Nerd | 03

88.9K 9.4K 193
                                    

Leta duduk seorang diri di bangku pojok yang berada di kantin, dia terus menunduk sembari menikmati makan siangnya, tak berniat untuk mengedarkan pandangannya melihat sekeliling. Namun, seketika seluruh kantin menjadi heboh karena kedatangan tiga orang lelaki yang katanya adalah most wanted  di sekolah ini. 

Banyak yang memuji kedatangan ketiga lelaki itu tetapi tidak dengan Leta, dia seakan tidak mempedulikan kehadiran mereka dan terus melanjutkan makannya tanpa terusik sedikitpun.

“Eh, kita duduk di mana? Udah penuh semua bangkunya,” keluh Adriel.

“Di sana,” ucap Ferdi menunjuk bangku yang ditempati oleh Leta.

“Tapi kan udah ada yang nempatin,” sahut Adriel.

“Dia sendiri, bangku di sampingnya masih kosong. Kita bisa makan bareng sama dia,” ucap Leo kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat duduk Leta tanpa melepaskan pandangannya pada gadis yang masih sibuk menikmati makanannya itu.

“Kita boleh duduk di sini?” tanya Adriel membuat Leta mendongakkan kepala, sedetik kemudian dia mengangguk memperbolehkan. Kemudian mereka bertiga duduk dan mulai memakan makanannya masing-masing.

“Eh, lo yang anak baru itu kan? Yang duduk bareng Devin?” tanya Adriel disela-sela kegiatan mengunyahnya. 

“Iya,” jawab Leta singkat.

“Devin kemana? Kok nggak ke kantin?” tanyanya lagi.

“Dia tadi disuruh ke ruang guru karena datang terlambat ke sekolahan.”

Adriel berdecih. “Dasar yah si Devin, kapan tobatnya sih tuh bocah? Nggak kapok apa selalu dapat surat cinta dari guru-guru.” Adriel menggelengkan kepalanya bertingkah seolah heran melihat tingkah laku Devin.

“Heh nyet! Lo juga nggak bosan apa selalu remed disetiap ulangan,” celetuk Ferdi yang membuat Adriel membulatkan matanya.

“Kalo itu mah udah beda cerita sama si Devin,” sahut Adriel nyengir memamerkan deretan giginya yang rapi lalu melihat Leta yang sedari tadi terus menunduk.   

“Nama lo Leta?” Leta mengangguk.

“Menurut lo, diantara kita berempat yang paling ganteng siapa? Misal nih ya, misalkan kita berempat punya perasaan sama lo, lo mau nerima yang mana?” Sontak ucapan nyleneh Adriel membuat Leta terbatuk hebat. Tanpa ragu, Leo langsung menyerahkan minumnya pada gadis itu.

“Ini, minum,” ucap Leo menyodorkan minumannya yang langsung diteguk oleh Leta. Adriel dan Ferdi diam saling melempar pandangan, mereka terkejut dengan sikap Leo. Baru pernah mereka melihat seorang Athaleo Xavier Johnson memberi perhatian pada seorang perempuan, menurut mereka ini adalah sebuah kejadian yang sangat langka.

“A-aku pergi dulu dari sini,” pamit Leta. Dia melangkahkan kakinya keluar dari kantin yang tak luput dari pandangan Leo.

Byurr

Sebelum Leta benar-benar melangkahkan kakinya keluar, tiba-tiba saja ada yang menumpahkan kuah bakso pada dirinya. Untung saja kuah itu tidak panas. Dia melihat siapa pelaku itu, dia adalah Citra dan Lisa. Gadis yang selalu mem-bully dirinya.

Ups, sorry Ta, kita nggak sengaja,” ucap Lisa dengan senyuman. Leta tidak mempedulikan itu dan berjalan menuju toilet untuk membersihkan seragamnya. Kedua gadis itu tertawa puas melihat Leta, lalu berjalan membuntuti gadis itu.

Leo yang sedari tadi menyaksikan kejadian itu mulai sedikit naik pitam, dia melihat Leta yang dibuntuti oleh kedua gadis yang menyiramnya tadi. Leo mempunyai firasat jika setelah ini akan ada kejadian yang lebih mengerikan lagi yang ditimpa Leta. Tanpa ragu, Leo berdiri dan berniat mengikuti langkah gadis itu.

NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang