Wrong Marriage || JaeYong 21+ (✔)

Part 44

Another POV.

Sungchan terus merapal do'a agar Tata tidak kenapa-kenapa mengingat wanita itu sedang berbadan dua. Sedang Tata, dia terus berjalan dengan hidung kembang kempis dan berbagai gerutuan terucap dari mulutnya.

Sedang disisi lain, Jeff berusaha melepas genggaman tangan Jenni dari lengannya. Sungguh, dia tidak nyaman berada dalam posisi ini.

Jenni terlihat sangat menggelikan dengan tingkahnya.

"Kak Jeff.. aku masih sendiri, kaka juga masih sendiri kan? Gimana kalo kita pacaran aja?" Tanya Jenni, dia tersenyum manis namun membuat Jeff bergedik ngeri.

Jeff kembali teringat pada sosok dirumah mertuanya tempo lalu.

"Maaf, tapi saya ngga bisa" Jawab Jeff sopan, bagaimana pun pria itu tidak ingin kasar pada wanita.

"Kenapa ngga bisa? Nanti kalo kaka mau jadi pacar aku, aku bilang ke kaka deh biar tanda tangani kontrak kerja kalian"

Jeff sedikit berdecak mengedengar ucapan Jenni. Apa-apaan wanita ini? Tidak ada hubungannya antara kerjaan dan cinta-cintaan.

"Duh, ini kemana sih kakanya? Ke toilet lama banget! Ngga tau apa adiknya kaya cacing kepanasan gini?!" Jeff menggerutu dalam hati.

Niat dia kesini memang ingin berdiskusi soal perencanaa proyek pembangunan bersama teman kerjanya. Namun hal yang tidak Jeff duga adalah, teman kerjanya itu ternyata turut membawa adik dalam pertemuan bisnis mereka. Alhasil Jenni kepincut Jeff, dan berakhir Jeff digerayangi oleh tangan wanita itu.

"Maaf ya Jenni, ini ngga ada hubungannya antara saya dan kamu. Urusan saya cuma sama pak Taehyung"

Taehyung, teman bisnis Jeffry dan kakak dari Jenni.

"Ih! Kak Jeffry ini! Apapun yang ber'urusan sama kak Taehyung, pasti ada urusannya sama aku juga" Jenni kembali memeluk lengan Jeff, "--apalagi kalo ber'urusan sama orang ganteng kaya kaka" Jawabnya tersenyum manja.

Wajah Jeffry sudah masam, dia mual sekali di gombali Jenni.

Jeffry cukup mengakui kalau Jenni memang cantik, hanya saja tingkahnya membuat orang ilfeel. Terlalu centil. Ah-- sangat jauhlah dengan Tata.

"Jen, tolong lepasin ya. Ini di tempat umum, ngga enak diliat sama pengunjung yang lain. Malu" Jeff masih berusaha sopan, namun Jenni malah memandangnya tak suka.

"Kenapa sih kak?! Biarin aja orang ngeliatin! Mungkin mereka iri!"

Jeff hanya menghela nafas lelah, menggelengkan kepala karena tak mengerti harus dengan cara apa lagi menghadapi Jenni. Kalau bukan karena sedang dalam urusan bisnis, Jeff lebih baik pulang berkumpul dengan anak dan istrinya.

"Lagian juga kan kita sebentar lagi pacaran, jadi buat apa kita harus malu?!" Lanjut Jenni.

"Saya ngga mungkin pacaran sama kamu" Jeff menunjukan cincin di jari manisnya, "--nih liat, saya sudah menikah. Saya juga sudah punya anak, 3 malahan"

Mata Jenni membola begitu dengar penuturan dan melihat cincin yang melingkar di jari Jeff. Tapi Jenni tentu saja tidak percaya, dia pikir Jeff bisa saja sedang membohonginya.

Hah, Jenni bukan wanita yang mudah di tipu.

"Halah bohong! Bisa aja itu cincin imitasi kan?"

"Ngapain saya bohong? Ini cincin kawin beneran!" Tentu Jeff sewot akan ucapan itu. Enak saja imitasi, dia membuat cincinnya saja menggunakan mata uang dollar.

Masa iya dibilang imitasi? Edan!

"Aku ngga percaya! Kalo emang kak Jeff udah nikah, mana.." Jenni mengadahkan tangan kananya, "--coba tunjukin yang mana istri kaka, secantik apa sih dia sampe kaka susah banget didekatinya"