11. Twenty Four Years Old

728 150 147
                                    

»»——⍟——««

2 MINGGU KEMUDIAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2 MINGGU KEMUDIAN...

Si pemuda pirang itu—Frederick Walton semakin akrab saja dengan Rai. Lihat saja, ia sedang menarik tangan Rai. Mengajak anak itu untuk pergi membeli es krim di kedai es krim yang berjarak 5 rumah dari rumah Frederick.

Entahlah, meski terlihat seumuran, tingkah Rai selalu mengingatkan Frederick pada adiknya—Edward Walton, 8 tahun.

Edward juga terkadang bermain dengan Rai saat mereka kebetulan bertemu. Namun, di sore yang cerah ini, Edward tidak ikut pergi beli es krim karena sedang kursus matematika.

Hari ini adalah hari Minggu. Mini market Nancy tutup sehingga Livy tidak bekerja. Gadis itu pun kini sedang bersama Frederick dan juga Rai. Ia berjalan di belakang kedua lelaki tersebut.

Sesampainya mereka di kedai es krim, Frederick menyuruh Rai untuk memilih es krim apa yang ia suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya mereka di kedai es krim, Frederick menyuruh Rai untuk memilih es krim apa yang ia suka. Tentunya si bocah stroberi itu memilih es krim stroberi, tetapi kali ini dicampur dengan vanila juga. Untuk topping, Rai bingung. Jadi, terserah penjualnya saja. Yang penting enak.

Setelah selesai, Rai sudah memegang es krim cone-nya yang berukuran lumayan. Ia menatap es krim itu dengan binaran takjub.

"Jangan ditatap terus. Dimakan saja langsung," ucap Frederick pada Rai.

"Hehe, iya." Rai tersenyum, lalu mulai menjilat es krimnya.

Kemudian mata Rai mulai mengedar, ia melihat sebuah taman yang berada di sebelah kedai es krim kecil tersebut. Melihat orang-orang yang sedang bermain layang-layang, matanya pun berbinar kagum.

"Fred, itu apa yang terbang?" Rai menunjuk layang-layang.

"Itu layang-layang." Livy yang menjawab, setelah mengunyah es krimnya.

"Wah... seru sekali! Rai juga mau bermain itu, Livy." Rai menunjuk sambil menggoyang-goyangkan tangan Livy,

"Nanti kapan-kapan saja. Kau lihat saja dulu cara bermainnya. Perhatikan dengan benar, supaya nanti kau bisa memainkannya," kata Frederick begitu bijak.

RAI MEETS LIVY ✔️Where stories live. Discover now