Hai! Yang nungguin AlSha angkat tangan dulu cefet!
Met Hari Kemerdekaan gengs!!
Happy reading all!
🌸🌸🌸
"Sampai detik ini, kehadiranmu masih menjadi suatu anugerah yang sangat aku syukuri, Al."
~Haura Nasha Athaillah~
🍁🍁
Althaf mengamati raut muka Nasha yang memasuki kamar dengan langkah lesu. Isya sudah berlalu beberapa waktu yang lalu, dan Nasha baru saja kembali dari kampus. Yang ada di pikiran Nasha sekarang hanya satu, mandi lalu melanjutkan tugasnya. Nasha bersama dengan Azel dan Nazifa tidak mungkin melanjutkan tugasnya di perpustakaan hingga larut malam. Alhasil, mereka berakhir pulang ke apartemen masing-masing. Setidaknya, Nasha sudah mengerjakan separuh tugasnya.
"Belum selesai?" tanya Althaf begitu melihat Nasha kembali berkutat dengan laptop setelah menyelesaikan ritual mandinya. Dua gelas minuman tersedia di depan Nasha. Satu gelas berisi air putih, satu gelas lagi berlogo Starbucks yang sepertinya berisi kopi. Althaf menaikkan sebelah alisnya saat menyadari hal itu.
Nasha menggeleng serius, "Belum."
Menurut Althaf, ini adalah momen langka. Sepanjang menikah dengan Nasha, Althaf tidak pernah melihat Nasha seserius ini dalam mengerjakan tugas. Bahkan saat pekan Ujian Tengah Semester berlangsung, Nasha nampak tidak terbebani sama sekali oleh ujian. Ketiduran dengan buku tertelungkup adalah kebiasaannya setiap malam.
"Masih kurang banyak?"
Nasha mengangguk. Tak berniat menanggapi lebih.
"Sejak kapan kamu suka kopi?"
"Biar nggak ngantuk, Althaf."
Althaf membiarkan Nasha tenggelam dalam keseriusannya. Althaf sendiri sedang mencari beberapa jurnal untuk referensi skripsinya. Hingga beberapa lama kemudian, Althaf tersadar akan suatu hal.
"Nasha, udah makan?"
Nasha menggeleng, wajah Althaf seketika berubah. Lelaki itu menurunkan laptop dari pangkuannya, lalu mendekati Nasha yang serius di meja belajarnya.
"Makan dulu, Nasha." Althaf berucap tegas.
Nasha menggeleng, "Kalau makan nanti aku ngantuk, Althaf. Terus ketiduran."
"Nggak akan. Kurang apa? Aku bantuin. Sekarang kamu makan dulu,"
"Masih bikin materi powerpoint. Belum desainnya," gumam Nasha sembari mengetikkan beberapa kalimat di laptopnya. "Aku nggak mau makan sendirian," lanjut Nasha.
"Aku juga belum makan, ayo makan dulu, " ajak Althaf sembari mengambil laptop Nasha dari mejanya. Perempuan itu melayangkan pandangan protes namun membiarkan Althaf menyimpan hasil kerjaannya.
"Tugasku belum selesai, Al. Keburu nggak ya?" rengek Nasha panik.
"Keburu. Udah makan dulu. Tugas itu dikerjakan jauh-jauh hari, Nasha. Jangan sistem kebut semalam kaya gini. Kamu sendiri yang kelabakan," tutur Althaf sembari menyuruh Nasha untuk berganti pakaian.
"Aku nggak mau makan diluar. Delivery aja, Al." Tidak menanggapi ceramah Althaf, Nasha justru meminta hal lain yang untungnya disetujui oleh Althaf.
"Mau makan apa?"
"Terserah,"
Althaf ingin kembali menyahuti, namun melihat keadaan Nasha yang terlihat lelah dengan mata yang mulai sayu, lelaki itu memilih diam, lalu keluar dari kamar.
ESTÁS LEYENDO
Unpredictable
Romance[Campus Story 1] [END] Start: 20 Juni 2020 Finish: 24 Juli 2022 Judul lama : Hai you! Haura Nasha Athaillah, seorang mahasiswi administrasi bisnis yang sedang menempuh semester 3. Perempuan cantik itu berubah menjadi pendiam, cuek, dan dingin seme...
