Twenty Seven - Queen Omega

15.9K 2.9K 509
                                    

KEPANIKAN tercetak jelas di wajah tampan Jaehyun, ia menggendong Taeyong ala bridal, membawa si lelaki bermarga Lee menelusuri hutan yang di penuhi oleh pohon pinus; menjulang tinggi hingga menghalangi sinar terik matahari. Taeyong kehilangan kesadaran, darah keluar dari hidung serta telinga lelaki cantik itu. Tentunya Jaehyun panik, ia perlu mencari dokter secepat mungkin.

Sial, jika tahu keadaannya akan seperti ini, maka Jaehyun tidak mau membawa Taeyong ke tempat yang terpencil. Sungguh, demi Tuhan, Jaehyun sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi saat ini cairan pekat berbau amis yang keluar dari hidung serta telinga Taeyong tidak mau berhenti mengalir!

"Kumohon, bertahanlah Taeyong." gumam Jaehyun yang kini berlari di dalam hutan, keringat membasahi seluruh tubuhnya. Ia bahkan tidak menggunakan alas kaki karena terlalu panik hingga bercak darah tercetak jelas dari tempat yang sempat Jaehyun pijak. Telapak kakinya di penuhi darah.

Jika memang ini semua terjadi karena ikatan paksa yang Jaehyun usulkan pada Taeyong tadi malam, maka Jaehyun bertekad bahwa ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri bila memang Taeyong di nyatakan dalam kondisi kritis akibat kehilangan banyak darah.

Ada sebuah bayangan hitam dari arah depan yang melesat kencang menuju Jaehyun hingga kini tubuhnya terpental dengan kepala serta punggung yang menabrak batang pohon. Jaehyun terbatuk keras, tidak tahu apa yang baru saja menabraknya; terjadi begitu cepat hingga ia tidak sempat berkedip.

Jaehyun menatap lurus ke depan, terkejut ketika menemukan sosok Mingyu yang berdiri tidak jauh darinya dan bagian terburuknya adalah Taeyong berada di pelukan lelaki bermarga Kim itu; masih tidak sadarkan diri. Rahang Jaehyun mengeras, ia mencoba untuk berdiri walaupun rasa sesak memenuhi dada. Bila di bandingkan, tentunya tenaga Mingyu jauh lebih besar, lelaki berkulit tan itu memegang jabatan yang lebih tinggi!

"Ini hari kematianmu, kau tahu itu?" nada suara Mingyu terdengar begitu mengintimidasi, ia melirik Taeyong di pelukannya dengan keadaan mengenaskan; darah memenuhi sebagian tubuh si lelaki cantik, gigi Mingyu bergemeletuk, "APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?!"

Napas Jaehyun berubah menjadi tidak stabil, pupil matanya bergetarㅡbukan karena takut pada Mingyu, lebih tepatnya, Jaehyun sadar bahwa keadaan Taeyong sangat parah saat ini.

Mingyu mengendus tubuh Taeyong, aroma feromon si lelaki cantik tercampur. Terlebih ada sesuatu yang meyakinkan Mingyu bahwa lelaki cantik di dekapannya sudah di rebut secara paksa dengan knotting. Mingyu tidak mengarang, insting Eldernya bisa menghirup aroma menjijikan milik Jaehyun di seluruh tubuh Taeyong.

Amarah menguasai dada Mingyu, ia terlambat untuk menjadikan Taeyong sebagai miliknya. Leher serta dahi Mingyu di penuhi urat kehijauan yang perlahan muncul, iris mata nya yang semula hitam berganti warna menjadi emas terang. Ini sudah tidak bisa di toleransi, Jaehyun keterlaluan karena memaksakan takdir untuk berpihak kepadanya.

"Kau tahu apa yang kau lakukan?" Mingyu menggeram, ia menaruh tubuh Taeyong di samping pohon; menyandarkan si lelaki cantik di sama secara berhati-hati, "KAU BISA SAJA MEMBUNUHNYA, BAJINGAN SIALAN! KAU PIKIR TAKDIR AKAN MEMBIARKAN KALIAN BEGITU SAJA?! KAU TIDAK LIHAT BAGAIMANA KONDISI TAEYONG SAAT INI?!" suara Mingyu menggelegar di dalam hutan yang sepi, menimbulkan gema yang sedikit menyeramkan.

Jaehyun terdiam, bukannya ia tidak ingin melawan, hanya saja apa yang Mingyu katakan memang benar. Ia pantas di salahkan, Jaehyun hanya tidak tahu bahwa Taeyong akan kehilangan kesadaran seperti sekarang dengan darah yang keluar dari hidung serta telinga. Belum lagi lelaki bermata Lee itu sempat muntah darah.

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang