Sorry ya kalo ada typo, itu manusiawi.
Semoga kalian suka ya sama chap ini, jangan lupa voment nya, silahkan baca.
***
Pagi hari tiba, ini adalah hari kedua Jungkook di Australia dan hari ini juga Jungkook mulai kelas online nya.
Jungkook membuka matanya dengan perlahan, menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke kontak mata nya. Setelah merasa cukup, anak itu menyibak selimut dan berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan mandi pagi.
Setelah mandi Jungkook duduk di meja belajar di kamarnya, membuka laptop untuk mengikuti pelajaran dari Korea.
"Jungkook-ah, boleh aku masuk?" tanya Sana dari luar kamar Jungkook.
"Ya, masuk saja!" jawab Jungkook sedikit berteriak, perlu di ketahui bahwa kamar Jungkook sedikit endap suara.
Ceklek'
Sana menyembulkan kepala nya terlebih dahulu, setelah memastikan barulah dia masuk ke kamar sang adik.
"Tumben sekali kau belajar." celetuk Sana sembari duduk di pinggiran ranjang milik Jungkook.
Jungkook berbalik memperlihatkan wajah datar nya, "Kalau kesini hanya untuk meledek. Lebih baik kau keluar Noona." ucap Jungkook sedikit mengusir Sana. Sana tidak perduli, ia ingin tetap di kamar sang adik.
"Aku tidak ingin. Aku ingin melihat kau belajar," jawab Sana santai. Jungkook memutar bola matanya malas. Kebiasaan deh kalau mau ngajak ribut harus berdua dulu.
"Noona keluar! Kau menganggu konsentrasi ku!" kini Jungkook benar benar mengusir sang kakak. Sana berdecak, "Jangan usir aku Kook! Aku akan diam, tapi jangan usir aku. Okay?"
Tidak. Jungkook tidak percaya kalau kakak nya akan diam. Dia terdiam, memikirkan cara lain agar Sana mau keluar dari kamarnya. Bukan apa-apa masalahnya Jungkook terganggu belajar nya nanti.
"Mama! Sana Noona menganggu ku belajar!" Sana terkejut bukan main saat Jungkook berteriak Mama. Segera dia membekap mulut sang adik agar tidak terus teriak.
"Hmmpp... Lwepas Noona!" Jungkook berusaha melepaskan bekapan pada mulutnya. Namun nihil, tenaga kakak nya kuat sekali.
"Ssshh... aku akan melepas tapi kau diam okay? Jangan berteriak Mama, nanti aku dimarahi!" ucap Sana sedikit berbisik. Mau tidak mau Jungkook mengangguk. "Kau ingin membunuhku Noona?! Jangan sekarang, tunggu Hoseok Hyung bangun nanti!"
"Jaga bicaramu! Aku tidak suka!" Sana menatap Jungkook dengan tajam. Apa apaan adiknya ini, ngaco sekali bicara nya!
"Tapi aku benar Noona. Jika kau--"
Pletak!
"Sekali lagi kau bicara itu, aku robek mulutmu!" ancam Sana sebelum keluar dari kamar Jungkook. Jungkook tertawa pelan, ternyata begitu cara mengusir Sana dari kamar nya.
Jungkook memandang laptop nya, "Tapi aku memang sudah tidak tahan Noona." batin nya sendu. Setelah nya dia menggeleng untuk menepis pikiran buruk itu.
***
"Jungkook? Kau memperhatikan tidak sih sebenarnya?" tanya guru yang melakukan video call bersama Jungkook. Jungkook tersadar dari lamunan nya.
"Mian, Ssaem. A-Aku memperhatikan pembelajaran nya," jawab Jungkook sedikit gugup. Bagaimana tidak, baru saja dia melamun dan hampir tidak memperhatikan guru nya yang sedang menjelaskan.
"Baiklah. Untuk hari ini sudahkan dulu, saya mau ada rapat. Jangan lupa tugas dikerjakan. Arraseo?" Jungkook mengangguk sebagai jawaban. Kemudian video call dimatikan sepihak oleh guru nya.
Jungkook menghela nafas panjang, "Hampir saja! Karena memikirkan hyungdeul aku sampai tidak fokus begini!" Jungkook mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Ayolah Kook. Mereka saja tidak memikirkan mu! Untuk apa kau memikirkannya?!" monolog nya. Setelahnya dia mengacak rambut nya kembali sambil sedikit berteriak.
"Bisa gila aku!"
_______________________________________
Segini dulu ya okay? Tadinya nggak ada niat update, tapi sesuai janji kalau bakal update tiap hari untuk work yang ini.
So? Aku akhirnya update. Walau tadi sempet nggak ada ide yang masuk sih.
Oke sekian. See you!
VOCÊ ESTÁ LENDO
I'm Done ✓ {Hiatus Lama}
FanficBTS fanfic [Brothership] Sejak kejadian itu, Min/Park Jungkook tidak pernah merasakan bahagia. Dirinya selalu dikelilingi rasa bersalah. Bahkan senyum manis dengan gigi kelinci nya sudah jarang sekali terlihat sejak kejadian itu. Entah bagaimana akh...
