Mama

4 1 0
                                    

Oleh : mbakdalang

"Aku salah apa, Ma?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku salah apa, Ma?"

Yuni membuka matanya dengan tiba-tiba ketika suara itu terdengar. Padahal, seperti malam-malam biasanya, perempuan itu hanya sendirian di kamar sewaannya.

Namun, akhir-akhir ini, dirinya terus mendengar suara anak kecil. Suara itu selalu menanyakan hal yang sama dari hari ke hari, lalu disahut oleh suara tangisan bayi. 

"Siapa lo?" tanya Yuni dengan nada tinggi. Ia mendudukkan dirinya di tempat tidur dengan berlindung di balik sehelai selimut berwarna putih. Namun, tiba-tiba bercak darah merembes di selimutnya. Rembesan itu tampak melebar.

Yuni menyibakkan selimut, lalu bangkit dari tempat tidurnya. Tubuh rampingnya membatu ketika melihat aliran darah di kakinya. Tidak hanya itu, darah juga menetes di antara kedua kaki jenjangnya.

Yuni memelototkan matanya saat mendapati sosok bayi yang bersimbah darah terjatuh di antara kakinya. Ia lantas terjengkang dengan napas tersengal-sengal.

"Mama, jangan tinggalin aku, ya." Ucapan itu bersambut dengan suara tangisan bayi. Makhluk kecil itu kini merangkak, hingga akhirnya menggeliat di atas dada Yuni.

Yuni mendaratkan kedua tangannya di atas tubuh bayi itu. Ia pun mendekap makhluk mungil itu dengan erat.

"Mama sayang kamu, Nak. Maafin Mama, ya," jawab Yuni lirih. Namun, penampakan sang bayi telah menghilang. Kini, tangan Yuni bergerak ke arah leher, lalu mencekiknya hingga napas terakhirnya berembus.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARUNIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang