The War

14.5K 1K 164
                                    

Surprise:v

Gada yang ngucapin selamat gitu ke aku?

Betewe, happy reading ❤️

Jaehyun menyelinap keluar kamar. Ide Mark bagus juga, ia mendandani Jaehyun seolah Jaehyun adalah orang asing. Hanya menambahkan satu titik di pipinya itu akan mengubah segalanya.

Jaehyun pun pergi ke kamar Nana, namun kondisi disana sudah tidak bagus. Banyak properti yang sudah tidak utuh.

Jaehyun pun segera membuka pintu kamar itu dengan kode, lalu masuk secara cepat ke dalam kamar tersebut.

"Nana? Nana ini Daddy. Kau dimana?" Ia memicingkan matanya. Namun, tak berselang lama ia dapat melihat sebuah kaos kaki di bawah meja makan mereka berdua.

"Sayang, ini Daddy—" Nana pun dengan isak tangis langsung memeluk Jaehyun erat.

"Dad, keluarkan Nana dari sini! Nana takut, Dad! Nana tidak mau Dad mati! Aku cinta Daddy!" Ucapnya sambil mengelap ingusnya sendiri.

"Tidak ada yang mati, kita semua akan selamat malam ini. Termasuk Papa Jeno. Sekarang, ikut Dad ke kamar Dad. Kita akan aman disana." Nana masih menangis namun, ia percaya akan perkataan Ayah angkatnya.

Jaehyun menggendong Nana sampai ke kamar hotelnya.

.
.
.

Sesampai dikamar Jaeyong, Nana langsung turun dari pelukan Jaehyun. Ia langsung memeluk bunda Taeyong. Mark mengacungkan jempolnya pada Jaehyun.

"Daddy hebat! Aku bangga punya Daddy Jaehyun!" Jaehyun jelas-jelas tersenyum, ia merasa bangga.

"Dulu daddymu juga pernah melawan mafia, jadi sudah terbiasa." Ucapnya sombong.

"Mafia kok nangis pas diputusin pacar?" Ledek Taeyong. Jaehyun tidak terima.

"Mantan ya. Inget, mantan. Dan, aku gak akan nangis kalo kamu juga ninggalin aku sekalipun! Aku bisa cari istri lain, hwee!" Jaehyun menjulurkan lidahnya.

"Ouh, sekarang mainnya ngancem-ngancem gitu ya! Halah, mungkin Dad seleranya gitu-gitu aja! Paling gada yang lebih cantik dari aku! Aduh, seleranya ganteng!" Taeyong sudah memeragakan gerakan Miss Primadona terkenal.

"Tapi, mungkin aku gak nangis kalo kamu tinggal. Cuma sakit jiwa aja, hehe!" Gombalan Jaehyun selalu manjur pada Taeyong. Taeyong udah senyum-senyum sendiri.

"Kasian aku, punya Dad sama Mommy ga jelas." Ucap Mark.

"Heh! Mulutmu, Mork!" Seru Jaehyun.

"Heh?! Mulutnya Jaehyun!" Seru Mark.

"Lho?! Mulai berani sama Dad ya!" Jaehyun menantang Mark.

"Lho?!?! Udah jago dari aku, Dad?!" Mark naik ke atas tempat tidur sambil memeragakan mode 'menantang musuh'.

"Oh??!?! Bang jago ya loe?!" Jaehyun sudah menempelkan keningnya pada Mark. Taeyong hanya bisa melihat tingkah laku aneh anak dan suaminya.

Taeyong jengah. Taeyong capek, Taeyong ingin menumbalkan mereka berdua jadi sandera teroris.

"Ini kita nunggu sampe is dead atau gimana? Yudah, kita duluan ya." Taeyong menggandeng tangan Nana menjauh dari dua orang idiot itu.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang