Bangga banget sama diri sendiri, walau sakit berkali-kali stress setiap hari, masalah datang bertubi-tubi, tapi syukurlah masih kuat sampai detik ini.
~ReaSepulang sekolah akner langsung menarik lea menuju keparkiran, mungkin lelaki itu khawatir lea pergi saat lea keruang kepsek aja lelaki itu sudah uring-uringan takut lea akan lama atau menggagalkan rencana mereka. Niat lelaki itu hanya ingin jalan berdua latihan sebelum pacaran pikir akner.
"Gue nggak bakal kabur ner" jengah lea yang melihat kelakuan akner.
"Jaga-jaga aja hehe"
"Kita langsung ke toko merdeka kan?" tanya lea memastikan, mereka akan pergi ke toko merdeka yang merupakan toko paling lengkap menjual peralatan sekolah, walaupun harga disana sedikit mahal namun toko merdeka sudah menjadi langganan anak sekolahnya karena kualitas barang yang dijual bagus.
"Iya, mau mampir makan dulu nggak?" tanya akner.
"Nggak usah, beli jajan aja buat rame-rame deket toko merdeka nanti" ujar lea lalu memakai helm yang sudah di serahkan oleh akner.
Sesampainya di toko merdeka mereka langsung mengambil troli dan memilih bahan untuk tugas yang akan mereka buat, tugas yang akan mereka buat adalah mading materi yang harus dibuat sekreatif mungkin.
Spidol warna-warni, kertas berbagai macam motif, beberapa hiasan lucu,dan styrofoam sudah berada di troli, habis membayar mereka langsung beli camilan.Di rumah dewi mereka di sambut oleh asisten rumah tangga yang bekerja dirumah itu, tak lama kemudian dewi menemui mereka.
"Kok bawa camilan segala kan gue udah nyiapin" ujar dewi.
"Sedikit doang kok, tenang perut kosong banget masih muat nih" canda lea.
"Kita di halaman depan aja enak disana" ajak dewi.
"Wi punya penggaris sama pensil nggak?" tanya akner."Ada nih"
"Kita dapet kerajaan Sriwijaya ya?" tanya lea.
"Iya, gue bagian hias aja ya tulisan gue nggak sebagus lo le" memang tulisan lea itu rapi sehingga ia bisa menjabat jadi sekretaris osis.
"Pake spidol warna biar cantik ya" ujar lea yang disetujui mereka, satu jam kemudian rasta datang lelaki itu masih membawa gitar dipunggungnya.
"Sorry ya telat" ujarnya begitu duduk.
"Sanslah, lo bantuin gue nempel hiasan aja" perintah dewi yang diangguki lelaki itu.
Sekitar jam empat sore mading yang mereka buat hampir selesai, tinggal menunggu akner menggambar gambar pahlawan, untuk soal menggambar lelaki itu memang sangat jago bahkan saat lomba antar kelas ia selalu menjadi juara dalam bidang melukis.
"Ini di makan, nggak usah malu ya" ujar mama dewi yang baru pulang kerja, dia membawa kebab dan juga pisang molen.
"Makasih tante" jawab mereka kompak.
YOU ARE READING
Backstreet with My Ketos
Teen FictionMenunggu atha di dekat perempatan gang belakang sekolah adalah kebiasaan yang sering kalea lakukan, lelaki tampan yang menjabat sebagai mitra tama atau biasanya disebut ketua osis itu adalah kekasihnya. Ia sengaja merahasiakan hubungannya dengan ath...