Suara pecahan kaca dan teriakan keras selalu terdengar dari dua orang dewasa di luar kamar Min Hyung.
Saat itu, Min Hyung masih berusia tujuh tahun. Dia bersembunyi di bawah meja belajar dan menutup rapat kedua telinganya.
Min Hyung yang kecil ...
Min Hyung yang lemah ...
Tak ada yang suka dengan anak yang lemah. Terutama anak yang lahir dari seorang ibu laki-laki.
Pintu kamar Min Hyung terbuka dengan kasar. Lee Donghae, ayah dari Min Hyung berjalan dengan cepat ke arah di mana Min Hyung bersembunyi. Dia menarik Min Hyung dan menyeretnya keluar. Tidak peduli dengan Min Hyung yang berteriak kesakitan karena diseret ke bawah tangga.
"Lepaskan Min Hyung! Dia tetap anakmu!"
Eunhyuk berteriak dengan bibir yang berdarah. Min Hyung melihat ibunya dengan sedih. Dia merasa kecewa pada dirinya sendiri yang tidak pernah bisa melindungi ibunya.
"Diam! Kau dan anak ini sama saja. Lemah dan tak berguna."
Donghae kembali menyeret Min Hyung menuju gudang. Dia melemparkan tubuh Min Hyung yang telah dipenuhi luka dan lebam. Tanpa rasa peduli, Donghae mengunci Min Hyung di sana.
Min Hyung yang kecil ....
Min Hyung yang lemah ....
Tak bisa melawan jika ayahnya telah bertindak. Memukul dirinya tanpa ampun, bahkan ketika dia duduk diam dan mendengarkan ayahnya dengan patuh.
Min Hyung anak yang kuat, tapi dia menjadi lemah karena ayahnya. Dia diminta untuk menjadi yang terbaik, tapi ayahnya membuat dirinya menjadi yang terburuk.
Eunhyuk, ibunya. Selalu dipukul jika ayahnya sedang dalam suasana hati yang buruk. Meskipun begitu, ibunya tetap melindungi Min Hyung dengan baik jika ayahnya mulai melampiaskan amarahnya pada Min Hyung. Walau terkadang, Eunhyuk gagal melindungi Min Hyung karena tubuhnya yang tak sanggup untuk bergerak.
"Jika bukan karena ayahmu adalah teman ayahku, aku tak akan pernah menikah denganmu. Ingat! Jangan berani kau mengadu pada ayahmu ataupun ayahku."
Itulah yang dikatakan Donghae setiap kali dia selesai memukul Eunhyuk. Min Hyung kecil tak tahu alasan ayahnya begitu membenci ibunya. Ketika Min Hyung bertanya pada ibunya, jawaban yang dia dapat hanyalah,
"Kami berdua dijodohkan. Ayahmu orang yang baik, dia begini karena Ibu yang salah."
Awalnya Min Hyung percaya bahwa ayahnya adalah orang yang baik. Akan tetapi, ketika dia berusia 10 tahun, Min Hyung kembali berpikir. Jika ayahnya adalah orang yang baik, mengapa ayahnya menodongkan pisau ke arah ibunya dan hampir mendorong dirinya dari lantai 3?
Min Hyung yang kecil ....
Min Hyung yang bodoh ....
Tidak mengerti sama sekali bagaimana caranya melawan. Hanya ketakutan yang selalu bersama dirinya. Pelukan ibunya lah yang mampu membuat Min Hyung bertahan. Seberapa banyak siksaan dan pukulan yang dia dapatkan dari ayahnya, selama ibunya berada di sampingnya ... Min Hyung sanggup bertahan.
Dalam kehidupannya, Min Hyung tak pernah memiliki teman. Dia tak banyak bicara karena dia penakut. Min Hyung takut dengan orang-orang karena mereka sering memasang wajah tak suka padanya. Sama seperti pandangan ayahnya ketika melihat dia dan ibunya.
Ketika dia berusia 10 tahun, keluarganya pindah ke Kanada. Ayahnya tak lagi mengurus perusahaan karena dia ingin menjadi walikota di sana. Ayahnya menutupi identitas ibunya. Jika ayahnya pergi ke sebuah pesta dengan banyaknya para undangan dari kalangan atas, ayahnya hanya akan membawa Min Hyung dan seorang wanita cantik yang Min Hyung tak kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)
Fanfiction{DILARANG SEBAR DI TIKTOK} (INI CERITA HOMO! JANGAN SALAH LAPAK! NGEYEL? SAYA BLOK KAMU!) ~•~•~•~• Lee Donghyuck mengubah namanya menjadi Seo Haechan sejak suaminya meninggal akibat kecelakaan. Dirinya harus merawat Jisung, anak tunggalnya yang memi...