44. Heart Attack

8.9K 1.4K 139
                                    

Seminggu berlalu sejak Mark sakit. Sudah hampir satu bulan juga Haechan berada di rumah lamanya. Haechan sudah menyerah untuk pergi dari rumah itu. Dia membiarkan semuanya berjalan apa adanya karena Haechan ... tidak ingin membahayakan bayinya.

Untung saat Haechan memeluk Mark ketika dia sakit, Haechan tidak tertular. Akan tetapi, keesokan harinya dia merasa mual. Haechan sangat yakin dirinya sedang mengandung karena tanda-tanda yang muncul sama seperti ketika dia mengandung Jisung dulu.

Selama itu juga, sikap Mark berubah. Dia menjadi lebih perhatian, tidak mengaturnya, tidak memerintahnya, dan membiarkan Haechan melakukan apa pun kecuali pulang ke rumah. Tiga hari yang lalu, Mark juga mengizinkannya menghubungi Jisung. Hanya sekadar mendengar suara anak itu dan memastikan dia baik-baik saja. Haechan juga mengirimkan beberapa pesan untuk Jisung sebelum Mark kembali mengambil ponselnya. Mark mengizinkan Haechan jika dia ingin menghubungi Jisung dengan syarat tidak mengatakan di mana Haechan berada sekarang.

Hari ini, Haechan tidak terlalu banyak melakukan pekerjaan rumah. Tubuhnya terkadang merasa cepat lelah dan mual. Hari juga sudah hampir petang. Haechan memilih untuk menghabiskan waktunya di perpustakaan kecil yang dibuat oleh Mark —Zero— ketika mereka baru menikah dulu.

Ketika dia sedang asik membaca, Mark membuka pintu dengan kuat membuat fokus Haechan teralihkan.

"Hah ... ternyata kau di sini."

Haechan melihat Mark dengan bingung. Wajah lelaki itu berkeringat seperti dia habis berlari.

Mark menutup pintu dan menghampiri Haechan. Dia melirik sekilas buku yang sedang Haechan baca.

"Sudah mandi?" tanya Mark.

Haechan mengangguk dengan wajah bingung.

"Ganti pakaianmu."

"Untuk?"

"Ayo pergi berkencan."

Haechan yang mendengar ajakan Mark tiba-tiba merasakan jantungnya berdebar. Setelah sekian lama dia mengenal Mark, baru kali ini lelaki itu mengajaknya kencan.

"Cepat."

Haechan mengangguk dan pergi untuk mengganti pakaian, sementara Mark pergi mandi.

Beberapa waktu terlewati, Mark dan Haechan telah selesai bersiap. Mark mengambil jaket dan memakaikannya pada Haechan karena mereka akan keluar di malam hari. Suhu di luar sangat dingin sehingga mereka harus menggunakan pakaian yang tebal.

"Kau juga pakai."

Haechan mengambil jaket dari dalam lemari dan memasangkannya pada Mark. Menepuknya sedikit dan merapikan pakaian Mark.

Setelah selesai, Mark mengambil kunci mobil, lalu pergi ke bagasi bersama Haechan.

Haechan melihat keadaan di kota. Sudah lama dia tidak melihat dunia luar. Selama hampir sebulan dia hanya berada di dalam rumah. Tidak diperbolehkan kemana pun. Haechan melirik ke samping dimana Mark berada.

Lelaki itu tampak fokus menyetir. Pandangannya lurus menatap ke depan. Jika dilihat dari samping, Mark benar-benar tampan.

Haechan tidak tahu kemana Mark akan membawanya. Sudah hampir 30 menit mereka di jalan dan belum sampai ke tujuan.

Beberapa menit kemudian, Mark memberhentikan mobilnya di tempat yang tidak asing. Mark mematikan mesin dan membuka pintu. Dia keluar diikuti oleh Haechan.

Tempat yang mereka datangi adalah sekolah lama mereka. Tempat dimana Donghyuck dan Minhyung bertemu.

Mark menggenggam tangan Haechan dan membawanya menuju gerbang sekolah. Mark membuka gerbang dengan mudah karena dia memiliki kuncinya.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang