Chapter 8

2K 203 38
                                    

'Ini anak dapat kata kata mutiara itu dari mana, gak mungkin gempa yang ngajarin kan' batin ice

'Kalau bukan adik gempa, sudah ku lempar ni bocah keluar angkasa' batin one and only one halilintar

'Anak ini menarik' batin om pedo eh maksudnya taufan sang rektor ngetroll

" Solsol dari mana kau tau kata kata tidak baik seperti itu"tanya gempa menatap sang adik dengan mimik wajah serius

"Dari bibi yang tinggal di sebelah rumah, sama ibu ibu kompleks yang sering nongkrong di tukang sayur depan rumah" Jawab solar, dan gempa selaku kakak yang baik dan overprotektive mulai membuat catatan di dalam hati dan pikirannya untuk menegur setiap ibu ibu, bibi bibi plus tukang sayur yang ada di sekitar rumahnya, meskipun dia akan dimusuhi setiap ibu ibu dan bibi bibi plus tukang sayur di kompleksnya tak apa, asalkan hati dan pikiran adik kecil kesayangannya terselamatkan

"Sol jangan mengatakan hal seperti itu lagi pada orang lain oke, itu tidak baik, kak gem tidak mengajarimu untuk berkata tidak sopan seperti itu pada orang lain apalagi pada orang yang lebih tua darimu" Tegur gempa pada solar yang kini malah memasang jurus andalannya yang biasanya sukses membuat gempa lupa untuk memarahinya yakni kitty eye- karena gempa suka kucing- sambil dengan polosnya berkata

"Tapikan kak, dia (nunjuk halilintar) bukan orang" Ucap solar memiringkan kepalanya untuk menambah kesan polosnya, sementara halilintar yang sudah tidak bisa menahan emosi mencoba bangkit tapi di tahan oleh taufan yang kini malah cengengesan, dan 'PLAK' seketika taufan pun menjadi sasaran kekerasan halilintar

"Kenapa kau bilang seperti itu sol, jelas jelas kak hali itu manusia" Ucap gempa memiringkan kepalanya bingung pada ucapan sang adik

"Jelas jelas dia itu hewan buas, buktinya tadi dia mau makan kak gem"jawab solar masih dengan pose plus ekspresi wajah yang meneriakkan 'aku anak polos yang selalu berkata jujur'

"sol kak hali tadi cuma bercanda, gak mungkin kan kak hali mau makan kak gem, iya kan" Tanya gempa pada halilintar, dan orang yang di tanya malah membuang muka, setelah halilintar menolak membantunya untuk meyakinkan adiknya solar, gempa mulai beralih ke duo lainnya, yang satu bukannya mendukung malah senyum senyum gak jelas, sementara yang lain malah memasang ekspresi wajah prihatin yang seakan akan meneriakan'turut berduka cita' padanya, gempa yang bingung akhirnya memalingkan wajahnya kembali ke arah adiknya, yang langsung disambut oleh ekspresi wajah tidak terkesan adiknya yang seolah berkata 'kau pasti bercanda'

"Solar, papa gak jahat kok, meskipun muka papa nyeremin, tapi papa orangnya baik kok, jadi papa gak mungkin makan kakaknya solar" Ucap thorn mencoba meyakinkan solar dengan wajah memerah dan mata sembab

Solar yang melihat thorn mencoba meyakinkannya, hanya mendengus sebelum mengalihkan pandangannya pada gempa. Dengan kata lain solar mengabaikan thorn

Ckckck....solar teganya dirimu pada si imut thorn

"Kak gemgem pokoknya solar gak mau kak gemgem kerja di sini, solsol mau kak gemgem pindah kerja, titik" Ucap solar dengan ekspresi wajah serius, seserius yang bisa dikelola anak berumur 10 tahun

"Tapi solsol, kak gem kan baru mau bekerja disini, masa udah di suruh keluar aja"ucap gempa

"Gak peduli pokoknya solar gak mau kak gemgem kerja di tempat yang ada orang ininya" (nunjuk muka halilintar), sedangkan orang yang di tunjuk kini memberikan tatapan paling mematikan miliknya pada bocah koyol yang dengan seenak jidatnya ingin memisahkannya dari belahan jiwa nya

Inget mas hali, dia calon adik iparmu

"Tapi sol_"

"Tunggu bentar,ekhm sebentar, daripada membicarakan hal itu di belakangku, bukankah lebih baik jika kalian berbicara langsung padaku" Ucap taufan menunjuk dirinya sendiri tak lupa senyum 1000 watt miliknya yang masih setia bertengger dengan manis di bibir tipisnya

"Om pedo diem aja deh, gak usah ikut campur"ucap solar sambil menunjuk nunjuk taufan dengan entengnya

JLEB, taufan yang dikatai pedo oleh adik dari teman baik semasa sekolahnya gempa yang masih berusia sepuluh tahun, merasa seakan ada ribuan panah yang menusuk tepat di harga dirinya yang sebanyak dua digit itu, sedangkan ice dan halilintar bahkan gempa sendiri saat ini sedang berusaha menahan suara tawa mereka, ada yang mendengus, memalingkan wajah, dan ada juga yang menutup mulutnya dengan telapak tangan, sedangkan thorn hanya menatap bingung pada tiga orang dewasa dan satu anak kecil di hadapannya

"Ta-tapikan aku bukan pedo"ucap taufan mencoba membela dirinya sendiri

"Ya udah, kalo gak ngerasa mending diem aja"ketus solar seraya memalingkan wajahnya kembali pada gempa

" Solsol kamu gak boleh gitu, meskipun taufan orangnya ambigu, tapi dia itu pendiri sekaligus rektor dari akademi ini"ucap gempa masih mencoba menahan tawanya pada perkataan adiknya yang sugguh pedas level maxsimal

"Oh pantes aja staf disini pada gak bener semua, orang rektornya aja pedo"ucap solar

JLEB, untuk kedua kalinya taufan merasa tertohok oleh kata kata solar yang sungguh pedas sekali

" Solar pedo itu apa?"tanya thorn yang entah sejak kapan mulai menarik narik ujung baju yang dipakai solar

"Kau tidak tau pedo, bagaimana bisa kau tidak tau tentang pedofil. Manusia Pedofil itu berbahaya, mereka suka makan anak anak seperti kita" Ucap solar pada thorn yang kini malah memiringkan kepalanya dengan tatapan bingung

"Tapi kenapa solar memanggil paman taufan pedo, dia kan baik, dan gak suka makan anak anak" Tanya thorn pada solar

"Thorn, tidak semua orang yang bersikap baik pada kita itu baik, bisa saja orang bersikap baik pada kita karena mereka menginginkan sesuatu dari kita, contohnya saja penculik, sebelum mereka menculik kita biasanya mereka memberikan kita permen, kemudian setelah kita mau pergi bersama mereka, para penculik itu akan meminta uang kepada orang tua kita,apa itu bisa di sebut baik, begitu juga manusia pedofil, biasanya mereka memberi kita makanan dan bersikap baik pada kita sebelum akhirnya mereka memakan kita, seperti om yang disana" Jawab solar melirik taufan dengan matanya sambil memegang kedua pundak thorn yang hanya mengangguk angguk sambil mendengarkan penjelasan solar, sedangkan taufan yang mendengar jawaban solar merasa bangga sekaligus sedih, bangga karena solar sudah mengerti akan bahaya pergi bersama orang asing, dan sedih karena dialah yang dijadikan objek dalam penjelasan solar, sedangkan gempa kini tengah menatap adiknya dengan rasa bangga.

Nah kembali ke permasalahan tadi

"Woy pak rektor, pecat kakakku sekarang juga" Perintah solar menunjuk ke arah taufan yang kini tengah mojok di kuburan, eh salah maksudnya tengah mojok di belakang sofa

"Orang yang anda tuju sedang tidak aktif, atau sedang berada di luar jangkauan, silahkan lakukan panggilan ulang setelah terdengar bunyi letusan gunung berapi"gumam taufan di balik sofa, ice yang sendari tadi mencoba menahan tawanya akhirnya tidak bisa melakukannya lagi, dan akhirnya ice pun tertawa terbahak bahak dengan muka datar di atas sofa (gimana caranya coba) dan langsung mendapat pukulan cinta di kepala dari taufan

" Jangan tertawa, atau kau ku pecat"ancam taufan pada ice yang masih sibuk tertawa dengan Ooc nya

"Gak apa apa, pecat aja, aku ikhlas kok, dengan begitu aku bisa kembali menekuni rutinitasku yang dulu hilang (hibernasi)" Jawab ice dengan santainya sambil mengusap setitik air mata di ujung matanya

"Ich kok ice gitu, kan harusnya ice takut, terus sujud sujud di kaki ku supaya gak di pecat" Rengek taufan mengguncang bahu ice

"Najis" Ucap ice singkat padat dan menyakitkan

Alhasil taufan pun kembali mojok di belakang sofa

===========================================================================

bersambung

===========================================================================

holla minna-san kembali lagi dengan mimin

bagaimana menurut kalian chapter kali ini?komen di bawah ya

dan jangan lupa vote dan command agar mimin tambah semangat melanjutkan cerita absud ini

see you again minna......bye~

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang