11. Menginap

19.4K 2K 26
                                    

"Perasaan tidak baik baik saja, susah juga di ungkapkan."
.
.
.
Happy reading.

"Gimana Nduk?" Tanya Abi.

"Enggak bisa juga Abi, terpaksa deh," jawab Ima lesu.

"Iya, Abi juga denger kok, maunya tidur sama siapa?" Tanya Abi menawarkan.

"Sendiri Abi, tapi enggak mau di kamar Layla." Ima malah nego sendiri, sudah dibantu tidak sadar diri, dasar Ima.

"Layla!" Panggil Abi membuat Layla langsung mendekat.

"Iya Bi,"

"Suruh Ummi sama Abangmu ke sini, kamu juga. Ada hal penting," perintah Abi. Layla mengaguk dan memanggil Ummi serta Abang nya.

Semuanya berkumpul. Ummi, Abi membahas tentang kamar itu. "Aish aku sih bikin repot," omel Ima.

"Keputusan, Ummi sama Layla, Abi sama Azril. Kamar Abi sama Ummi tetap dipakai Layla sama Ummi, dan kamar Layla dipakai Azril sama Abi. Terakhir kamar Azril dipakai sama Nduk Ima." Tutur Abi.

"Maaf Abi, Azril tidak setuju," ucap Ustad Azril sembari mengacungkan tangan, sang Abi langsung menatapnya.

"Kenapa Le?"

"Azril kurang setuju, kenapa enggak Ima tidur sama Layla, atau bisa pakek kamar Layla, kenapa harus kamar Azril, Bi?" tanya Ustad Azril yang merasa diperlakukan tidak adil.

"Tadi Ustazah Nisa sudah dibantu sama Nduk Ima, tapi sampai sini kemalaman. Kan kasihan kalau pulang malam-malam sendirian, temennya katannya enggak bisa jemput, ibunya di Palembang, dan pembantunya pulang kampung." Tutur Abi.

"Sebagai muslim yang baik, kita harus memuliakan tamu, Le. Nak Ima mau tinggal disini, tapi enggak mau di kamar Layla, kalau di pondok kasihan di kamar sendiri," lanjut Abi lagi.

"Bener Bi, Layla setuju sama Abi hehe."

"Yaudah terserah, tapi buat kamu, jangan sentuh barang saya sedikit pun, awas sampai rusak!" Ustad Azril menatap tajam Ima untuk memperingatkan.

"Bisa enggak natapnya biasa aja? Mau saya colok itu mata?" Tanya Ima dengan nada kesal.

"Sudah-sudah, kok malah ribut, sudah malem buruan tidur." Sang Ayah menengahi.

Semuanya pun bubar, Ima memasuki kamar Ustad Azril, nuansa islami sekali, kamarnya berada dipojok barat. Di tembok barat terdapat jendela dan sebelah selatan tepatnya diatas ranjang ada tulisan Arab yang indah, biasanya disebut kaligrafi.

Di sebelah utara, tepatnya di pojok barat ada meja belajar dengan kitab-kitab tak lupa dengan foto-foto Ustad Azril yang tertera rapi disana. Ima  mengunci pintu dan berfoto-foto di sana. Bisa masuk ke sana saja sangat beruntung apalagi bisa tidur nyenyak di sana.

Setelah itu Ima mengunggahnya di story instagram, dengan caption...

Setelah itu Ima mengunggahnya di story instagram, dengan caption

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam Impian (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang