59. kejutan untuk Adel

201 13 0
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Malam itu, Adel dan Arsen memang benar-benar menginap di rumah orangtua Arsen. Malam itu juga, mereka menghabiskan waktu benar-benar bersama keluarga.

Malam ini terasa sangat panjang, rasanya Adel juga tidak mau memejamkan matanya dengan cepat. Adel masih setia menenggelamkan kepalanya di dada bidang Arsen.

Adel malah mengingat sesuatu, jika kamar ini yang dulu menjadi saksi bagaimana akhirnya mereka bersatu menjadi sepasang suami istri yang utuh.

Karena kamar ini Adel bisa hamil, karena kamar ini juga yang menyatukan kecanggungan hubungan mereka.
Sebuah kekhilafan yang berujung kebahagiaan.

Jika tidak karena momen saat itu, Adel tidak bisa membayangkan apa alur selanjutnya akan seindah ini?
Atau mereka masih canggung seperti awalnya? Yang Adel percaya hanya, semua itu sudah Allah rencanakan dengan cara terbaiknya.

“Kamu inget gak momen apa yang pertama kali kita lakuin di kamar ini?” Arsen yang bertanya. Pertanyaan itu yang membuktikan jika mereka sedang memikirkan hal yang sama sekarang.

“Pertama kalinya ya kita tidur di sini lagi setelah waktu itu?”

Arsen mengangguk. “Kayaknya momen kamu nyebur kolam waktu itu dibilang petaka membawa kebahagiaan ya. Kalo kamu gak nyebur, mungkin aja kejadian malam itu gak terjadi karena kita pasti gak nginep di sini. Aku juga gak jadi khilaf sama kamu.”

Keduanya sama-sama menatap langit-langit kamar ini sekarang. Membayangkan jauh sebelum momen hari ini.

“Kita nikah kayaknya baru sekitar 5 bulan ya mas? Tapi banyak banget kayaknya yang udah kita lalui selama 5 bulan ini. Untungnya momen canggung kita gak lama, jadi semuanya udah cukup dilalui dengan kebahagiaan.”

“Dari awal kita ketemu secara gak sengaja, terus kita nikah seminggu kemudian. Seminggu kemudian juga deh kayaknya momen khilaf itu. Ulangtahun kamu, kejutan-kejutan yang aku kasih. Juga kesibukan kita masing-masing. Maaf ya, untuk jepang kita belum bisa kesana sekarang.”

“Hadirnya kamu aja udah jadi kejutan yang luarbiasa dalam hidup Adel. Saat kamu udah ada sama Adel, kamu masih selalu ngasih Adel kejutan yang tak terduga. Makasih ya?” Kali ini Adel memicingkan matanya sebentar menatap sang suami.

“Maaf, kayaknya Adel yang belum pernah kasih sesuatu yang berharga buat kamu.”

Arsen menoleh, menatap mata indah sang istri penuh cinta. “Mau tau hadiah terindah apa yang udah kamu kasih ke saya? Kejutan yang udah buat saya senang mendapatkan itu semua.”

“Apa?”

“Jawabanya ada di sini.” Arsen mengusap lembut perut Adel. “Malaikat kecil ini yang udah jadi hadiah terindah buat saya. Kejutan yang bahkan belum sempat saya pikirkan sebelumnya.”

Adel ikut mengusap lembut perutnya. “Adel masih mau kaya gini. Adel harap, malam ini sangat panjang untuk kita lewati sama-sama. Kali ini aja Adel pengen itu.”

“Saya minta boleh?”

“Minta apa?” Awalnya Adel tak mengerti. Namun melihat kemana arah tatapan suaminya itu Adel sepertinya mengerti apa yang Arsen inginkan.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang