23 || Kematian

18.3K 1.4K 134
                                    

"Terima kasih selalu ada, walau hanya untuk sesaat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih selalu ada, walau hanya untuk sesaat."

-------

Dia Zean Raffasya, sahabat kecilku yang pertama. Walau Zean cowok dan kami berbeda, tapi aku menyayanginya. Zean bukan hanya sekedar sahabat buatku, dia abang buat Keysha. Tempatku berkeluh kesah, suka dan dukanya Keysha bersama Zean..

⛪✨🕌

Happy reading bebifrend<3

----||----


Keysha menggeliat kecil, pening di kepalanya sangat terasa. Dengan perlahan gadis itu membuka kedua matanya menatap langit-langit ruangan yang di dominasi warna putih.

"Key, lo udah sadar? Lo gak papa, kan? Ada yang sakit gak? Atau lo mau ke rumah sakit?" cerca Alika bertubi-tubi kala melihat sahabatnya membuka matanya sepenuhnya.

Keysha menggeleng kecil, "Gue dimana?" seraknya, ia menoleh kesamping mendapati Chika, Alika dan satu lelaki. Dia Rakael.

"Di UKS. Lo tadi pingsan, Key." jawab Chika.

"Pingsan?" beo Keysha.

Seketika dengan cepat Keysha merubah posisinya menjadi duduk sambil mencari-cari sesuatu yang tidak ia dapati didekatnya.

"Hp gue dimana?" Keysha menatap penuh tanya kepada tiga orang yang berada disana.

"Key lo tenang dulu, lo baru sadar." ujar Chika, Keysha menggeleng keras.

"Gue mau hubungin Zean, Chik. Zean butuh gue sekarang." balas Keysha, pancaran matanya terlihat kosong.

"Zean? Zean kan lagi ikut olimpiade, Key." ucap Alika memberitahu, membuat Keysha mengerutkan keningnya.

"Zean gak jadi ikut olimpiade, dia sakit Alika. Tadi dia ngechat gue, Zean sakit.." bantah Keysha, suaranya mulai bergetar dengan raut kekhawatiran.

"Key lo pasti mimpi saat pingsan tadi, Zean lagi di Surabaya."

Keysha tidak mendengarnya, gadis itu memilih turun dari brankar UKS. Ia yakin bahwa kegelisahannya saat ini adalah nyata dan saking nyatanya hingga terbawa dalam mimpinya saat ia pingsan tadi.

"Lo mau kemana?" cegah Rakael.

"Gue mau kerumah Zean, dia butuh gue."

"Tapi Zean lagi di Surabaya, Key. Dia kan pamit sama lo." sahut Chika, memegang tangan Keysha.

"Zean lagi sakit, Chik. Dia chat gue tadi." tegas Keysha, lagi, kata-kata itu yang selalu terulang dari mulut Keysha. Seolah dia benar-benar tahu bahwa Zean sedang sakit dan memberitahukan kepadanya.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang