Lesson 4-4 : Werewolf Games

3.6K 484 157
                                    

Seseorang berjalan-jalan di lorong yang remang-remang sendirian, lelaki itu terlihat sangat santai namun hati-hati dalam melihat sekelilingnya. Tangan kanannya mencengkram sebuah tas lonjong yang panjangnya sekitar satu meter.

Lelaki itu tahu apa yang harus ia lakukan, dia juga tahu bahwa dirinya memegang andil besar dalam permainan ini.

Ia sudah punya beberapa dugaan tentu saja, ia punya passive skill yang tidak dimiliki siapapun di seluruh Devildom ini, yaitu kemampuan untuk mendeteksi kebohongan, sepandai apapun orang itu berusaha menyembunyikannya.

Jujur, role yang ia dapatkan sekarang mulai mempengaruhi bagaimana ia bersikap. ''Gue rasa omongan si moderator ada benarnya, hm? Pasti malam ini bakal ada yang dimangsa ... '' Ia menggumam.

''Gue harap paling nggak gue berhasil bunuh satu werewolf, atau lynch mereka nanti.''

...

Pria surai silver itu tampak kebingungan ketika Luke menariknya menuju gudang lab. Markas rahasia (Name) dan Luke untuk sementara. ''Kenapa kalian narik-narik gue? Jangan-jangan ... ''

''Kalau gue jadi werewolf pun, gue gak doyan sama lo Sol.'' (Name) ketawa ngakak, si sorcerer itu cemberut.

''Terus kalian gak takut soal kemungkinan kalau gue werewolf?'' ucap Solomon curiga. (Y/g) itu refleks menggelengkan kepalanya.

''Gue tau lo dapet role baik.''

''Huh? Tunggu ... lo seer?'' Solomon tampak terkejut, ''Terus lo Luke?''

''Priest.''

''Wow ironis, kalau ada role guardian angel kayanya lo atau Simeon yang bakal dapet.''

''Heh!''

Solomon tertawa, lalu mengeluarkan dua botol kecil dari kanan dan kiri sakunya. Botol yang di kanan berisi cairan berwarna merah muda, sementara yang satunya berwarna ungu gelap.

''Gue witch.''

''Huh, ironis.'' balas Luke dengan sinis.

''Lebih ironis lagi kalau gue dapet role sorcerer sih.''

(Name) mengangguk, jadi role baik dan netral yang belum terungkap adalah detective, guardian, tanner, hunter, dan spellcaster. (Y/g) itu masih penasaran role apa yang dipegang Asmo, dan clue yang ia tau cuma 'role-nya itu gak penting.'

''(Name), mau nerawang siapa malam ini?'' tanya Solomon.

'' ... Gue gak tau, bisa kasih saran?''

''Gue curiga sama Lucifer sih, tiba-tiba fitnah gue kek gitu. Yailah, gue pengen nge-fitnah malah kena fitnah.''

''Karma lu.''

''Njir.''

''Gimana kalau Belphegor? Dia kayanya gak banyak nimbrung deh pas voting.'' Luke menggumam.

''Eh, iya ... gue liat dia santai banget lho, dia malah pergi ke ruang tidurnya tadi sambil bawa bantal sapinya.'' Solomon berekspresi masam.

''Yaudah gue terawang Belphie dulu.'' ucap (y/g) itu sejenak sebelum menutup matanya.

...

Disisi lain, Satan selalu berjalan-jalan sendirian, ia masih tidak percaya siapapun kali ini. Terutama Lucifer. Ia pergi ke kebun belakang sekolah dan menemukan jejak kaki berlumpur di lantai.

''Ini ... bekas sepatunya Asmo gak sih?'' gumamnya. Dari ukuran sepatu memang benar, jejak itu perlahan hilang setelah jarak 10 meter ke depan. Ada jejak kaki aneh yang besar dan tampaknya berjalan satu arah dengan Asmo.

Ordinary Day with Seven Demon | Obey Me Fanfiction (On Hold)Where stories live. Discover now