chapter 13

1.4K 144 11
                                    

"maaf,hehe...sepertinya aku menjadi terlalu terbiasa merapihkanmu, sama seperti saat kita tinggal bersama dulu"ucap gempa sembari menggaruk pipi kanannya dengan ekspresi canggung, secanggung tatapan pacarmu yang kepergok lagi PDKT sama tukang jamu.

sementara trio kwek kwek di belakang sana yang baru saja mencuri dengar percakapan diantara dua sepupu didepannya agak mengalami korsleting dadakan, karena pikiran mereka yang entah secara sadar atau tidak sadar tiba tiba menjuruskan mereka pada hal hal dewasa yang pernah mereka lihat dengan pemeran utama digantikan oleh duo sepupu didepan mereka, dan sialnya lagi kini otak mereka dengan tidak tau malunya tengah memutar adegan panas yang tidak patut ditiru itu. Yang tentu saja membuat wajah ketiga orang yang pikirannya sudah tidak suci itu memerah semerah kepiting saus asam manis

'gile bambang, sejak kapan gempa punya hubungan semacam itu sama sepupunya sendiri?bahkan sampai tinggal bareng lagi, apa jangan-jangan gempa sudah_ TIDAAAAAAK SINGKIRKAN PIKIRAN KOTOR ITU DARI OTAK SUCIKU'

'inilah cinta, kalau tidak ada bumbunya mana enak,ah enaknya kehidupan anak muda, bisa terus bersenang senang tanpa kenal lelah, aku jadi ingin tau posisi apa yang di ambil gemgem saat melakukan -piiiiiip- a~ahh jadi pengen ngerekam'

'beraninya dia, beraninya bocah kemarin sore sepertinya mencoba merebut gempa dariku, gempa itu miliku dan tidak ada yang boleh menidurinya kecuali aku dan juga_ 'catatan hati seorang pria pun terpotong akibat derasnya aliran darah yang keluar dari hidungnya akibat adegan yang bukan untuk ditiru oleh anak anak yang kini tengah secara reflek diputar di dalam otaknya dengan gempa dan dia sebagai pemeran utamanya

kalian pasti tau sendiri siapa pemilik pikiran pikiran aneh di atas, meskipun kenyataan nya apa yang sedang dibicarakan gempa dan supra saat ini adalah momen ketika dua keluarga mereka (dua keluarga ya teman teman, yang artinya terdapat dua ayah, dua ibu, dan dua saudara) berlibur besama di sebuah vila di pedesaan dalam rangka liburan natal dan tahun baru bersama selama dua minggu.

sementara tiga sejoli itu masih melakukan triple shock dadakan dengan senyum mesum, wajah memerah, serta hidung berdarah.
saat ini dua sejoli yang menjerumuskan pikiran tiga makhluk absurd di atas pada hal hal yang iya iya, sedang memperhatikan seorang bocah yang kurang mirip bocah yang sendari tadi terus menerus menarik bagian bawah jas supra

"Kak supra, kak supra, ayo ikut solsol sebentar, solsol mau ngenalin kak supra ke teman baru solsol" Ucap solar sambil menarik sebelah tangan supra ke arah kerumunan trio kwek kwek yang masih shock dengan muka ganteng plus wajah memerah dan seorang bocah bertema hijau berwajah imut, yang kini tengah memasang ekspresi bingung ketika melihat ketiga orang dewasa yang saat ini berdiri diam membeku dengan ekspresi lucu disebelahnya, siapa lagi kalau bukan thorn

"Kak supra ini teman baru solsol namanya thorn, dan thorn ini kak supra, kakak sepupu solsol"ucap solar memperkenalkan duo sejoli beda usia itu

" Senang bertemu denganmu thorn, aku supra, panggil saja aku paman supra atau kak supra"ucap supra sambil berlutut untuk menyamakan tinggi badannya dengan thorn tak lupa supra juga memberikan senyuman kecil pada bocah kelewat imut di depannya itu

"Hallo, namaku thorn, senang bertemu denganmu juga kak supra~solsol tadi sudah bercerita banyak tentang kak supra, kata solsol kak supra itu baik dan keren, bahkan kata solsol kak supra lebih tampan dan lebih keren dari papa, awalnya thorn gak percaya, tapi saat thorn ketemu sama kak supra secara langsung, thorn setuju sama pendapat solsol. kalo kak supra lebih keren dari papa nya thorn karena kak supra bisa senyum sama orang lain gak kaya papanya thorn, bahkan kak supra juga lebih mudah didekati daripada papa, yang setiap hari kerjanya cuma nangisin anak tetangga sama nakutin anak anak yang suka main di depan komplek rumah thorn"ucap thorn polos disertai senyuman lebar nan manis yang membuat hati solar doki doki seketika, sedangkan supra hanya bisa tersenyum malu ketika mendengar pujian thorn.

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang