Sorry kalo ada typo, karena itu manusiawi.
Jangan lupa voment nya okay.
Selamat baca.
***
Hari sudah menjelang malam, sang mentari kini bergantian tugas dengan sang rembulan. Jungkook terduduk di balkon kamarnya dengan segelas susu hangat di tangan nya, sembari memandang bintang yang terlihat bersinar terang.
"Hyung lihat! Bintang nya indah sekali bukan?"
"Kau benar, indah sekali bintang nya"
"Ah, aku jadi ingin seperti bintang deh Hyung. Pasti aku yang paling terang!"
"Jangan bicara macam-macam!"
Jungkook sedikit memperlihatkan senyum kecil nya, walau tidak ada yang melihatnya. Mengingat itu membuatnya tidak pernah tidak tersenyum.
"Jika aku bicara seperti itu lagi, apa kalian akan mendengarkan ku?" monolog Jungkook seorang diri. Beberapa kali anak itu menghela nafas.
Drrtt! Drrtt!
Suara getaran ponsel di dalam kamar nya membuat atensi nya beralih seketika. Jungkook segera berjalan ke dalam kamar untuk melihat sang penelepon.
"Lisa?" gumam Jungkook.
Tanpa pikir panjang lagi, dia segera menslide tombol hijau dan muncul lah wajah Lisa di layar--bukan. Bukan hanya wajah Lisa, tapi wajah sahabat sahabat nya yang lain juga.
"Harusnya aku tahu jika Lisa menelfon karena kalian yang meminta," ucap Jungkook santai. Terdengar tawa dari seberang.
"Ah, Kook. Padahal baru sehari tidak ketemu kami sudah rindu saja loh!"
"Itu terlalu lebay," jawab Jungkook datar. Membuat yang lain mendesis menahan kesal.
"Kau tahu tidak Kook? Tadi--"
"Aku tidak tahu, karena kau belum memberi tahu apapun." Jungkook langsung memotong ucapan Bambam yang belum selesai. Membuat anak itu kesal setengah mati.
"Aku juga tahu! Makanya aku ingin memberi tahu!"
"Geurae. Mian, lanjutkan." ucap Jungkook.
"Tadi saat aku, Eunwoo, Jaehyun, Mingyu, Yugyeom, Seokmin dan Minghao sedang membeli corndog, tiba-tiba saja Jimin Sunbae datang."
Mendengar nama Jimin disebut, membuat Jungkook melebarkan kedua matanya.
"Mwo? Tadi kau bilang apa? Jimin Sunbae? Dengan siapa saja dia tadi?" tanya Jungkook yang tertarik dengan topik pembicaraan.
"Bersama Taehyung Sunbae lah. Siapa lagi coba, kau fikir dengan Yoongi Sunbae?"
"Ani, aku tidak bilang seperti itu." sergah Jungkook cepat. Terdengar decakan dari seberang, dan itu sukses membuat Jungkook sedikit terkekeh.
"Eh sudah dulu ya Kook, aku ingin memberi makan mereka agar cepat pulang dari rumahku."
"Geurae. Selamat sore kalian."
"Wih! Seorang Park Jungkook bilang selamat sore? Ah itu langka sekali!"
Jungkook memutar bola matanya malas, "Berisik!" dan berakhir dengan Jungkook yang mematikan telfonnya sepihak.
"Oppa! Aku masuk ya?!"
"Masuk saja. Asal pintu nya jangan di dobrak!" balas Jungkook berteriak juga.
Ceklek'
"Oppa, kenapa belum bersiap? Aku dan Tzuyu Unnie sudah siap daritadi untuk jalan-jalan."
"Siapa saja yang ikut?" tanya Jungkook pada Yuna yang masih berdiri di pintu kamar nya.
"Mama, Papa, Sana Unnie, Tzuyu Unnie dan aku " jawab Yuna dengan jujur. Detik berikutnya, dirinya terkena lemparan bantal dari sang kakak.
Brak!
"Itu namanya sekeluarga, pabbo! Tidak perlu disebut satu-satu!" Yuna malah tercengir tidak berdosa.
"Keluar, aku ingin ganti baju." Yuna terkejut sampai kedua matanya melebar. "Oppa mengusirku atau bagaimana?"
"Aku mengusir agar cepat selesai. Sudah sana keluar, nanti tidak jadi jalan-jalan tahu rasa!" Yuna keluar dengan wajah yang ditekuk. Dia kesal. Kenapa harus diusir coba jika bisa menyuruh baik-baik.
***
Yoona, Joon-Ho, Sana, Jungkook, Tzuyu dan Yuna sudah berada di salah satu restoran ternama di Australia. Malam ini mereka akan menghabiskan waktu bersama sebelum anak keduanya, Jungkook disibukkan dengan kegiatan sekolah online nya.
"Mau pesan apa sayang?" tanya Yoona pada Jungkook yang terlihat masih memilih menu.
"Tidak tahu Ma. Aku bingung mau pesan apa," balas Jungkook dengan manja, Yoona dibuat tersenyum karena tingkahnya yang alami manja. "Bagaimana jika pie floater. Sudah lama Jungkook tidak makan itu kan?"
"Emm... Geurae! Aku akan makan yang Mama pilihkan!" Yoona gemas dengan anaknya sendiri, sampai tidak sadar jika dirinya mengusak kepala Jungkook gemas.
"Mama! Nanti rambutnya berantakan lagi!" protes Jungkook dengan bibir yang mengerucut. "Maafkan Mama sayang. Kamu terlalu lucu, Mama tidak tahan."
"Manja," celetuk Sana dengan santai. Jungkook mendengar, justru dia sengaja memanas-manasi Sana. "Biarkan. Iri bilang!"
Setelah merasa lelah berdebat dengan salah satu anggota keluarganya. Jungkook memilih diam sambil memakan pie floater kesukaan nya.
"Sana ke kamar mandi dulu okay? Tidak tahan lagi," ujar Sana sebelum pergi ke kamar mandi. Yoona hanya geleng-geleng dengan tingkah anak nya.
"Yuna, Tzuyu. Kalian sudah selesai makan nya?" tanya Yoona pada kedua anaknya yang tengah asik dengan ponselnya.
"Tzuyu sudah Ma." sahut Tzuyu. "Yuna juga sudah kok!" Yuna ikut menimpali. Yoona hanya tersenyum manis sembari mengangguk.
_______________________________________
Segini dulu, besok lanjut lagi baca chapter selanjutnya! ^^
See you! Bye!
YOU ARE READING
I'm Done ✓ {Hiatus Lama}
FanfictionBTS fanfic [Brothership] Sejak kejadian itu, Min/Park Jungkook tidak pernah merasakan bahagia. Dirinya selalu dikelilingi rasa bersalah. Bahkan senyum manis dengan gigi kelinci nya sudah jarang sekali terlihat sejak kejadian itu. Entah bagaimana akh...
