Grelano

1 2 0
                                    

Ruangan serba putih, suara detak  jantung terdengar mendominan disana. Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut tampak tegang.

"Net, ini obatnya," ujar seseorang di belakang sambil menyodorkan botol kecil yang berisi penawar dari racun yang bersarang dalam tubuh pria tampan ini.

Netta pun mengambilnya lalu ia isi ke dalam suntikan. Setelah suntikan itu terisi dengan obat penawar, ia suntikan ke dalam tubuh pria di depannya ini.

Tubuh pria itu kejang-kejang, tubuhnya berwarna biru. Detak jantungnya mulai melemah, seluruh orang yang berada di ruangan tampak panik, namun tidak dengan gadis berjas putih ini, ia malah menggenggam erat tangan pria di depannya ini.

"Dok detak jantung pasien semakin melemah," ujar salah satu suster disana. Hal, ini membuat dokter Irwan panik.

"Haduh, gimana ini dok," panik dokter Irwan sambil mondar-mandir. Hal itu lantas mendapatkan jitakkan dari seorang yang berada di sampingnya ini.

Plak ...

"Au ...," aduh nya meringis sambil mengusap Dani lebar nya itu.

"Kok di jitak si dek," protes dokter Irwan.

"Ck, diamlah kau bang. Lihatlah detak jantungnya mulai normal, dan tubuhnya pun kembali seperti semula," ujar orang disamping dokter Irwan sambil menunjuk ke arah pria itu.

Memang setelah beberapa kejang-kejang serta detak jantungnya hampir menghilangkan, semua nya kembali normal.

"Tes dia, apakah racun itu masih berada pada tubuhnya atau tidak," ucap Netta singkat. Suster Starla yang memang di sampingnya pun mengangguk. Ia segera melakukan apa yang di perintahkan oleh atasannya ini.

Netta memandangi wajah laki-laki tampan yang ada di depannya ini. Hidung mancung, bulu mata lentik, alis tebal, bibir tebal berwarna pink sekarang pucat.

"Aku kangen, cepat sembuh ya," gumamnya.

Dokter Irwan yang sendari tadi melihat ke arah mereka berdua pun berjalan menuju Netta.

Ia menepuk pundak Netta sembari berucap.

"Dia lelaki kuat, dia pasti bisa melewati masa kritisnya." Netta mendongak ke dokter Irwan sambil tersenyum.

"Iya, aku juga yakin itu," ucap Netta sangat yakin, bahwa kakaknya ini akan sembuh.

"Ayo, kita sekarang keluar untuk menemui keluarga mu dan memberi tahukan bahwa racun nya sudah hilang 100% dari tubuh kakakmu ini," ucapnya sambil menenteng map yang berisi hasil tes yang sempat di ambil.

Semuanya pun berjalan keluar ruangannya untuk memberitahu kan bahwa operasi nya berjalan dengan lancar.
Netta melepas genggaman nya lalu pergi dari sana.

*****

Semua yang berada di depan menoleh saat pintu terbuka, menampilkan para dokter.

Tuan dan nyonya Alexsander serta sang putra mendekat ke arah mereka.

"Bagaimana dok keadaan anak saya?" tanya tuan Alexsander.

"Maaf, saya permisi," kata Dokter Gre / Netta  tiba-tiba. Ia pun meninggalkan tempat itu, di ikuti dengan para dokter lainnya, disana tersisa dokter Irwan dan suster Starla.

Dokter Irwan dan suster Starla pun mengerti mengapa ke 4 dokter itu meninggalkan tempat ini, dokter Irwan di kode oleh dokter Lina jika mereka menunggu di ruangannya.

"Loh, pada mau kemana?" tanya Nyonya Alexsander saat melihat dokter muda itu berjalan pergi dari sana.

"Ah, mereka sedang ada urusan nyonya," ucap Suster Starla dengan ramah. Semuanya pun mengangguk mengerti. Namun, tidak dengan Tuan Reno Aldi Alexsander adik dari tuan David Mahesa Aditya Alexsander.

"Halah mungkin malu dia, atau takut di salahkan jika operasi ini gagal," ujar Nyonya Reno.

"Operasi nya berjalan dengan lancar, racun yang berada di Grelano sudah hilang. Jika, kalian tidak percaya silahkan baca ini," ucap Dokter Irwan dengan dingin. Iya sangat tidak suka jika ada yang menghina atau menjelekkan Netta dkk atau Dokter Gre dkk.

"Kalian bisa menjenguk nya jika sudah di pindahkan ke ruangan inap, dan harap jangan berkerumun cukup 2 orang saja. Kalau seperti itu saya permisi, saya masih banyak pasien," jelasnya lalu Dokter Irwan serta Suster Starla pergi dari sana.

Seluruh keluarga Alexsandre bernafas lega, serta senang. Namun, tak dengan 2 orang di antara mereka yang merasa terkalahkan oleh dokter bau kencur itu.

"Ck, sial. Bagaimana bisa? Awas saja kali ini kau lolos bocah," batin di antara mereka.

"Net," panggil Rani kepada Netta yang duduk bersandar pada dinding ruangan Dokter Irwan.

Ya, Netta dkk pergi ke ruangan Dokter Irwan. Karena Netta malas untuk pergi ke dalam ruangan yang berada di lantai teratas rumah sakit ini.

"Hm," gumam Netta.

"Sepertinya ada yang panas dan kesal di sana," ucap Rani dengan tersenyum. Netta menegakkan tubuhnya lalu tersenyum tipis.

"Karena rencananya gagal, dan di gagal oleh orang yang di hina," lanjut Netta, dan detik berikutnya mereka tertawa kerae di ruangan serba putih, untung saja ruangan ini sudah Netta beri alat kedap suara, jika tidak pasti akan menggangu para pasien disini.

"Ada apa nih?" tanya seorang yang berada di ambang pintu.

Netta berdiri dari duduknya, lalu berlari menubrukkan tubuhnya ke dalam pelukan laki-laki yang berada di ambang pintu.

Laki-laki itu sedikit oleng, karena Netta menubrukkan tubuhnya sangat keras. Untung saja ia bisa menjaga keseimbangan nya jadi tak jatuh ke lantai.

Laki-laki itu tersenyum, lalu iya membalas pelukan itu dengan satu tangan nya mengusap rambut halus milik Netta.

"Kenapa hm?" tanya nya, Netta mendongak menatap wajah tampan dari orang yang berada di hadapannya ini.

"Itu muka kenapa?" Bukan menjawab malah Netta balik bertanya.

"Ah, tak apa," balasnya dengan tersenyum.

"Ck, tadi mas Irwan di tonjok sama kakakmu," ujar Suster Starla. Dokter Irwan langsung menoleh ke arah istinya itu, dengan menatap tajam.

Seakan-akan berkata, "ngapain lo bilang sih, sayang!" Suster Starla mah acuh aja, dia masuk kedalam lalu duduk di samping Renata yang tengah asik dengan ponselnya.

Memang Suster Starla dan juga Dokter Irwan yang pria di dalam pelukan Netta ini sepasang suami istri, mereka adalah saudara jauh dari Netta yang lebih tepatnya sih suster Starla yang memiliki nama lengkap Natswa Starla Alexsander Damian
Dia anak dari 2 keluarga terpandang, namun sangat jarang orang mengetahui tentang hal ini karena keluarga besar Starla telah dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan pesawat namun, itu hanya omong kosong karena dia, ibu, serta ayahnya masih selamat dan bersembunyi dari kejahatan seorang Reno Aldi Alexsander kakak dari sang ibu.

Sungguh manusia yang tidak mempunyai perasaan. Hanya karena harga bisa membuat hal keji seperti ini. Membunuh saudara kandungnya sendiri.

Balik ke Netta dan juga Dokter Irwan.

Netta melepaskan pelukan itu lalu menatap tajam ke arah pria tampan di depannya ini.

"Abang tau kan Netta tak suka ada yang berbohong." Suara tajam dengan tatapan seram itu membuat sang empu hanya bisa menyengir. Dirinya mengumpat terhadap istrinya ini karena sudah memberitahukan keadaan yang sebenarnya, memang hal sepele namun, tidak bagi seorang Grazella Glaranetta Alexsander Albert.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai haii para sayang ku, ketemu lagi nih hehehe, bagaimana nih sama partnya? Suka gak 😂.

Ingat selalu typo bersebaran ya mohon dimaklumi :).

Oh iya Selamat hari raya idul Adha bagi yang menjalankan 🙏.

Pasuruan, 24 Juli 2021

GrazellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang