Part 26.1 - Something About Plan

37.7K 8.7K 2.2K
                                    

Jangan lupa tekan bintang

Jangan lupa komen

Pastikan sudah mengikuti akun penulis : Matchamallow


Setelah kematian ibunya, semua tidak lagi sama.

Suasana sangat sepi saat Raphael pulang ke estat di akhir musim gugur. Winston, kepala pelayan cukup perhatian padanya, tapi jelas ia tidak berani banyak berbicara kepada Raphael tanpa diminta karena perbedaan status mereka. Cukup banyak hal yang diketahui Winston mengingat ia sudah menjadi pelayan di estat sejak masih anak-anak, sebelum diangkat menjadi kepala pelayan di usianya yang menginjak kepala empat. Raphael tahu tentang keluarganya sejak dulu karena bertanya pada Winston. Jika ia tidak bertanya, maka Winston hanya berbicara tentang apa yang Raphael inginkan untuk makan malam.

Ayah Raphael sekarang jarang berada di estat. Penghuni estat suram itu hanya Raphael, neneknya, dan para pelayan. Kadang malah tidak ada penghuni sama sekali, karena saat Raphael berada di Eton, Dowager Marchioness pasti juga akan memilih tinggal di manor kecilnya di Harrogate. Di sana ada permandian air panas sekaligus teman-teman yang tidak akan membuat neneknya kesepian. Mungkin hingga awal musim semi ia baru kembali. Tidak pernah sekali pun Raphael melihatnya melewatkan musim dingin di estat.

Neneknya adalah tipe seorang lady yang sangat ketat dan taat aturan. Ia tidak terlalu sering berkomunikasi dengan Raphael tetapi akan selalu memperingati setiap kali Raphael melakukan kesalahan sekecil apa pun. Ia adalah putri seorang duke, dan menikah dengan kakek Raphael di usia tujuh belas tahun karena perjodohan. Pasangan itu tidak saling mencintai tapi hidup dengan tenang tanpa pergolakan karena menuruti semua aturan kebangsawanan. Entah kakeknya memiliki skandal atau tidak, semua tertutupi dengan baik karena Raphael tidak pernah mendengar cerita buruk apa pun.

Kisah ayahnya sedikit berbeda. Ia bertemu ibu Raphael saat debutnya pertama kali. Ibu Raphael saat itu dinobatkan sebagai salah satu debutan tercantik di season oleh para patronesses* di Almack's. Ayahnya seketika jatuh cinta. Mungkin ia jatuh cinta pada kecantikan itu. Saat sudah mengenalnya dan hidup bersama, ada beberapa hal membosankan yang ia temukan. Dan ia tidak berusaha berkomunikasi dengan baik untuk memperbaiki. Sang marchioness juga tidak banyak bicara dan menerima dengan pasrah apa pun yang terjadi dalam pernikahannya seperti pernikahan para bangsawan pada umumnya. Begitu pula Dowager Marchioness yang sejak awal juga tidak terlalu akrab pada menantunya, tetap memilih tidak ikut campur. Bahkan cenderung tidak peduli.

Raphael merasa ibunya semasa hidup tidak bahagia. Mungkin sekarang di sana ia lebih berbahagia.

Seburuk-buruknya sang Marquess, kadang Raphael juga merindukannya karena hanya pria itu yang paling talkative di antara semua keluarganya meski juga bukan tergolong pria yang cerewet. Setidaknya ada rasa humoris dalam dirinya dan yang terpenting ia selalu mau menerima saat Raphael meminta membicarakan sesuatu. Sekarang perhatian ayahnya tertuju pada sang mistress yang ia simpan di London.

Sang marquess memiliki beberapa kerabat, tetapi para kerabat itu juga tidak terlalu akrab dengan keluarganya meski selalu datang dalam acara-acara di estat itu. Setahun lalu, ayah Raphael sangat sering mengadakan pesta seperti yang biasa dilakukan para bangsawan untuk menunjukkan status sosial mereka. Estat itu seakan tidak pernah sepi. Saat malam hari penerangan selalu menyala bahkan di lorong-lorong terjauh karena banyak tamu yang menginap. Sekarang estat itu seperti sebuah reruntuhan kastil yang ditinggalkan, meski bangunannya baik-baik saja.

Tangan Raphael terjulur ke depan menangkap tetesan hujan yang turun dari atap teras. Semakin dekat ke musim dingin, cuaca semakin tak menentu. Saat musim panas sebenarnya juga turun hujan, tetapi intensitasnya meningkat di musim gugur bahkan kadang disertai badai. Banyak orang membenci cuaca di Inggris yang cenderung selalu basah oleh hujan sepanjang waktu, bahkan musim dinginnya pun. Tapi Raphael cukup menyukainya sekarang dan berharap hujan itu tidak akan digantikan oleh salju. Jika salju sudah turun maka kemungkinan besar sang marquess tidak akan pulang karena sulitnya medan. Dan Raphael akan benar-benar sendirian di musim dingin ini.

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang