Nerd | The secret 2

69.3K 7.6K 82
                                    


Leta menatap dirinya di pantulan cermin. Hari ini dia akan masuk ke sekolah Leo untuk memulai misinya, yaitu mencari tahu kebenaran di balik kematian sahabatnya itu. Dia tidak rela jika Ara dibunuh dan pelakunya masih berkeliaran ke sana kemari tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Tapi Leta tidak masuk ke sana dengan penampilan aslinya, dia menyamar sebagai nerd. Dia mengikat rambutnya menjadi dua bagian, memakai bedak menyamarkan kulitnya agar terlihat berwarna gelap dan kusam. Memakai rok yang panjangnya di bawah lutut. Terakhir, ciri khas penampilan seorang nerd, kacamata bulat yang bertengger di batang hidungnya. 

Serasa sudah selesai, Leta turun ke lantai bawah. Dia tidak menemukan keberadaan kembarannya, mungkin dia sudah berangkat dilihat dari jam yang sudah menunjukkan pukul 07.50. Jika ada yang bertanya mengapa Leo tidak menunggu dirinya, itu karena Leta tidak memberitahu kembarannya tentang rencananya. 

Leta melangkahkan kakinya keluar, tujuannya saat ini adalah makam sang sahabat. Setelah sampai, Ara menatap sendu ke arah gundukan di mana tempat terakhir peristirahatan sahabatnya.

“Hai Ara, kenapa lo di sini hmm? Bukannya harusnya lo ada di sekolah? Maaf, karena gue nggak di sisi lo, lo jadi nggak ada di dunia ini. Gue tahu lo bukan orang yang akan mengakhiri hidup karena masalah yang lo hadapi. Maaf, karena gue ninggalin lo. Gue janji, gue akan nyari tahu kebenaran tentang kematian lo. Tolong bantu gue ya Ra,” ucap Leta menatap nisan di hadapannya.

***

Leta melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Dia mengontrol wajahnya, mengubah seolah dirinya itu adalah anak yang polos. Sebenarnya dia jauh dari kata anak polos, dia sebenarnya anak yang sedikit nakal tapi dia akan berpura-pura menjadi gadis lemah dan polos di hapadan teman barunya. 

Wali kelasnya menyuruh dirinya masuk, dia pun menurut. Bisa Leta lihat ada sedikit raut wajah kecewa yang terpancar dari teman kelasnya saat melihat dirinya masuk.

“Silahkan perkenalkan namamu.”

“Halo. Perkenalkan, nama aku Athaleta Fredella, kalian bisa panggil aku Leta. Aku harap, kita semua bisa berteman baik.” Seluruh isi kelas langsung tertawa ketika Leta selesai berbicara. Dia sudah menduga ini terjadi, diam-diam Leta mengangkat bibirnya tersenyum, penyamarannya berhasil bukan? Dia sengaja tidak menambahkan marga Johnson di belakang namanya.

“Nak Leta, kamu duduk di bangku itu ya,” Leta menuruti ucapan Bu Sinta.

Setelah Bu Sinta keluar, pintu kelasnya dibuka secara tiba-tiba. Sedikit membuat Leta terkejut, muncullah seorang murid lelaki dengan penampilan sedikit urakan. Lelaki itu berjalan ke arah bangkunya, apakah dia yang akan duduk bersamanya? Benar, lelaki itu sekarang berada di depannya dan menatap dirinya. Tanpa ragu, Leta langsung mengulurkan tangan.

“Perkenalkan, nama aku Athaleta Fredella, biasa dipanggil Leta.” Lelaki itu mengabaikan Leta, dan beralih duduk di bangkunya kemudian menenggelamkan kepalanya.

Cih, apa-apaan sikapnya itu, ucap Leta dalam hati.

***

“Ta, ini beneran lo?” tanya Leo pada Leta, gadis itu mengangguk. Leo meneliti penampilan saudarinya itu dari atas sampai bawah, dia tidak menyangka jika gadis yang berdiri di hadapannya ini adalah kembarannya.

“Pffftt.” Leo menahan tawanya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Leta.

“Lo mau ngetawain gue?” Leo langsung menggeleng, tidak berani berkata jujur. Dia tahu jika kembarannya ini sangat galak, jika dirinya tertawa mungkin dia langsung akan mendapat pukulan di perutnya.

“Sebenarnya apa yang lo rencanain? Kenapa sampe berubah jadi orang gila gini?” tanya Leo yang masih menahan tawa.

“Gue kan udah bilang, gue mau cari tahu kebenaran tentang kematian Ara.”   

NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang