part 28

10.1K 562 72
                                    

Hello aku balik lagi nih 🤗

Cepet nggak balik nya? Yoii donk kasian soal nya kalian pada  di gantung heheh 🤣

Untuk next part nya aku targetin 30 comment baru aku lanjut part selanjutnya.
Okey guyss!!

HAPPY READING 🤗

.

.

.

.

.

.

.

Banyak manusia yang hanya bisa mengomentari kehidupan orang lain, tanpa mau melihat kedirinya sendiri apakah diri nya sudah baik? Atau kehidupan nya sudah dikatakan sempurna?.

Ck! Nyatanya Kebanyakan manusia yang suka mengomentari kehidupan orang lain, adalah dia yang memiliki kehidupan yang sangat menyedihkan.

Kita sebagai manusia bukan nya saling memberi semangat dan kekuatan, kita justru saling menjatuhkan satu sama lain.

Merasa diri paling sempurna sudah menjadi pola pikir bagi kebanyakan manusia,tidak ingin terkalahkan pun juga sudah menjadi kebiasaan manusia jaman sekarang.

Apakah dengan saling menjatuh kan akan membuat hidup kalian senang? Justru hal itu akan membuat  kalian terlihat sangat menyedihkan.

Hal itu yang sekarang tengah jihan alami, entah siapa dan dari mana foto itu berasal. Jihan tidak dapat mengetahui nya, sekarang apa yang harus dia lakukan? Semua murid memandang nya rendah seakan-akan dia tengah menelanjangi diri didepan mereka.

Bisikan dan perkataan yang sangat mengguncang mental nya selalu terdengar dikedua telinga nya, bahkan teman nya pun juga ikut merendahkan nya. Tidak ada yang membelanya bahkan tatapan yang dia dapat kan,  hanya tatapan rendah yang mereka berikan.

Apa mereka patut disebut manusia? Hewan pun disaat teman sehabitat nya dalam kesulitan  akan saling menolong, semut pun yang terbilang memiliki fisik yang kecil saja bisa saling membantu satu sama lain, lalu? Mengapa manusia tidak? Mengapa manusia terlalu asik mengejek dan mengucil kan seseorang yang bahkan tidak pernah menyakitinya, hanya karena sebuah foto dengan bangga nya mereka melontarkan perkataan yang bahkan mereka tidak berfikir sebelum mengucapkan nya.

"Eh.. Itu tuh orang nya!"

"Ihh nggak tau malu banget masih bisa masuk sekolah dia nya"

"Ehem... Permalam nya berapa neng?"

"Boleh juga badan nya, boleh lah nemenin gue entar malem"

"Dari tampangnya sih cocok jadi pelacur"

"OMG dia kan yang dulu rebut pacarnya kak Aiyla"

"Ha? Masa sih? Kok gue baru denger"

"Iya anjirr,,, enggak sengaja gue denger mereka ngobrol dulu"

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang