Chapter 3

702 85 3
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Namjoon baru saja sampai di kampus, dia selalu berangkat pagi karena rumahnya berada di kota sebelah yang membuatnya harus menempuh perjalanan 2 jam untuk sampai sekolah.

Hal itu juga menjadi alasan kenapa Namjoon jarang sarapan pagi, maka dari itu dia selalu pergi ke kantin terlebih dahulu setelah sampai kampus, seperti sekarang dia sedang melihat jajaran roti manis di etalase toko.

Setelah mendapat apa yang dia inginkan dan membayarnya, dia pun berbalik untuk pergi, tapi setelah itu dia terkejut saat ternyata ada orang yang berdiri di belakangnya sedari tadi tanpa di ia ketahui.
Tubuh depan mereka saling bertubrukan, tapi sepertinya kaki orang itu sama sekali tidak goyah  saat Namjoon menubruknya.

"Mau lari kemana lagi Namjoonie ?!"

Ya, benar dia adalah Jung Hoseok, orang yang dengan susah payah Namjoon hindari seminggu ini, yah meskipun dalam 2 hari belakangan Hoseok tidak mencarinya. Tapi sekarang orang itu berdiri tepat di depannya dengan senyuman yang entah kenapa sekarang membuat Namjoon sedikit merasa seram.

"Itu-...umn..anu...Aku...ingin sarapan, jadi bisakah kau menyingkir,"  Namjoon merasa gugup karena posisinya sekarang cukup ambigu dan bisa membuat orang salah paham.

Karena posisinya sekarang Namjoon terjepit di antara etalase toko dan tubuh Hoseok, dia bahkan bisa merasakan nafas Hoseok di lehernya karena Hoseok lebih pendek darinya.

"Kalo begitu ayo!," Hoseok menarik tangan kiri Namjoon untuk mengikuti nya.

"Kau mau membawaku kemana?," Tanya Namjoon sambil mengikuti Hoseok, dia pasrah saja karena pegangan Hoseok yang sangat erat.

"Duduk, makan itu harus duduk kan,"
Hoseok menarik Namjoon ke tempat duduk yang sudah ada se cangkir teh hangat di mejanya.

Sebenarnya Hoseok dua hari  kemarin pulang ke rumahnya. karena ada urusan keluarga yang mengharuskannya untuk pulang itulah yang membuat dia hari ini harus berangkat pagi-pagi Sekali, dan sepertinya dia harus berterima kasih kepada kakaknya yang menyuruhnya berangkat pagi-pagi agar bisa masuk kuliah hari ini.

Karena saat dia sibuk minum teh nya dia melihat sosok tinggi yang selama beberapa hari ini dia cari-cari.

Hoseok membuat Namjoon duduk berhadapan dengannya.

"Berhenti menatapku seperti itu, aku tidak akan lari kemana mana," Namjoon merasa tidak nyaman saat Hoseok menatap nya sangat intens.

"Aku hanya mengantisipasi, itu sana, jadi ayo kita berkencan!," Hoseok hanya mengantisipasi kalau-kalau Namjoon tiba-tiba lari.

"Ayo,"

"Eeh..!," Hoseok berdiri dengan mata membulat terkejut dengan jawaban Namjoon tadi.

"Kenapa? Apa kau ingin aku menjawab sebaliknya," setelah Namjoon fikir- fikir, tidak ada salahnya kan mencoba berpacaran dengan seorang pria, lagipula Namjoon tidak akan rugi apapun.

"Tidak!...Tidak!... Aku lebih suka jawaban pertama, jadi kita pacaran sekarang," Hoseok buru-buru duduk kembali ke kursinya dan menunjukkan senyumannya.

"Mmm," gumam Namjoon sambil mengangguk.

'entah kenapa di sini semakin silau, padahal di dalam ruangan' batin Namjoon.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang, karena ada kelas pagi," Hoseok berdiri dari posisi duduknya, lalu berjalan ke tempat Namjoon.

Sedangkan Namjoon hanya memperhatikan apa yang akan di lakukan Hoseok. Beberapa detik kemudian tubuh Namjoon membeku saat Hoseok mencium bibirnya.

"Bye - bye Namjoonie, aku akan menemuimu lagi nanti," ucap Hoseok sebelum berlalu meninggalkan Namjoon yang masih diam membeku, mulutnya berhenti mengunyah dengan tangan yang memegang roti melon yang baru dia makan setengah.

"Wah.. kisah anak muda memang, menyenangkan untuk di tonton ya,"
Ucapan itu membuat Namjoon tersadar dari keterkejutan nya dan berbalik untuk melihat dua orang yang duduk tepat di meja yang ber sampingan dengan mejanya.

Dua orang itu adalah Kim Seokjin dan Min Yoongi.
"Kau benar, pasangan yang sedang ber bunga-bunga itu sangat menyenangkan untuk di tonton," Yoongi menimpali ucapan Seokjin sebelumnya.

"Sejak kapan kalian ada di sana?," Namjoon terkejut karena dia tidak sadar kalo ada dua orang ini di sini sedari tadi.

"Sejak tadi, bahkan tadi kami mengobrol dengan Hoseok,"  jawab Seokjin sambil makan bakwan.

Dia memegang kepalanya pusing, bagaimana bisa dia tidak menyadari keberadaan dua mahluk ini, apa dia terlalu fokus dengan Hoseok.

"Itu wajar, dua seakan milik berdua emang, yang lainnya mah ngontrak," ucap Yoongi.

"Dahlah, makin gila gue entar, di sini lama-lama," Namjoon beranjak dari duduknya dan berjalan pergi ke gedung fakultasnya.









#🤣🤣🤣



Love Shape [HopeNam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang