang paman yang ingin membantunya mengurus perusahaannya, tidak ada ya...