「 Nʟᴜ ❖ 28 」

3.8K 390 36
                                    


Kata orang rindu itu curang.
Selalu akan bertambah tanpa tahu bagaimana akan berkurang. Sama halnya denganku, jarak memang memisahkan raga namun bukan hatiku .
Aku datang...Aku merindukanmu.

***

"Ah, maafkan saya tuan muda, tapi... ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda."

"Aku? Malam-malam seperti ini? Seperti tidak ada waktu lain saja! Suruh dia datang lagi besok! Dan katakan saja bahwa aku sudah tidur!" titahnya.

"Ta-tapi tuan muda, diaㅡ orang itu mengatakan bahwa dia... maaf, sedang hamil!"

Mendengar ucapan maidnya, tampak jelas wajah Taehyung yang penuh dengan amarah, geram, kesal. Dia tahu siapa orang yang maid itu maksud. Eomma Taehyung menghampiri puteranya untuk menanyakan apa yang terjadi, dan Taehyung pun menjelaskan sejenak tentang apa yang terjadi. Sang eomma pun tampak terkejut, meskipun dalam hatinya dia mempercayai sang putera, namun tetap saja dia harus membuktikan ucapan sang putera maupun ucapan sang wanita itu.

"Meskipun aku mabuk, tapi aku tahu eomma aku tak melakukan apapun padanya," jelas Taehyung.

"Lalu, bagaimana bisa dia mengatakan bahwa dia sedang hamil? Dan dia datang bukan ke tempat lain, melainkan ke rumah ini, Tae? Jika kau sampai melakukan apa yang dituduhkan wanita itu, eomma dan appa tidak akan mengampunimu. Eomma tidak akan membiarkan Jungkook kembali padamu!" tegas sang eomma.

"Aku tidak melakukan apapun eomma. Aku berani membuktikannya!"

"Kalau begitu lakukan! Atau eomma tidak akan mengijinkanmu menemui Jungkook!" Eomma Taehyung meninggalkan puteranya. Tampak disana, maid itu masih menunggu Taehyung untuk memberinya perintah apa yang harus dia lakukan.

"Katakan padanya, aku sudah tidur! Kalau dia masih bersikeras tidak mau pergi, aku akan mengusirnya! Dan katakan, anak ada dalam perutnya itu, bukan anakku!"

"T-tapi, tuan muda..."

Taehyung menghela napasnya kasar, mengusak kasar belakang kepalanya. "Lupakan, aku akan menemuinya! Terima kasih!"

Pemuda pemilik suara husky itu keluar kamar, menuruni tangga menuju ruang tamu. Rumah utama itu terlihat sepi, mungkin hanya beberapa maid saja yang masih tampak membersihkan beberapa perabotan. Taehyung tampak melirik di ruang kerja sang appa, lampu di sana masih menyala, pertanda sang appa pun masih sibuk dengan pekerjaannya.

Taehyung telah sampai di ruang tamu, dengan wajah malas dia menghampiri wanita itu. Ya, wanita yang mengklaim bahwa dirinya hamil anak Taehyung, meskipun perutnya masih terlihat sangat rata.

"Tidakkah kau tahu ini sudah malam, Yoona ssi? Sangatlah tidak sopan memaksa bertamu ke rumah seseorang yang bahkan orang itu pun tidak mengijinkan jika kau datang ke rumahnya. Apalagi dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Kau, hamil? Anakku kau bilang? Tch!"

Taehyung duduk di sofa, dia bahkan tak membiarkan wanita yang dia panggil Yoona itu untuk duduk. Menatap wanita itu tajam, bahkan bisa dibilang muak. Wanita itu tampak kesal, rahangnya mengeras, namun saat memutar tubuhnya menghadap Taehyung, dia kembali mengubah mimik wajahnya; tersenyum manis. Sangat manis, lalu menghampiri Taehyung.

"Apa kau tidak ingat malam itu? Malam saat aku menolongmu, kau yang menciumku terlebih dahulu! Dan setelah itu, kita..." Yoona mendekati Taehyung, hendak duduk di samping Taehyung namun dengan cepat pria bermata hazel itu bangun dari duduknya kemudian berdiri menghindari wanita itu.

NOTHING LIKE USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang