Para siswa pun kembali riuh saat bell pulang terdengar. Mereka langsung berhamburan keluar kelas, ada yang menuju parkiran ada juga yang menuju gerbang utama Sekolah.
Didalam kelas IPA 1 terlihat Bilal yang masih sibuk merapihkan bukunya kedalam tas. Sampai salah satu teman sekelasnya menghampiri dia.
"Bil lu ditunggu Bu Gina diruangannya tuh," ucap siswa tersebut pada Bilal.
"Oke thanks infonya Dim." Jawab bilal singkat.
Tanpa berlama lama Bilal pun segera menemui Bu Gina diruangannya. Ditengah perjalanan menuju ruangan Bu Gina ia mendengar teriakan seorang yang memanggil namanya.
"BILAL!" Teriak Satya diujung koridor yang berlawanan dengannya.
Ia pun segera menghentikan langkahnya begitu juga Satya yang berlari menghampiri Bilal. Satya adalah salah satu anggota team basket dan band sama dengan Bilal, mereka berdua sudah bersahabat dari dulu.
Tak kalah dengan Bilal, Satya pun memiliki wajah yang cukup tampan.
"Hari ini jadi latihan basketkan?" Ucap Satya pada Bilal sambil mengatur nafasnya akibat berlari tadi.
"Kayanya ngga deh, gue dipanggil Bu Gina soalnya udah gitu mau nengok Bunda juga,"
jawab Bilal.
"Oalah yaudah okey deh, nanti gue sampein ke Yuda, Tristan, sama Kai juga deh,"
"Sipp."
"Salam buat bunda ya."
Tanpa menjawab ucapan Satya ia pun melanjutkan langkahnya menuju ruangan Bu Gina.
Diruangannya Bu Gina pun tampak berbicara dengan siswi yang memiliki perawakan cukup ideal untuk seusianya dan juga memiliki rambut agak kecoklatan yang terurai dan terlihat indah dari belakang.
Bilal pun mengetuk pintu ruangan Bu Gina sekilas.
"Oh iya sini masuk nak Bilal," ucap Bu Gina pada Bilal.
"Ada apa ya ibu panggil saya?" tanya Bilal pada Bu Gina tanpa basa basi.
Bu Gina pun segera menjelaskan tujuannya pada Bilal maupun Kayra, mereka berdua terlihat mendengerkan penjelasan dari Bu Gina. Tak butuh waktu lama untuk memberi penjelasan pada kedua siswa tersebut.
"Udah paham ya jadinya kalian?"
"Iya bu sudah." Jawab Bilal dan Kayra kompak.
"Kayra sekarangkan Bilal sudah jadi pembimbing kamu dan dia juga akan memantau nilai maupun perkembangan kamu, jadi ibu harap kamu bisa menuruti perkataan Bilal selama itu baik untuk nilai dan perkembangan kamu." Nasihat Bu Gina pada Kayra.
Kayra yang mendengar ucapan Bu Gina tadi hanya menganggukan kepalanya.
"Dan Bilal kamu juga bisa laporkan perkembangan Kayra ke Ibu cukup satu minggu sekali saja." Lanjut Bu Gina pada Bilal.
"Baik Bu." Jawab Bilal.
"Oke kalau begitu kalian bisa pulang sekarang." perintah Bu Gina pada mereka berdua.
Bilal maupun Kayra pun segera melangkah keluar dari ruangan Bu Gina.
"Sini hp lu." Ucap Bilal tiba tiba pada Kayra yang sontak membuat Kayra kaget.
"Buat apaan?" Jawab Kayra ketus.
"Siniin dulu aja."
Akhirnya Kayra pun menuruti permintaan Bilal dan segera memberikan hpnya pada laki laki disampingnya. Bilal pun tampak seperti mengetik sesuatu dihp Kayra.
"Ini nomer gue, soal bimbingan tadi biar gue yang ngatur jadwalnya," ucap Bilal.
"Dih siapa lu ngatur ngatur gue."
"Gue pembimbing lu jadi lu harus nurut sama gue, dan sekarang lu ikut gue."
"Kemana?"
Bilal tak menjawab pertanyan Kayra tadi ia langsung melangkah mendahului Kayra, dan Kayra pun hanya bisa mendengus kesal melihat Bilal yang bersikap seenaknya seperti barusan.
***
Kini mereka berdua sudah sampai diparkiran salah satu Mall. Bilal yang sibuk memakirkan motornya dan Kayra pun sudah turun dari motor dengan isi kepala yang masih bertanya tanya untuk apa Bilal membawanya ke Mall.
Diperjalanan tadi pun sama sekali tak ada percakapan ataupun interaksi antara mereka berdua, keduanya seperti sibuk dengan pikirannya masing masing.
Sikap Bilal yang sangat dingin membuat Kayra tidak nyaman karena pasalnya Kayra itu gadis yang cukup cerewet.
"Kita ini sebenernya mau ngapain sih kesini?" Tanya Kayra.
Lagi lagi Bilal tak menanggapi ucapan Kayra ia hanya melirik Kayra dengan sorot mata yang tak bisa diprediksi dan langsung melengos begitu saja meninggalkan Kayra.
Kayra yang daritadi sudah berusaha sabar menghadapi sikap Bilal pun kini sudah mulai habis kesabarannya.
"BILAL JAWAB GUE DULU, POKOKNYA GUE NGGA AKAN JALAN SEBELUM LU JAWAB GUE!" Teriak Kayra dengan suara yang cukup lantang dan nada penuh emosi sehingga membuat orang orang menoleh kearahnya.
Bilal yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik jalan kearah gadis yang baru saja meneriakinya. Tanpa basa basi Bilal pun langsung menarik lengan gadis itu cukup keras tapi tidak membuat gadis itu mengaduh kesakitan.
Kayra hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah laki laki yang kini masih menggandeng tangannya.
Disepanjang jalan menuju toko buku, ya mereka berdua kini berada di toko buku yang ada didalam Mall tersebut. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Bilal segera memberikan buku buku yang sudah ia pilih pada Kayra seraya mengucap, "Bayar."
Kayra yang mendengarnya sontak terlihat kaget.
"Sama gue?" Tanya Kayra.
"Iya." jawab Bilal dengan nada dinginnya.
"Kenapa jadi sama gue?"
"Ya kan itu buku punya lu."
"Buat bimbingan?"
"Iya."
Kayra pun segera menuju kasir untuk membayar buku buku tersebut, untung saja ia baru ditransfer uang jajan oleh mamanya.
"Bisa bisa gue ngga jajan sebulan kalo gini caranya." Batin Kayra.
Seusai membayar buku itu Kayra pun segera mencari Bilal. Ia menelusuri setiap sudut Toko Buku dengan matanya dan hasilnya nihil ia tidak menemukan keberadaan Bilal, karena merasa frustasi akhirnya Kayra pun segera menelfon laki laki tersebut.
"Hallo." Ucap Kayra pada Bilal ditelfon dengan nada emosi.
"Gue diparkiran lu langsung aja kesini." Jawab Bilal to the point dan langsung mematikan telfonnya.
"YATUHAN BILAL AILEEN LU BENER BENER KURANG AJAR YA!" Jerit Kayra dengan suara lantangnya tanpa memperdulikan orang orang disekitar yang mungkin berfikir bahwa gadis itu sudah gila.
***
Jangan lupa vote sama komennya teman teman biar aku semangat nulisnya atau kalau mau kasih kritik dan saran juga boleh banget dm aku☺
STAI LEGGENDO
Bilal Aileen | Beomgyu
Teen FictionIni kisah tentang laki-laki bernama Bilal Aileen. -- "Jangan kemana-mana ya gue mau tidur, lo disini aja temenin gue." Pinta Bilal. Kayra menatap kedepan, lebih tepatnya kearah lapangan basket didepannya, "lo kenapa sih aneh banget dari semalem, m...
