13 || Dukungan atau Ancaman

21.3K 1.5K 93
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii...

Happy reading bebifrend<3

--||--

"Lagi! Lagi dan lagi lo disakitin. Bahkan sekarang lo terluka karena si bajingan itu." sarkas Zean emosi.

Keysha hanya mampu menghela nafas pasrah. Ia melirik kedua sahabatnya yang hanya diam, seolah membiarkan cowok itu menceramahi nya habis-habisan.

"Namanya juga musibah, Ze." cicit Keysha.

"Musibah kata lo? Ini namanya udah keterlaluan, Key." Chika membelalakkan matanya.

Ketiga orang itu tidak habis pikir dengan jalan pikiran Keysha. Zean berdecak, antara emosi dan kesal karena sedari tadi Keysha menahannya untuk menghampiri tersangka yang sudah membuat Keysha berada di tempat ini.

UKS SMA Taruna Nusantara.

"Hari ini baru dahi lo yang luka, besok-besok apaan lagi?"

"Mungkin besok Gavin udah suka sama gue." balas Keysha sumringah mengundang kekesalan Zean makin bertambah.

tuk

Zean menyentil dahi Keysha, tepat pada luka yang terdapat perban. Setelah Keysha disakiti seperti ini, bisa-bisanya gadis itu masih mengharapkan perasaannya terbalaskan.

"Lama-lama gue mampusin si brengsek itu." Zean mengeraskan rahangnya.

"Jangan aneh-aneh deh lo!"

"Apa yang Zean bilang itu bener, Key. Coba aja Akra gak cepet bawa lo ke UKS, mungkin sekarang lo udah di rumah sakit." timpal Alika.

"Tapi gue beneran gak papa,"

"Lo lupa kalo lo takut sama yang namanya luka? Dan sekarang dahi lo lagi luka, juleha." geram Zean kesal.

Iya. Keysha memiliki satu phobia yang bisa berdampak buruk pada pikiran maupun kesehatannya. Terlebih pada jantungnya.

Hemophobia, phobia ini termasuk jenis phobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut atau cemas luar biasa pada seseorang ketika melihat darah ataupun luka. Baik dari tubuh mereka sendiri, orang lain dan hewan.


Pintu UKS terbuka, mengalihkan atensi orang yang berada didalamnya. Orang itu Akra.

"Lo udah baikan?" tanya Akra berdiri disamping brankar.

Keysha menganggukkan kepalanya, "Iya. Makasih ya, udah nolongin gue." ucapnya sambil tersenyum.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang