Twelve

1.3K 183 5
                                    

Hyunsoo membuka pintu toko roti dengan perlahan. Tak banyak pengunjung yang ada di toko roti siang ini.

Ia berjalan menuju etalase yang menyuguhkan berbagai macam jenis roti dengan mata berbinar. Perasaan linglungnya seolah hilang begitu saja setelah menginjakkan kaki di toko roti ini.

"Ah, aku gak tahu harus milih yang mana," gumam Hyunsoo sembari mengedarkan pandangannya. Kedua tangannya memegang dua roti yang berbeda. Sementara matanya menatap ke roti yang lain.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Teguran dari seorang pelayan toko membuat Hyunsoo menoleh.

Mata Hyunsoo mengerjap pelan melihat seorang pria yang terlihat tak asing olehnya. Bukan, ini bukan pria yang mengaku sebagai adiknya tadi.

Melainkan pria berkulit putih dengan wajah datar tanpa senyum sedikitpun. Ckck, apa ia bahkan berniat melayani pelanggannya?

Hyunsoo mengalihkan pandangannya dari pria itu, "tidak. Kau boleh pergi," ucap Hyunsoo kembali menatap roti-rotinya.

Terdengar helaan nafas di sebelah Hyunsoo, "baiklah tapi jangan lupa untuk membayarnya," tambah pria itu hendak beranjak meninggalkan Hyunsoo.

Seketika Hyunsoo mendelik mendengar ucapan pria itu, "hei, uhm– siapa namamu?"

Pria itu berbalik menatap Hyunsoo dengan malas, "Asahi,"

"Ya, Asahi. Aku bukan pencuri dan aku bisa membayar roti ini bahkan membeli toko ini sekalipun. Walaupun kamu teman kuliahku, di sini aku adalah pelanggan, harusnya kamu bisa melayaniku dengan baik. Setidaknya berikan senyuman bukan wajah masam seperti itu," ujar Hyunsoo memandang Asahi dengan kesal.

Asahi terdiam mendengar deretan kalimat dari Hyunsoo. Ia kira Hyunsoo tidak ingat siapa dirinya.

Sebenarnya Hyunsoo juga baru ingat pria ini adalah pria yang selalu bersama Jaehyuk di kampus. Ingatan Hyunsoo memang kuatkan.

"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya kesal—" Asahi terdiam sebelum menyelesaikan kalimatnya. Kerutan halus terpatri di dahinya memikirkan kata apa yang baru saja hendak keluar dari mulutnya.

Hyunsoo mengangkat alisnya, "kesal kenapa?"

Asahi menggeleng pelan, ia mengalihkan pandangannya dari Hyunsoo,"tidak apa-apa. Aku di sebelah sana jika kamu butuh bantuan," ucap Asahi datar sembari menunjuk bagian kasir.

Hyunsoo mengangguk lalu kembali memusatkan perhatiannya pada roti-roti yang ada di hadapannya.

Tak lama kemudian dering ponsel menginterupsi kegiatan Hyunsoo. Ia meraih ponsel yang berada di tasnya dan melihat seseorang menelfonnya.

"Halo?" Ucap Hyunsoo sesudah menerima panggilan itu.

Hening sejenak sebelum terdengar suara seorang pria di seberang sana.

"Hyunsoo, apa kita bisa bertemu?"

Pergerakan Hyunsoo terhenti. Ia mematung mendengar suara yang sangat ia kenali. Sebisa mungkin Hyunsoo mengendalikan keterkejutannya karena sudah lama sejak ia terkurung oleh Yoshi, mereka tidak lagi berinteraksi.

"K–kak, aku..." Hyunsoo menatap keselilingnya, ia berjalan ke bagian pojok toko yang sepi, "aku bisa bertemu sekarang. Kita bertemu di cafe dekat apartemenku... Kau tahukan?"

***

Hyunsoo melangkah lesu dengan kepala menunduk. Helaan nafas tak berhenti keluar dari mulutnya semenjak pertemuannya dengan seseorang di cafe tadi. Ia bingung, entah sampai kapan ia harus melakukan ini.

FIB || Kanemoto YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang